Typo bertebaran...
Happy Reading 📖
-------💞-------
Bisa tidak sih, ia diberi kekuatan seperti Jinny oh Jinny yang bisa menghilang dalam sekejap?
Sungguh Binar sangat tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Berbagai pasang mata di depannya ini menatap dengan ribuan makna. Terlebih sepasang mata yang ada di sudut kanan, tatapannya begitu mengintimidasi. Yang seakan menuntut sebuah penjelasan atas apa yang sudah terjadi saat ini.
Dari singkat pembicara antara petinggi perusahaan dengan Serkan juga Arlo, Binar bisa menangkap bahwa memang benar Serkan akan menjadi investor di perusahaan ini. Jadi kedatangan Serkan kali ini merupakan survei lokasi, atau apalah itu namanya. Binar gak mau ambil pusing dengan istilah-istilah perbisnisan.
Sungguh Binar tidak menyangka akan terjebak di situasi seperti ini. Di perkenalkan sebagai calon istri pengusaha muda dihadapan mantan suami beserta rekan kerjanya. Bukankah harusnya ia merasa bangga? Bersombong diri di depan Rama bahwa ia bisa mendapatkan pengganti yang lebih dari seorang Rama Mahendra. Andai mau sudah dari dulu Binar akan melakukannya, memanfaatkan ketulusan yang Steve berikan. Namun sayang Binar tidak akan sepicik itu, kenyamanan dirinya lebih utama ketimbang harus membuat kebohongan tidak jelas. Dan sekarang, saat Serkan mengenalkannya sebagai calon istri, apakah itu sebuah kebohongan?
Pusing kepala gue!
Remasan di pinggang, menyentak Binar dari lamunannya. Menoleh dan mendapati Serkan yang tengah tersenyum dengan tatapan hangatnya. Kedipan pelan pada kedua matanya seakan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.
"Aku akan berkeliling, kamu ikut dengan ku," seru Serkan hangat.
"No! I'm stay here."
Alis Serkan menukik sebelah mendengar pernyataan Binar, ragu.
"Are you sure?"
"Yeah."
"Are you okay?"
"I'm fine Serkan," tegas Binar.
Serkan tampak mengangguk kecil.
"Roger akan menjagamu. Tidak ada penolakan!" mulut Binar yang terbuka, terkatup seketika, urung melakukan bantahan. Ketegasan dari mata Serkan menciutkan niatannya.
"Up to you" hanya itu yang bisa Binar katakan.
Punggung Serkan bergerak menjauh bersama dengan asistennya juga beberapa karyawan perusahaan yang mengekor di belakangnya. Meninggalkan Binar dengan Roger di depan lobi kantor.
"Nona anda membutuhkan sesuatu?" pertanyaan Roger mengalihkan pandang Binar.
"Apa kamu akan mengabulkannya?" tanya Binar balik.
"Tentu Nona, apapun perintah Nona," jawab Roger dengan sikap sopan, layaknya seorang bodyguard sejati.
"Jangan mengekori ku!" tukas Binar kemudian melangkah menjauh dari sana mengabaikan teriakan Roger bahwa ia tidak akan menuruti perintah nonanya yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Cinta CEO Brondong
Roman d'amourSudah tersedia dalam PlayStore. Klik link di bawah ya... https://play.google.com/store/books/details?id=8PHgDwAAQBAJ BINAR AURORA. 31 th Pengkhianatan cinta di masa lalu, membuatnya tenggelam dalam kubangan pesakitan yang teramat dalam. Menorehkan l...