Maapken atas keterlambatan up-nya...
Mohon maklumlah yah...
Emak-emak di hadapkan anak sekolah di tahun ajaran baru...
Apalagi salah satunya baru pertama kalinya masuk sekolah...Typo bertebaran
Happy Reading 📖
----------💞----------
Bekas suntikan di lengan Binar terasa nyeri, mungkin karena tadi ia sempat berontak. Otot lengan yang harusnya lemas saat di suntik, malah dalam posisi tegang. Sesaat setelah dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil, belum sempat mencerna apa yang terjadi dengan dirinya mata Binar sudah ditutup kain hitam, tak lama ia merasakan sebuah jarum menancap dilengan atas sebelah kiri. Pemberontakan yang dilakukan Binar tidak membuahkan hasil yang ada malah menyakiti dirinya sendiri.
Dalam hati Binar bertanya-tanya, suntikan tadi isinya apa?
Obat tidurkah?
Obat biuskah?
Narkobakah?
Atau parahnya... Racunkah?
Tapi ia masih terjaga sampai saat ini. Sepenuhnya Binar merasa masih sangat sadar. Atau suntikan tadi berupa racun yang menyerang secara perlahan. Binar bergidik ngeri membayangkan.
Bang Re! Tolongin!
Setelah turun dari mobil Binar dituntun oleh dua orang pria yang masing-masing mencekal lengannya. Binar yakin dari suara mereka ketika bercakap kemudian menyuruhnya duduk di sebuah sofa. Binar tidak tau dimana ia sekarang, yang ia rasakan hanya keheningan.
Entah berapa lama perjalanan tadi?
Berapa lama pula ia ditinggalkan duduk sendiri dengan tangan di ikat?
Dan dimana ia sekarang?
Bahkan siapa yang berusaha menculiknya?
Apa ia sengaja diculik untuk meminta tebusan?
Tapi pada siapa?
Rendrakah?
Abikah?
Stevekah?
Secarakan mereka pria berkantong tebal yang menyamar jadi pria biasa. Tunggu dulu! Atau ia akan dijual? Jadi wanita penghibur?
Oh tidak! Begitu banyak pertanyaan yang menuntut jawaban saat ini juga, namun apa daya Binar tidak bisa berbuat apapun. Mata ditutup kain. Kedua pergelangan tangan dikat jadi satu. Binar hanya bisa pasrah dengan keadaan ini.
Suara pintu terbuka dan tertutup membuat Binar bersiaga. Memangnya kesiagaan seperti apa yang bisa dilakukan saat mata dan tangan tidak bisa berkutik. Kaki? Lari? Yang ada malah nabrak gak jelas. Pikiran Binar terlalu melanglang buana tak jelas, hingga ia tidak siap saat rahangnya dicekal dan dipaksa meminum sesuatu. Setengah dari minuman itu tertelan dan sisanya di sembur oleh Binar. Lidah Binar merasakan bahwa minuman itu hanya jus jeruk, tapi siapa yang tau minuman tadi sudah dicampur oleh racun. Secara Binar dipaksa meminumnya. Apalagi ini?

KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Cinta CEO Brondong
Roman d'amourSudah tersedia dalam PlayStore. Klik link di bawah ya... https://play.google.com/store/books/details?id=8PHgDwAAQBAJ BINAR AURORA. 31 th Pengkhianatan cinta di masa lalu, membuatnya tenggelam dalam kubangan pesakitan yang teramat dalam. Menorehkan l...