Flashback
Lia menerima panggilan dari ibunya setelah pergi menyamping dari Yuna dan Hueningkai.
"Iya bu, apa?"
Kamu udah di kampus kan? Terus kenapa Soobin jemput kamu kesini?
"Hah? Dia ngga bilang kok bu kalau mau jemput."
Ya udah kamu cepet telpon dia. Masalahnya ibu liat dari balkon kamar ibu, dia kaya lagi ngobrolin sesuatu sama Hyunjin di depan rumah kita.
"Hah? Hyunjin? Ngapain dia bu?"
Kalau Hyunjin emang mau jemput ibu kesini. Dia sendiri yang nawarin kemarin.
"Apa? Kok aku ngga tau sih bu?"
Iya emang ibu sengana ngga bilang sama kamu. Takut kamu ngomel nanti.
"Lagian ngapain sih ibu mau di jemput sama dia? Kan ada pak Jong bu?"
Aduh, ceritanya panjang. Nanti deh ibu ceritain sama kamu. Sekarang, kamu buruan telpon Soobin sebelum terjadi apa-apa. Ibu ngga mau loh nantinya mereka pada berantem di depan rumah kita?
"Iya udah bu, iya. Aku telpon Soobin sekarang."
Tutt
Flashback end
°°
Soobin mendengarkan cerita Lia dengan seksama. Pemuda itu akhirnya tau ternyata ibunya Lia lah yang memberi tahu Lia tentang keberadaannya disana.
"Lagian pake ngga bilang kalau mau jemput!"
Soobin terkekeh, sejak tadi Lia mengomel tentang hal tersebut. "Kan udah di bilangin kalau gue mau ngasih kejutan buat lo!"
"Kalau gitu lo datengnya kurang pagi." sindir Lia yang membuat Soobin semakin gemas. Hampir saja tangannya bergerak untuk mencubit hidung Lia kalau gadis itu tidak menanyakan sesuatu yang membuatnya kembali mengurungkan niatnya itu.
"Tapi lo ngga apa-apa kan? Hyunjin ngga ngapa-ngapain lo kan?" Lia bertanya dengan kecemasan yang ketara.
Soobin menggeleng pelan. Tatapan pemuda itu berubah melembut. "Ngga kok. Cuman--"
"Cuman apa?" potong Lia. Ya, ia benar-benar khawatir kalau sesuatu terjadi pada keduanya.
Soobin memandang Lia penuh arti. Tatapan mata pemuda itu seolah mengisyaratkan sesuatu. "Cuman gue sedikit khawatir sekarang."
Lia mengerjapkan mata sekali. "Khawatir kenapa?"
"Gue khawatir, kalau lo bakalan balikan lagi sama Hyunjin."
Mendengar itu, Lia langsung mengernyitkan dahi tidak terima. "Apaan sih? Ya ngga mungkin lah."
"Semua bisa aja terjadi, Lia. Apalagi Hyunjin semakin gencar buat deket lama lo lagi. Di tambah, dia udah deket banget sama ibu lo."
Lia melihat sorot keputus asaan dari mata Soobin. Belum pernah ia lihat sebelumnya. "Bin, kenapa lo khawatir kalau gue balikan lagi sama Hyunjin?"
"Ya karena gue udah sayang sama lo."
Deg
Sumpah! Soobin tidak tau kalau kalimat itulah yang akan keluar dari mulutnya. Seketika Soobin mematung di tempat karena ucapannya sendiri.
"E-eh, mak-maksud gue--"
Cup
Tiba-tiba saja Lia mencium bibir Soobin sekilas. Membuat Soobin yang tengah dalam keadaan salah tingkah harus kembali di buat takluk oleh Lia. Kedua mata pemuda itu bahkan hampir keluar saking terkejutnya.