Seketika ruangan langsung hening setelah dokter tersebut pergi, tidak ada satu pun dari mereka semua yang ingin memulai pembicaraan bahkan Lena dan Rini mengeluarkan air matanya dalam diam.
"Siapa yang mau masuk duluan?" tanya Aji sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing.
"Biar om sama tante aja duluan." mereka semua mengangguk menyetujui ucapan Dafka, Galen dan Lena langsung masuk keruangan itu.
Mereka terdiam sambil mencoba menahan tangis mereka ketika melihat putri semata wayang mereka terbaring diranjang rumah sakit dengan keadaan yang memprihatinkan, ini pertama kalinya untuk mereka, melihat Alya baring terbujur kaku diranjang rumah sakit seperti ini karena biasanya Alya paling tidak suka dibawa kerumah sakit walaupun ia sedang demam tinggi.
"Sayang." ucap Lena sambil menggenggam telapak tangan Alya.
"Putri mama yang paling cantik, bangun dong, mama kangen banget sama kamu sayang." tak ada jawaban dari Alya membuat sang mama hanya mampu terisak dipelukan papanya.
"Papa yakin kamu anak yang kuat Alya, papa yakin kamu akan segera sembuh. Yang kuat sayang, kami semua menunggu kamu disini." Galen langsung keluar ketika tangisan mama berubah menjadi teriakan, Galen tau istrinya ini belum sembuh betul dari depresinya, dan saat ini ia kembali terjatuh saat melihat kondisi putri mereka.
"Papa harus bawa pulang mama, kalian bisakan jaga adik kalian?" Riko dan Riki langsung mengangguk ketika Papanya sedang berusaha untuk menenangkan sang mama yang terus berteriak sambil memanggil nama Alya.
Setelah Galen dan Lena pergi, Dafka menyuruh kedua orang tuanya untuk pulang juga karena kondisi Hendra masih belum pulih. Sekarang tinggallah tersisa Riko, Riki, Aji, Dafka, Rayn, Ivan dan anggota-anggota agen lainnya.
"Gue sama anak-anak yang lain harus pergi buat nyari si Leo." ucap Ivan memecah keheningan yang terjadi diantara mereka."Memang lo tau dimana Leo berada?" Sinis Riki membuat mereka semua memusatkan perhatian mereka kedua orang tersebut.
"Lo kira Alya itu bego? Alya gak pernah lari dari sebuah masalah sebelum ia sendiri yang menyelesaikannya." mereka semua mengerutkan dahi mereka.
"Maksud lo apa?"
"Pasti ada jejak yang Alya tinggalkan untuk kita dapat melacak keberadaan Leo dan Deo." setelah Ivan menyelesaikan perkataannya, seorang suster menghampiri mereka sambil membawa pakaian yang Alya gunakan untuk kerumah sakit tadi.
"Permisi mas, ini pakaian pasien yang dipakainya tadi." Ivan mengangguk sambil mengucapkan terima kasih pada suster tersebut, setelah suster tersebut pergi Ivan langsung mengambil atasan baju milik Alya dan langsung memeriksanya, menurut pengalamannya bersama Alya didalam agen. Alya selalu menyembunyikan sesuatu dibajunya. Mereka yang tidak mengerti apa yang dilakukan Ivan hanya mampu melihat sambil mengerutkan dahi mereka.
"Ketemu." gumam Ivan membuat semua menatap penasaran kearahnya.
"Chip ini."
Flashback on
Ivan mengerutkan dahinya saat melihat Alya terus menatap sebuah chip dan flashdisk sambil tersenyum manis. Bahkan wanita bertopeng ini tak berniat mengalihakan pandangannya dari chip itu.
"Lagi liatin apa X?" Alya mengalihkan pandangannya dari chip itu kearah Ivan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldebaran [END]
Teen Fiction[ Catania Series 1 ] • ALDEBARAN • ALTER GIRLS • CATANIA HEIR Kamu tau Aldebaran? Aldebaran adalah bintang paling besar yang ada digalaksi bimasakti. Dan menurutku kamu itu seperti Aldebaran, besar, indah, selalu menjadi pusat perhatian dan terlalu...