SPACELARA || Cokelat dan Sapu Tangan

118 13 2
                                    

(Angkasa Rigel Valdemar)gtg bat deh huhu😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Angkasa Rigel Valdemar)
gtg bat deh huhu😍

(Angkasa Rigel Valdemar)gtg bat deh huhu😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Elara Andromeda)
Cantikk juga nih😘


☃☃☃

Seolah-olah kesadarannya baru muncul sekarang. Agana memikirkan perkataan Angkasa tadi malam. Ia sendiri belum yakin dengan perasaannya. Ia kagum dengan Bintang yang begitu pintar, pernah menjuarai lomba Olimpiade fisika tingkat provinsi selain pintar Bintang juga cantik dan baik kepada orang. Banyak anak laki-laki yang suka dengannya. Tidak heran jika Agana juga mengagumi Bintang.

Bel masuk sebenarnya masih lama Gana bahkan berangkat lebih awal. Ia enggan masuk ke dalam kelas, lebih baik menunggu teman-temannya datang. Parkiran motor masih sepi, sepi karena parkiran motor untuk anggota Attengger dikhususkan. Mungkin itu sudah menjadi peraturan, pernah waktu itu ada seorang murid baru kelas 10 yang memarkirkan motor di kawasan parkir anggota Attengger dan alhasil murid baru itu pulang dengan dua ban motor yang kempes. Jangan tanya itu ulah siapa, tentu saja itu ulah Angkasa dkk.

Deru motor terngiang. Angkasa dan dkk datang. Angkasa berangkat dengan Bintang, pandangan yang cukup sering anak SMA Selora lihat.

"Pagi-pagi dah nangkring aja lo, Ga. Mau ngepel koridor? Apa mau nungguin Bintang?" ucap Sem dengan entengnya, Ia tidak tahu dengan ucapannya itu jantung Agana berdetak dari batas normal.

Juga Bintang yang mendengar ucapan Sem mendadak merasa pipinya terbakar.

"Yaudah aku duluan ya semua." pamit Bintang, takut kalo makin lama sama teman-teman Angkasa mukanya malah jadi kaya udang rebus karena sering digoda.

"Yah, Bintang nya pergi kan, Lo sih, Sem!" ucap Ardhan menyalahkan Sem.

"Hati-hati kak kalo belajar jangan terlalu serius, nanti aku malah yang disuruh belajar terus sama ayah gara-gara kakak pinternya kebangetan!" teriak Angkasa karena Bintang sudah berjalan meninggalkan parkiran.

Bintang mendengar ucapan Angkasa hanya geleng-geleng kepala, tingkah Angkasa emang aneh tapi dia yang paling marah jika ada yang menyakitinya.

"Eh lo bapaknya mars venus jupiter dan kawan-kawannya, kalo yang namanya belajar itu serius kalo gak serius gimana mau pinter!" pagi-pagi Ardhan sudah dibuat emosi karena ucapan Angkasa.

SPACELARA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang