Jam 11 siang Angkasa baru saja bangun dari tidurnya. Itu adalah rutinitas Angkasa jika hari libur sekolah. Saat turun ke lantai bawah suasana sangat sepi bisa Angkasa tebak jika Bunda dan kakaknya tengah pergi berbelanja.
Angkasa membuka kulkas, kebiasaan jika bangun tidur Angkasa akan langsung menuju kulkas hanya untuk sekedar meminum air putih.
Duduk di salah satu kursi makan Angkasa meminum habis air putih itu dan bersendawa keras. Kebiasaan.
Angkasa merasa lapar dan ia sangat ingat terakhir ia makan kemarin pagi. Pantas saja sekarang cacing-cacing di perutnya beteriak minta diberi makan.
Semoga Bundanya masih ingat jika masih mempunyai anak yang akan bangun jika sudah jam menunjukkan pukul 11 siang dan menyiapkannya makanan untuknya. Angkasa membuka tudung saji yang berada di atas meja makan tapi hasilnya zonk. Saat mengambil minuman di kulkas Angkasa juga tidak menemukan satupun makanan. Lalu kembali menjelajahi dapur, setidaknya ada mie instan yang bisa untuk mengganjal perut, tapi tetap saja zonk.
Tidak menemukan satupun makanan Angkasa kembali duduk dengan wajah melasnya. Selupa itukah Bundanya dengan Angkasa? Sampai lupa membuatkannya makan.
Mata Angkasa menangkap satu kotak kentang goreng di atas kulkas.
"Rejeki anak soleh." ucap Angkasa.
Ternyata bundanya tidak lupa dengannya. Angkasa berniat akan minta maaf kepada Bundanya karena sudah berfikir buruk. Angkasa membawa kentang goreng itu ke ruang tengah dan memakannnya.
Pintu rumah terbuka lalu muncul dua perempuan dengan tas kresek ditangan kanan dan kiri, "Assalamu'alaikum."
Angkasa membalasa salam lalu kembali fokus dengan acara tv Spongbob. Tanpa menghiraukan Bintang yang berdiri memperhatikan Angkasa -ralat kentang goreng ya dimakan Angkasa.
"Kunaon, teh?" tanya Angkasa pada Bintang.
"Itu kentang goreng dari mana?" tanya Bintang balik
"Tadi nemu diatas kulkas?"
"Angkasaaa!"
"Saha Angkasa teh?" tanya Angkasa dengan bodohnya.
"Gak jelas kamu ngomong apa. Itu kentang goreng kakak!"
"Tapi tadi kentang nya gak ada namanya."
"Pokonya ganti!"
"Gak punya uang aku tuh!"
"Terserah pokoknya diganti!"
"Iyadeh nanti aku pesenin di McD."
"Ga bisa itu aku buat sendiri. Kamu ganti nya juga harus buat sendiri."
"Pantesan enak!"
Terik matahari yang kian memanas membuat Angkasa terus mengusap wajahnya yang dibanjiri kringat. Jika bukan masalah kentang goreng milik Bintang, Angkasa sudah dulu pergi dari tempat ini. Bintang menyuruh-ralat hampir menyeret Angkasa pergi ke pasar untuk membeli kentang. Angkasa sempat bertanya pada Bintang kenapa membeli kentang harus ke pasar kalau di supermarket ada. Bintang hanya menjawab lebih enak kentang yang di pasar. Angkasa jadi percaya jika makhluk paling ribet didunia adalah perempuan.
"Panas uy kaya liat doi jalan sama yang lain." racau Angkasa tidak jelas.
Angkasa hanya melihat saja Bintang yang memilih-milih kentang, Angkasa rasa semua kentang sama.
"Angkasa tunggu disini dulu, kakak mau beli kue yang diseberang sana."
"Kamu jangan kemana-mana."
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACELARA [On Going]
JugendliteraturGanteng, suka senyum, jailnya minta ampun sampai kelakuannya yang absurd tingkat dewa. Paket komplit. Siapa lagi kalau bukan Angkasa. Si ketua geng yang kocak nan konyol. Bercita-cita ingin merasakan cinta pertamanya. Bertemu Elara si cewek jutek me...