Hari ini udah bersyukur?
Kalau belum, jangan lupa
bersyukurHappy Reading ❤
Angkasa yang baru saja menyelesaikan praktek mata pelajaran olahraga melihat Elara duduk di tengah tribun lapangan yang sering digunakan untuk pertandingan sepak bola. Angkasa penasaran apa yang tengah dilakukan gadis itu, pasalnya sekarang masih jam pelajaran.
"Ini masih jam pelajaran kalik." ucap Angkasa mengambil tempat duduk di samping Elara.
"Tahu."
"Tapi kenapa masih diem disini?" tanya Angkasa.
"Lo aja sana balik kelas." usir Elara.
"Gak ah. Disini lebih adem."
"Terserah."
Elara sibuk dengan ponselnya dan Angkasa sibuk berceloteh tidak jelas. Biarkan saja toh Elara tidak mendengarkannya. Elara benar-benar ingin tahu apa yang sebenarnya disembunyikan oleh kakak laki-lakinya. Jika memang benar Adam tengah sakit, sakit apa yang diderita oleh Adam.
"Angkasa!" teriak seorang cewek lali berlari menuju arah Angkasa dan Elara duduk.
"Kenapa? Bang Nicho ilang lagi?" tanya Angkasa setibanya cewek itu dihadapannya.
"Amit-amit. Mulut lo gue kucir juga ya lama-lama." cerca Naya.
"Mau apa?" tanya Angkasa lagi.
"Anterin ketemu sama cewek yang bantuin Nicho kemaren. Sekarang!"
"Lah ini orangnya." Angkasa menunjuk Elara yang berada disampingnya, tapi yang ditunjuk masih saja berkutat dengan ponselnya, lalu dengan sengaja Angkasa menusuk pipi Elara.
"Apaan sih!" semprot Elara.
Angkasa menunjuk Naya, "Lu dicariin noh."
"Hallo, gue, Naya." Naya mengulurkan tangannya lalu dibalas uluran tanggan Elara.
"Elara."
"Gue sama Nicho mau bilang makasih ke elo karena udah bantuin Nicho kemaren. Gue beneran makasih banget. Gue gak bisa bayangin gimana nasib Nicho kalau gak ada elo." ucap Naya tulus.
"Sama-sama, kak." senyum teeular di wajah Elara.
Naya kembali ke dalam kelas, meninggalkan Elara dan Angkasa yang masih duduk di tribun.
Tentang penculikan Nicho hari itu, Elara sebenarnya sudah pernah melihat Nicho yang di hajar habis-habisan hingga pingsan lalu di bawa masuk ke dalam mobil oleh gerombolan laki-laki. Malam itu Elara hanya melihat dari jauh jadi ia tidak begitu yakin jika laki-laki berseragam SMA Selora yang dihajar itu adalah Nicho. Dan saat sepulang sekolah Elara kembali melihat laki-laki yang menculik Nicho yang sedang membeli nasi. Anggap saja waktu itu Elara sedang tidak ada kerjaan hingga ia mengikuti laki-laki yang mempunyai tindik banyak di telinganya. Laki-laki itu masuk ke dalam bangunan tua jauh sekali dari keramaian kota.
Hampir saja hidup Elara hilang sia-sia karena ia hampir ketahuan mengikuti laki-laki bertindik banyak itu. Laki-laki itu kembali berjalan menghampiri laki-laki yang tadi mengamanggilnya.
Elara berhasil masuk ke dalam bangunan menyeramkan di hadapannya ini. Dan sekarang Elara dapat benar-benar melihat Nicho dengan wajah penuh luka dan lebam dimana-mana—— terduduk di lantai dengan tangan terikat tali. Elara pastikan itu benar-benar Nicho. Kakak kelasnya.
Sebelum akhirnya Elara berhasil menyusup ke dalam gedung ini, Elara sempat mendengar pembicaraan teman sekelasnya jika seluruh anak Attengger akan berpencar mencari Nicho. Jika Atengger sudah bergerak berarti Angkasa juga sedang mencari keberadaan Nicho.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACELARA [On Going]
Teen FictionGanteng, suka senyum, jailnya minta ampun sampai kelakuannya yang absurd tingkat dewa. Paket komplit. Siapa lagi kalau bukan Angkasa. Si ketua geng yang kocak nan konyol. Bercita-cita ingin merasakan cinta pertamanya. Bertemu Elara si cewek jutek me...