"that tragedy not ending for this story. Aldi masih harus kembali berjuang ditengah kejamnya kehidupan."
Happy reading...
Cakra segera berlari kembali kerumah Aldi, berniat ingin memberikan info pada ibunya perihal kejadian ini. Tentu saja dia melihat semua, awalnya dialah yang ingin berlari menyelamatkan Aldi, namun saat melihat ayah Aldi juga berlari, ia mengurungkan niat.Ketika sampai dirumah, ia melihat Rani sedang gelisah sembari mondar-mandir tak jelas. Aldo maupun Diana masih ada didalam sana. Sesegera mungkin ia menghampiri Rani.
"Ma! Cepetan ma, ini darurat!"
.
.
.
.
"Bun, ada apa?" Tanya Aldo pada Diana yang tengah duduk disampingnya. Wanita itu menoleh, sangat tampak diwajahnya gurat kekhawatiran. Kemudian ia tersenyum lembut dan mulai memeluk Aldo, Aldo juga tak menolaknya, ia membalas pelukan itu dengan erat. Dia tidak tahu apa apa.
"Aldo, apapun yang terjadi, apapun yang orang lain bilang, Aldo bakal tetap percaya sama bunda, kan?" Aldo dengan cepat mengangguk, ada rasa lega yang singgah dihatinya.
"Tapi cewek tadi siapa bun? Kenapa kalian berantem?"
"Udah gak usah dipikirin. Dia dulu saingan bunda untuk ngedapetin ayah kamu, tapi bunda menang dan dia jadi stres. Kamu gak usah percaya dia, oke? Dia musuh kita." Dengan bodohnya Aldo mengangguk dan percaya. Diana tampak senang, ia berulang kali mengucap syukur karna Aldo mudah untuk dibohongi dan diperdaya.
👥👥👥
Rani dan juga Cakra tiba dirumah sakit. Mereka terus berlarian dikoridor dan beberapa kali menabrak orang. Sampai akhirnya mereka melihat keberadaan Aldi seorang diri didepan ruang operasi. Kedua orang itu segera menghampiri Aldi dan lantas, Rani memeluk Aldi dengan erat. Diperjalanan, Cakra sudah menceritakan segalanya, segala yang Cakra lihat. Mulai dari anak itu yang terduduk sambil menangis ditengah jalan, hingga mobil itu melukai ayahnya.
"Kamu nggak papa, sayang?" Tanya Rani cepat. Aldi mengangguk sekilas dan kembali menumpahkan air matanya dipelukan sang ibu. "Ayah" ujarnya serak. Rani mengangguk mengerti. Aldi menghawatirkan Rido, ia pun sama, tapi mereka bisa apa selain menunggu hasil dokter?
Rani kemudian membawa Aldi duduk dibangku yang tersedia, Cakra mengelus puncak kepala Aldi lembut.
"Kita sepupu. Lo adik sepupu gue." Ujar Cakra pelan, Aldi sedikit terkejut. Aldi dengan segera melepaskan pelukan itu dan menatap Cakra dengan penuh tanda tanya.
"Mama lo sama mama gue saudara kembar, jadi kita saudara sepupu." Ucap Cakra memperjelas kalimat sebelumnya. Aldi mengangguk paham, ia berdiri dan memeluk Cakra. Kembali menangis dipelukan sepupunya itu. Cakra pun tak keberatan, ia balas memeluk Aldi tak kalah erat, membuat Rani tersenyum dari tempatnya.
Tak lama dokter keluar dari ruangannya, ia menghampiri Rani dan Aldi, begitupun sebaliknya.
"Maaf, tapi pasien mau bertemu dengan keluarganya. Hampiri dia, sebelum semua terlambat." Kata dokter itu dan berlalu pergi dengan wajah sendu. Aldi kembali lemas. Haruskah tuhan mengambil ayahnya sekarang? Ia masih ingin merasakan kasih sayang lengkap, tapi bagaimana caranya jika ayahnya saja ingin pergi.
Kedua orang itu segera masuk kedalam ruangan, meninggalkan Cakra yang memilih untuk tetap menunggu diluar.
Aldi dan Rani menangis dikedua sisi Rido. Melihat ayahnya yang terbaring lemah, benar benar sebuah kelemahan bagi Aldi. Ayahnya, orang yang paling ia hormati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of My Family [ FINISHED ✔️ ]
AventuraApa yang harus Aldi lakukan jika keluarganya saja tak berbagi rahasia dengannya? Haruskah Aldi menyalahkan saudara kembarnya karna telah merebut semua yang harusnya juga dirasakan Aldi? Tapi, seiring berjalannya waktu, badai itu membesar, dan membua...