"Sekarang ibu akan adakan kuis!" ucap Bu Atena menggelegar dengan gaya bicara khas orang papua.
"ASTAGFIRULLAHALAZIM !" teriak Angkasa tak kalah menggelegar.
Ardhan mendengus berat, "Kuisnya besuk aja bu, Saya udah menjadwalkan hari ini untuk tidur di pelajaran ibu!" lanjutnya tanpa pikir panjang.
"Bener bangett bu!" Agana mengacungkan jempolnya— mengiyakan protes Ardhan
"Bu masih hari senin kali. Kuisnya entar aja kalau udah libur!" kali ini teriakan Sem.
Angkasa berdiri dari duduknya, "Iya bu, kecuali kalau kuisnya sekalian dikasih jawabnya!" (author awto jungkir balik, Angkasa pinter battt dahh:v)
Teman-teman kelasnya menyetujui ucapan tidak masuk akal Angkasa— yang tentu saja tidak akan di setujui oleh guru manapun.
"Kalau begitu caranya bagimana kalian mau pinter?" Bu Atena berkacak pinggang menatap horor meja tempat Angkasa.
"Dari jawaban yang dikasih ibu lah!" jawab Angkasa memperlihatkan senyum khasnya. Yang membuat guru di depan tambah naik darah karena ulah Angkasa.
"Sekali lagi kamu protes ibu pindah kamu di kantor guru ya Angkasa!"
Seketika Angkasa langsung kicep.
"Untuk tempat duduk bakal ibu acak!"
"Entah apa yang merasuki mu hingga kau tega memusingkan diriku!" Angkasa bernyanyi lagu yang sedang viral dan melakukan gerakannya. Tidak hanya Angkasa, Sem, Ardhan juga Agana mengikuti gerakan Angkasa.
Bu Atena yang sudah naik darah langsung menyuruh Angkasa duduk di depan. Tempat duduk bagi orang-orang yang ingin pintar dan lebih jelas untuk mendengarkan penjelasan guru.
"Jangan kasih saya duduk di depan, Bu! Saya tidak akan bisa menyontek kalau ibu menyuruh saya duduk di depan!" rengek Angkasa mengikuti cara bicara Bu Atena—yang khas orang papua yang membuat teman-temannya tertawa.
"Sudah cepat pindah jangan banyak bicara kau!"
Daripada mendapat hukuman yang lebih berat lagi, Angkasa memilih pindah di depan, duduk dengan cewek yang pintar juga judes. Tania.
Kuis dimulai. Angkasa mengerjakan dengan tenang walaupun kadang-kadang garuk-garuk kepala tidak jelas. Kuis berisi 15 soal.
Meskipun anak Attengger selalu dicap sebagai nakal tapi sebisa mungkin mereka akan memahami materi yang diberikan guru.
'Baku hantam boleh! Otak kosong jangan' itu salah satu prinsip Attengger. Orang yang tidak mengenal Attengger pasti akan berfikir mereka hanya membuang masa muda mereka dengan hal tidak bermanfaat. Tentu saja mereka salah besar. Mereka sering berkelahi tapi tidak pernah lupa dengan kewajiban untuk menuntut ilmu juga beribadah. Meskipun kerap membolos mereka akan tetap berusaha untuk belajar semaksimal mungkin.
Kuis selesai.
"Dapet berapa lo, Dhan?" tanya Sem pada Ardhan tentang nilai yang baru saja dibagikan.
"Tujuh aja buat gue udah Alhamdulillah!" jawab Ardhan memasukan buku-bukunya ke dalam tas.
"Lo dapet berapa Sa?" tanya Sem pada Angkasa.
"Anak pintar ya dapet 9 dong."
"Gak kebalik tuh angkanya?" tanya Agana memastikan.
"Gak percaya amat lo sama gue. Udah lah akuin aja kalo gue emang pinter!"
"Jangan lupa sama Dare lo, Sa!" Ardhan mengingatkan Angkasa tentang permainan trut or dare kemaren.
Angkasa yang sedang memakai hoodie nya terhenti karena ucapan Ardhan. Ah Angkasa hampir lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACELARA [On Going]
Teen FictionGanteng, suka senyum, jailnya minta ampun sampai kelakuannya yang absurd tingkat dewa. Paket komplit. Siapa lagi kalau bukan Angkasa. Si ketua geng yang kocak nan konyol. Bercita-cita ingin merasakan cinta pertamanya. Bertemu Elara si cewek jutek me...