"Kini kau berperan. Kau harus menepati janji untuknya. Kau harus bisa!"
Happy reading...
Disinilah Aldi hari ini, dihalte bus sangat pagi dan seorang diri. Yah setidaknya, besok supir pribadi mereka sudah kembali dari cuti, dan Aldi tak lagi perlu menunggu bus disini.
Tak lama ia menunggu sendiri, seseorang datang dan ikut duduk disamping Aldi. Awalnya Aldi mengacuhkan keberadaan pria disampingnya, namun saat mendengar pria itu bicara di telpon, perhatian Aldi akhirnya tertarik. Percakapan pria itu dengan orang yang disebrang telpon cukup menarik bagi Aldi.
"Lo tau Cakra kan? Anak pak Gilang yang suka mabuk itu?"
"....."
"Iya, target kita itu. Pokoknya bawa aja dia ke markas biasa, ntar sisanya gua yang ngurus."
"....."
"Ck, bos lo itu siapa? Ntar gua tambahin elah. Pokoknya ini harus berhasil dulu."
"....."
"Oke, gua matiin."
'Apakah itu Cakra yang biasa sama gue? Tapi mau apa emangnya? Kok gue penasaran sih!' Batin Aldi.
Sekitar lima menit kemudian, bus yang akan ditumpangi Aldi datang, dan Aldi segera masuk agar tak ketinggalan. Saat sudah didalam bus, Aldi lebih memilih duduk disamping jendela belakang. Namun, ia melihat pria tadi masih duduk disana sambil menyeringai kecil, ya, Aldi dapat melihat itu karna tatapan pria itu lurus kedepan, membuat wajahnya lumayan terpampang untuk dilihat.
Bis kemudian melaju menuju tujuan Aldi, halte dekat sekolah nya.
👥👥👥
"Kra, gue mau tanya sesuatu boleh gak?" Tanya Aldi. Kini mereka sedang berada dikantin untuk makan siang. Cakra yang sedang menyantap sotonya pun mengangkat wajahnya, melihat Aldi seraya melepaskan sendok dari tangannya. Setelah makanan didalam mulut Cakra tertelan sempurna, Cakra langsung membalas ucapan Aldi.
"Tanya apa?"
"E--Nama bokap lo siapa?"Cakra tersentak, untuk apa Aldi bertanya nama ayahnya? Lalu Cakra langsung menatap mata Aldi dalam dalam, berharap dapat membaca pikiran anak itu seperti Aldi membaca pikirannya. Namun, tentu saja hal itu hanya sia sia, ia tak punya kelebihan seperti Aldi.
"Emang kenapa?"
"Mau tau aja, hehe." Cakra menghela nafas. Temannya ini aneh aneh saja, pikirnya. Dan dalam sekali tarikan nafas, Cakra menjawab pertanyaan Aldi. Membuat Aldi tertegun dengan jawaban itu.
"Gilang." Apakah yang dimaksud orang di halte itu tadi adalah Cakra temannya? Tapi sekali lagi, untuk apa orang itu ingin membawa Cakra? Pikiran Aldi benar benar pusing, ia sampai melupakan sotonya yang sudah mulai dingin karna sejak tadi belum disentuh.
"Woe! Bengong baek lo! Nyusu ngapa nyusu?" Cakra hanya bermaksud untuk menyadarkan Aldi dari lamunannya. Tapi Aldi malah memukul kepalanya dan membuat Cakra meringis karna sakit.
"Apaan sih lo?! Sakit tauk!"
"Biarin. Siapa suruh omongan kagak dijaga!"
"Lo mikir apaan hah? Maksud gue itu kopi susu! Kan ngopi udah sering, jadi gue tambahin susu biar enak. Biar jadi kopi susu!"
"Heleh! Bukan itu kan maksud lo sebelumnya?!"
"Ih dasar mesum lo!"
"Lagian ngapain kopi susu? Kalo yang denger fangirl mah, pasti dikira Mingyu sama Woozi kalik."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of My Family [ FINISHED ✔️ ]
AventuraApa yang harus Aldi lakukan jika keluarganya saja tak berbagi rahasia dengannya? Haruskah Aldi menyalahkan saudara kembarnya karna telah merebut semua yang harusnya juga dirasakan Aldi? Tapi, seiring berjalannya waktu, badai itu membesar, dan membua...