Part 33

6.3K 609 53
                                    

"Mamah pu--lho, pada ke mana?" Mega yang baru memasuki ruang keluarga menatap sekitaran yang kosong melompong. Ia berjalan ke sana ke mari hingga sudut ruangan rumah dan tak menemukan mereka di mana-mana.

Wanita itu panik.

Sampai, ia menemukan mereka berempat masuk ke rumah, tampak bahagia dengan tawa masing-masing. Sayang Mega gelap mata, ia berjalan cepat menghampiri Brendon dan ...

Plak!

Sebuah gamparan mendarat di pipinya, membuat Brendon meringis sambil memegangi pipinya.

"Siapa yang nyuruh kamu bawa anak-anak keluar?!" pekik Mega kesal, napasnya memburu.

Brendon menatap dengan mata melingkar sempurna. "Kamu apa-apaan, sih? Aku pulang bukannya disambut atau apa, kek! Malah digampar! Lagian, liat, mereka pulang badannya masih lengkap! Aku gak ngapa-ngapain! Cuman ngajak mereka jalan-jalan! Di rumah terus, boring tau, gak?!" Balik ia membentak.

"Harusnya kamu bilang-bilang dulu! Izin dulu sama aku!" Mega meninggikan nada suaranya, membuat Michelle menangis seketika dan Michael tertegun ketakutan. Ia memeluk kaki Brendon dan bersembunyi dari ibunya.

Mega menyadari kesalahannya yang membuat kedua anaknya ketakutan, sontak menyendu. "Sa-sayang ...."

"Dikurung itu gak enak, Mega. Lagian aku ayah mereka sekarang, aku tau cara jaga mereka gimana, ada baiknya kamu gak cuman mikirin keselamatan mereka tapi juga mental mereka." Brendon menatap serius wanita itu yang lalu menunduk tak ingin menatap wajahnya.

"Maaf, aku cuman ... khawatir." Air mata Mega berjatuhan, ia terisak yang membuat Michelle terdiam serta Michael kini berani menatapnya. "Cuman mereka, cuman mereka harta terindah yang Mas Ferry titipin ke aku. Aku--"

Michael langsung memeluk ibunya, membuat pernyataannya terputus. Sang babysitter yang sedari tadi menyimak pula tersenyum dan menyerahkan sang putri kecil pada majikannya.

"Maafin Mamah, ya, Sayang. Brendon ...."

Brendon menghela napas. "Gitu, dong. Kalem aja, kek, dari tadi, kamu PMS, ya, jadi galak mulu?"

"Bodoh, dia hamil mana PMS." Brendon membungkam mulutnya sendiri, persetan dengan Ferry yang tak bisa menahan diri untuk tidak berkomentar.

"Apa kamu bilang?"

"Es krimnya cair kalo gak dimakan!" Brendon mengangkat bingkisan di tangannya.

Mega menatap ragu, walau kemudian ia hanya menghela napas sambil mengusap tepian pelupuk matanya. Mereka sekeluarga pun menuju dapur untuk makan malam, bercerita tentang betapa menyenangkannya mereka di taman kota tadi, kemudian memakan es krim yang dibeli.

"Lain kali Mamah ikut, ya! Soalnya mata Papah jelalatan di sana!" kata Michael.

Brendon terperanjat. "Mana ada! Ih, kecil-kecil udah pandai boong, ya!"

"Ih, aku serius, Mah! Harusnya Papah fokus main badminton, gegara ada pameran puppy dia malah ke sana terus!" Michael merengutkan bibirnya sementara Brendon mengusap dada. "Kalau ada Mamah, Mamah bisa marahin Papah! Weee!" Michael menjulurkan lidahnya mengejek Brendon.

"Iya, pas libur nanti kita bareng-bareng ke sana, ya." Mega tertawa sambil mengusap puncak kepala Michael.

"Gak ngambil cuti aja besok?" tanya Brendon, mengangkat sebelah alisnya.

"Aku udah banyak cuti." Mega menghela napas. Ia memakan es krim cup cokelatnya.

Brendon menatapnya sejenak, lalu menatap es krim rasa kopi yang ia pegang, dan kembali menatap Mega.

"Aku boleh nyicip?" pinta Brendon agak malu dan ragu, sedikit creepy mengetahui ia tidak pernah suka cokelat. Tidak.

Mega tersenyum, ia menyendokkan es krim cokelatnya lalu mengulurkannya ke arah mulut Brendon. Sejenak Brendon menatap, sebelum akhirnya memasukkannya ke mulutnya.

"Gimana? Enak?"

Brendon mengecap, kemudian merinding. Ia menjulurkan lidahnya seperti anjing dan Mega menatap pemuda itu kesal sambil geleng-geleng kepala.

"Just kidding, I love it." Brendon tertawa pelan, ia membuka mulutnya. "Mau lagi!"

TIDAK!

Brendon yang asli berteriak, ia TIDAK suka cokelat. Tak akan pernah. Sayang Ferry tak mendengarkan dan malah menikmati rasa mematikan yang ia-lah yang sebenarnya merasakan.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

YOUNG MARRIAGE, OLD MARRIAGE [Brendon Series - C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang