"Sendirian aja?"
Suara itu mengantar antensi Yeonjun kepada seorang gadis yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapannya. Sejak satu jam yang lalu Yeonjun memang sudah duduk di bangku kayu yang ada di taman sambil mendengarkan lagu seorang diri.
"Sihyeon?" Yeonjun segera melepas earphone di kedua telinganya.
Gadis itu tersenyum lalu segera mendudukan dirinya di samping Yeonjun.
"Lagi galau?" godanya.
Yeonjun terkekeh lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Sebenernya, ngga sih. Tapi iya juga."
Sihyeon mengernyit, "jadi?"
Yeonjun melemparkan pandangannya ke langit.
"Eung... gue cuman lagi ngga ada kelas aja jadi gue duduk disini sambil nunggu yang lain."
Sihyeon mengangguk paham. "Oh, gitu."
Kemudian Yeonjun kembali mengarahkan pandangannya pada Sihyeon.
"Terus lo sendiri? Kenapa bisa tiba-tiba ada disini?" Yeonjun menatap gadis itu penasaran.
"Sebenarnya gue lagi keliling aja sih. Soalnya kan gue belum bener-bener hapal sama denah kampus ini. Tapi tiba-tiba aja kaki gue sampe ke taman ini dan lihat lo." jelas Sihyeon dengan seksama.
Yeonjun mengangguk mengerti.
"Oh ya, Yeonjun. Lo udah punya pacar?" tanya Sihyeon yang membuat Yeonjun seketika menarik keningnya.
"Apa?"
Dengan cepat Sihyeon langsung mengklarifikasi ucapannya sendiri. "Eh, jangan salah faham dulu, gue cuman tanya aja kok. Ngga ada maksud apa-apa."
Yeonjun lalu tersenyum, "hei, tenang aja lagi. Emangnya siapa yang salah faham?"
"Hehe, gue cuman takut lo bakal ngira kalau gue masih suka sama lo. Tenang aja, kita kan udah pada dewasa sekarang dan ngerti apa arti cinta sebenernya? Dan gue tau, cinta itu ngga bisa di paksakan."
Meski sebenernya, kalau boleh jujur, gue masih punya perasaan sama lo sampai detik ini, Yeonjun.
Yeonjun menggelengkan kepalanya, "ngga."
"Hah?" Sihyeon terkesiap.
"Ngga. Gue ngga punya pacar, Sihyeon." jawab Yeonjun yakin.
°°
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang memerhatikan dan sepasang telinga yang mendengarkan semua percakapan antara Yeonjun dan Sihyeon dari balik pohon.
Dia adalah Yeji.
Gadis itu juga kebetulan sedang menenangkan diri sambil membaca sebuah buku di taman itu. Namun saat ia hendak pergi meninggalkan taman, ia tidak sengaja melihat Yeonjun sedang duduk berdua bersama Sihyeon disana.
Yeji memandang datar tanpa ekspresi kearah mereka berdua. Namun entah mengapa, hatinya bergejolak dan merasa sangat panas.
Cih, semua lelaki sama aja! Begitu bangganya dia bilang ke cewek-cewek kalau dia ngga punya pacar.
Karena merasa muak, Yeji pun bergegas pergi dari taman itu. Jika kelamaan disana, ia jamin, pasti telinganya akan terbakar karena mendengarkan gombalan-gombalan basi yang di lontarkan oleh pemuda Choi itu.
Baguslah, dengan adanya pertemuan antar teman sekolah yang mengharukan itu, semoga aja Yeonjun ngga bakal ganggu gue lagi!
Meski dalam pikirannya Yeji dengan lantang mengatakan itu, namun entah mengapa hatinya terasa berdenyut nyeri. Seolah keduanya merasakan hal yang bertolak belakang. Sementara Yeji sendiri tidak mengerti apa arti dari itu semua.