Jam istirahat adalah jam paling ditunggu para penghuni SMA Selora. Pelajaran selama kurang lebih tiga jam ini yang membuat sebagian bahkan hampir semua menjadi keroncongan dan menuju kantin yang ada di lantai satu dan lantai dua. Untuk kantin lantai satu akan dipenuhi oleh anak kelas sepuluh dan sebelas. Dan kantin lantai dua akan dipenuhi kelas duabelas.
Elara masuk ke dalam kantin lantai bawah. Sesak. Satu kata yang mewakili suasana ramai kantin untuk Elara. Mau bagaimana lagi perutnya sudah tidak bisa dikontrol karena terus saja berbunyi. Terpaksa harus tetap masuk ke dalam kantin.
Elara dan ketiga sahabatnya memilih tempat yang berada di tengah, karena hanya itu yang tersisa. Kali ini ada Iva dan Anna— mereka jarang berkumpul karena mereka selalu sibuk dengan urusan lomba. Du sahabat Elara itu memang kerap sekali mengikuti perlombaan.
"Pada mau makan apa? biar gue pesenin." ucap Lala.
"Gue samain aja sama lo, La." jawab Elara dan diberi anggukan Iva dan Anna.
Setelah meng-iyakan pesanan Lala menuju penjual Bakso di warung Mba Yati.
Tidak sampai 10 menit Lala sudah datang membawa 4 mangkuk Bakso.
"Minumnya biar gue pesenin." melihat Lala sudah mau memesankan makan. Elara berniat memesan kan minum. "Mau es jeruk apa es teh? tanya Elara pada ketiga sahabat nya.
"Es jeruk!" ketiganya menjawab serempak.
Elara membawa 4 gelas cup es jeruk dengan hati-hati karena kantin semakin ramai. Banyak yang berdesak desakan dan mengantri sambil teriak-teriak. Elara berjalan dengan pandangan sesekali melirik ke empat es jeruknya dan berganti melihat ke depan.
Dari depan seorang laki-laki berjalan menuju pintu kantin yang berarti berarah ke arah Elara. Laki-laki itu berjalan sambil mengobrol dan cengengesan dengan teman di sebelahnya ia tidak juga menyadari keadaan di depannya. Dan saking asiknya mengobrol ia--
Brakk
menabrak Elara.
"Kalau jalan tuh pakai mata!" emosi Elara terpancing keluar. Bagaimana tidak emosi ke empat es jeruk jatuh dan mengotori seragamnya juga minuman yang ia beli untuk sahabatnya terbuang sia-sia.
"Eh sory gue gak sengaja!" kata cowok berambut berantakan itu.
Elara mendongak menatap seseorang yang menabraknya. Tatapan mereka bertemu dan Elara segera memutuskan tatapan cowok itu.
Elara merasa kesal karena cowok ini lagi yang sudah menabrak nya. Cowok ini lagi!
"Lo seneng banget ya nabrak gue? Gue ada salah sama lo?!" tanya Elara marah.
"Gue gak sengaja! Lo kali yang suka gue tabrakin!"
Pertengkaran Elara dan Angkasa membuat semua penghuni kantin melihat kearah mereka. Dan sontak membuat mereka menjadi bahan tontonan gratis.
"Kok malah nyalahin gue?! Lo yang salah, jalan sambil cengengesan! Jalan tuh yang bener!"
"Kenapa, Ra?" tanya Lala yang sudah berada di samping Elara.
Elara pergi keluar kantin tanpa menjawab pertanyaan Lala. Perutnya yang lapar mendadak terasa penuh karena pertengkaran nya dengan Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACELARA [On Going]
Teen FictionGanteng, suka senyum, jailnya minta ampun sampai kelakuannya yang absurd tingkat dewa. Paket komplit. Siapa lagi kalau bukan Angkasa. Si ketua geng yang kocak nan konyol. Bercita-cita ingin merasakan cinta pertamanya. Bertemu Elara si cewek jutek me...