Ulang Tahun

9.9K 510 13
                                    

"Ka, pulang sekolah nanti kita jalan-jalan yuk, kan aku ulang tahun." setelah 5 bulan pasca Alya pindah ke Jakarta, hubungan mereka berdua semakin membaik, bahkan Dafka tak malu-malu lagi untuk menggandeng tangan Alya baik disekolah ataupun diluar, ya walaupun hanya berani menggandeng tangan aja gak lebih. Alya juga memaksa agar mereka berbicara menggunakan aku-kamu.

"Gak ah aku capek." Alya membelalakkan matanya. "Aku hari ini ulang tahun loh Dafka, kamu gak ada niat untuk nemenin aku jalan-jalan apa? Seenggaknya ucapin selamat ulang tahun ke aku."

Dafka mendengus. "Ini cuma ulang tahun Alya, apa bedanya sama hari-hari biasa? Bedanya cuma umur kamu bertambah satu, umur nambah kok seneng sih? Cepet tua, cepet juga matinya." Dafka langsung meringis saat Alya mencubit perutnya membuat beberapa pasang mata melirik kearah mereka, ya semenjak mereka kembali kesekolah, semua murid jadi tau latar belakang keluarga mereka dan tidak ada yang berani mengganggu mereka khususnya Alya, karena Alya tidak akan segan-segan untuk membuat perusahaan keluarga mereka bangkrut seperti Leo, jadi jika tidak mau menjadi Leo kedua, jangan berani-berani mengusik mereka.

"Udah ah aku sebel sama kamu." Alya langsung keluar kelas sambil membawa tas nya karena bel pulang baru saja berbunyi.

"Gimana?" tanya seseorang disebrang telfon itu membuat Dafka terkekeh.

"Dia ngambek."

"Ok berarti sekarang giliran gue."

Alya menatap sebal kearah jalanan sebelum akhirnya mengeluarkan ponsel untuk menghubungi abangnya.

"Bang, jemput gue sekarang."

"Sorry Al, gue gak bisa jemput lo, mama ngajak kita jalan ke mall nih sekarang."

"Ke mall? Kok gak ngajak gue?"

"Kan tadi lo sekolah bego! Udah ah filmnya setengah jam lagi habis, paling nanti makan dulu baru pulang."

"Ya ampun bang, gue juga laper nih belum makan, siapa aja yang ikut?"

"Gue, Riki, mama sama papa. Lo nyusul aja kesini minta anter Dafka." Alya mendengus.

"Aku lagi marah sama dia, udah ah aku mau pulang aja." Alya melangkahkan kakinya kepangkalan ojek yang ada didepan sekolahnya dan langsung menyebutkan alamat rumahnya.

Setelah ia sampai dirumah, seperti dugaannya rumah ini sepi sekarang karena tidak ada orang, Alya mendengus dan membuka pintu kamar mamanya, ini udah pukul 4 sore dan ia sangat lelah, Alya langsung berbaring dikasur orang tuanya karena menurutnya hanya kasur orang tuanya yang sangat nyaman dirumah ini, tak lupa pula ia menutup seluruh bagian tubuhnya dengan selimut.

🚀🚀🚀

"Huft! Akhirnya selesai juga ngedekor nih taman." ya mereka semua memang berencana ingin memberi Alya kejutan ulang tahun dengan mendekor taman belakang rumah dengan tema hitam dan putih.

"Alya kemana?" Dafka menggeleng. "Gak tau sama Aji mungkin." Riko mengangguk sambil kembali melihat-lihat hasil dekorasi mereka.

"Oh iya kue nya, Dafka mending pergi ke toko kue disimpang sana, udah gue pesen kok." Dafka berdehem sambil melangkahkan kaki memasuki rumah setelah sampai dipintu depan ia terkejut saat melihat pintu depan rumah ini tidak terkunci.

Aldebaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang