Sendiri bukan berarti sepi. Sendiri jauh lebih menyenangkan daripada harus kembali jatuh cinta lalu terluka -Elara Andromeda
Bel tanda masuk sudah berbunyi dan pelajaran akan segera dimulai. Semua murid masuk ke kelas dan siap dengan mata pelajaran mereka masing-masing.Dion siketua kelas XI IPS 1 masuk dan memberikan tugas untuk teman temannya, karena ada rapat dadakan yang kaya tahu bulat yang digoreng dadakan. Bu Fitri guru Biografi memberikan amanah kepada Dion untuk disampaikan kepada teman sekalasnya.
Tidak butuh waktu lama untuk seorang gadis berambut sepundak untuk mengerjakan soal yang memang sudah ia kuasai.
Elara Andromeda.
Selesai mengerjakan tugas Elara mengajak temannya untuk ke kantin. Sebenarnya kantin adalah salah satu tempat yang paling Elara hindari. Sangat ramai. Tapi daripada mati kelaparan mending pergi ke kantin dan mengisi perut yang sudah mulai berdemo minta diisi. Toh, sekarang tidak perlu berdesak desakan dan mengantri untuk membeli makanan. Karena kantin masih sepi dijam pelajaran.
"Mang Irul! Mie ayam 1 gak pakai sawi ." seru gadis yang datang ke kantin bersama Elara.
"Siap neng Lala!" Mang Irul mengancungkan jempolnya, "Neng Elara kaya biasa? Mie ayam kuah banyak?"
"Iya Mang." Elara tersenyum lalu menyusul Lala yang sudah duduk manis dengan ponsel yang berada di depannya. Kebiasaan Lala yang kepo dan suka stalking.
Di kantin hanya ada beberapa anak laki-laki yang duduk di meja belakang paling pojok. Elara pikir mereka pasti membolos pelajaran. Pakaian yang lusuh. Tidak memakai dasi. Elara tidak mau menilai orang hanya dari luarnya. Mungkin saja mereka anak yang pintar di dalam kalas. Tidak ada yang tau juga kan? Lamunan Elara buyar karena Mang Iru datang membawakan pesanannya.
"Mie ayamnya spesial buat Neng Elara dan Neng Lala!" Mang Irul memang dikenal dengan murah senyum juga murah hati dan tak jarang ia berbaik hati memberikan korting pada pelanggan setianya seperti Elara dan Lala.
"Makasih Mang Irul!" ucap Lala merasa bahagia hanya karena mie ayam Mang Irul.
"Jangan main HP terus, La! Gue tinggal nih kalo lo lama makannya!" peringat Elara. Kebiasaan Lala memang tak pernah hilang. Men-stalker lagi dan lagi. Mungkin dia akan gila karena selalu penasaran dengan seseorang.
Sebentar lagi adalah jam istirahat, dan yang pasti kantin akan segera ramai. Elara menyuruh Lala untuk segera menghabiskan makanannya.
"Buruan La!" Elara menghela nafas, karena Lala malah memperlambat makannya.
"Bentar gue baru dapet nih akunnya Kak Erlangga!" pandangan tak lepas dari benda pintar di hadapannya.
"Yaudah gue tinggal!" Elara hanya berniat mengancang tapi Lala malah menjawab dengan menyuruhnya kembali ke kelas sendiri. Menyebalkan.
Sampai di depan pintu kantin Elara hampir saja menabrak seseorang di depannya. 'ngagetin aja!'
Elara bergeser kesamping kiri agar dirinya bisa keluar dan memberi jalan untuk laki-laki di depannya ini untuk bisa masuk. Tapi laki-laki di depannya ikut bergeser ke samping kiri. Elara bergeser ke kanan, lagi-lagi laki-laki ini ikut bergeser ke kanan.
"Permisi! Gue mau lewat!" sebal Elara karena laki-laki itu tidak kunjung memberinya jalan.
"Gue juga mau lewat! Lo kira gue bisa nembus badan lo? Gak lah." seru laki-laki ini dengan pertanyaan konyol yang belum pernah Elara dengar.
"Gue gak bilang lo bisa nembus badan gue! Lo yang bilang sendiri! Sekarang minggir!" Elara menatap seseorang di depannya. Rambut acak-acakan, seragam keluar dari celana, tidak memakai dasi. Persis seperti murid yang duduk di kantin paling pojok.
Laki-laki itu tersenyum, lalu menatap Elara, "Kalau gue gak mau minggir?"
Elara sudah cukup sabar tapi laki-laki yang jauh dari kata rapi itu malah membuang-buang waktu.
Elara mendorong laki-laki itu, membuat yang di dorong sedikit terhuyung dan juga kaget karena gerakan spontan Elara.
"Anjir! Sial lo!" teriaknya karena Elara yang sudah pergi.
"Untung gak jatuh. Kalau jatuh kan gak lucu!" lanjutnya bicara pada dirinya sendiri.
-SPACELARA-
tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACELARA [On Going]
Teen FictionGanteng, suka senyum, jailnya minta ampun sampai kelakuannya yang absurd tingkat dewa. Paket komplit. Siapa lagi kalau bukan Angkasa. Si ketua geng yang kocak nan konyol. Bercita-cita ingin merasakan cinta pertamanya. Bertemu Elara si cewek jutek me...