"kembali pada awal perjuangan kehidupan aslinya. Tanpa ada sangkut paut dari yang sebelumnya. Tapi, apakah semua itu akan lancar dan menjadi awal baru?"
Happy reading...
Hari demi hari berlalu, Rani dan Aldi kini tinggal dirumah Cakra atas pemaksaan sang empu rumah. Mereka bertemu saat disupermarket, dan berakhir Cakra yang menyeret keduanya untuk tinggal bersama. Aldo benar benar memutus kontak dengan kedua orang itu, dan tentu saja hal itu membuat Aldi sedih. Ia benar benar berharap Aldo akan menarik keputusannya.Ia sungguh sangat merindukan kembarannya. Naluri saudara kembar yang tertanam begitu kuat, rasa sayang juga begitu besar. Ia terkadang mengenang kembali moment saat mereka berdua, saat saat dimana Aldo selalu menjadi orang pertama yang berdiri paling depan ketika Aldi sedang sedih. Ia juga ingat, saat dimana ia dimarahi oleh orang tuanya dulu, dan Aldo lah satu satunya orang yang akan membela Aldi dihadapan orang tuanya.
Tapi, semua itu sirna kala rahasia terbesar dihidupnya terbongkar. Semua menjadi berbanding terbalik saat sifat asli ibu tirinya terkuak. Ia tau, Diana bukanlah seorang yang haus akan harta, melainkan Diana hanyalah seorang yang sudah terlanjur menyayangi Aldo sebagaimana mestinya seorang ibu kandung yang menyayangi sang anak. Aldi memaklumi, karna memang dari dulu Aldo lah yang sangat membutuhkan dukungan, tapi satu satunya kesalahan adalah saat dimana kedua orang tuanya malah keterusan menyayangi Aldo dan mengabaikan salah satu anak mereka.
Aldi menghela nafas, waktu telah menunjukkan tepat tengah malam, tapi ia belum juga tertidur. Ia menatap sendu kearah Rani yang sudah tertidur pulas dari dua jam yang lalu. Aldi sadar, selama ini Rani lah yang lebih menderita. Ia terkurung dan tak bisa bertemu dengan keluarganya, dan disaat ia berhasil kabur dengan susah payah, suaminya malah pergi meninggalkan, juga mendapat kabar menyakitkan kalau salah satu anaknya juga telah berpulang. Rencana mereka untuk keesokan harinya adalah pergi kemakam Veira, karna hingga saat ini wanita yang tengah berbaring disebelahnya ini belum juga pernah mengunjungi makam sang anak sulung.
Air mata Aldi lolos. Ketika semua scenario kehidupannya tiba tiba saja terlintas. Kehidupan menyedihkan yang hingga saat ini masih ia rasakan. Hari hari dimana ia dulu terabaikan, berusaha menggali semua rahasia dari kehidupan sebelumnya seorang diri hingga mengorbankan nyawa demi orang lain, kejadian ayahnya yang pergi dengan banyak duka, dan kebencian saudara kembarnya hingga kini. Semuanya tak adil, kenapa ia harus mengikuti alur kehidupan seseorang dimasa lalu? Disaat ia sendiri ingin merasakan kehidupannya.
Disisi lain ia juga senang karna dengan terbongkarnya rahasia ini, Ica menjadi tenang. Aldi tersenyum disela lelehan air matanya. Suaranya bahkan tak bisa keluar hanya untuk sekedar melampiaskan kesedihannya. Semua ini benar benar menyakitkan juga menyesakkan.
Ditengah lamunannya, Ica tiba tiba saja muncul dan membuat Aldi sedikit tersentak. Senyum yang Ica perlihatkan kini berbeda dari biasanya. Sekarang senyum itu sangat damai dan lebih lebar, sepertinya ia sangat bahagia karna Aldi telah berhasil. Hal itu menuntun Aldi untuk membuat ukiran senyum yang sama. Inilah Aldi, lebih memikirkan orang lain daripada diri sendiri. Bahkan bertaruh nyawa sekalipun ia rela.
"Makasih ya Al! Aku seneng banget. Akhirnya aku bisa pergi dengan tenang. Sekarang, pelan pelan kamu bakal jadi diri kamu sendiri. Kelebihan kamu aku ambil lagi. Inget kan, pas kecelakaan pesawat itu kamu langsung bisa baca pikiran orang?" Aldi mengangguk polos, dan Ica kembali melanjutkan ucapannya.
"Sebenernya itu aku yang ngasih. Nanti ada saatnya aku kembali bertugas buat kamu. Pokoknya mulai sekarang kehidupan kamu nggak ada lagi sangkut pautnya sama aku. Oke Al, aku pergi duluu." Dalam sekejap Ica menjadi hilang. Aldi tiba tiba merasa pusing setelah mencerna kata demi kata yang Ica lontarkan. Hingga ia akhirnya tertidur karna pusing yang melanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of My Family [ FINISHED ✔️ ]
AventuraApa yang harus Aldi lakukan jika keluarganya saja tak berbagi rahasia dengannya? Haruskah Aldi menyalahkan saudara kembarnya karna telah merebut semua yang harusnya juga dirasakan Aldi? Tapi, seiring berjalannya waktu, badai itu membesar, dan membua...