Rintik hujan

10.1K 507 3
                                    

Aku suka hujan.

Karna tanpa adanya hujan,
Aku tidak akan bisa duduk berdua denganmu disini.

Duduk berdua dikoridor sekolah sambil memandang rintik hujan yang jatuh dari langit,
Duduk berdua dikoridor sekolah sambil menikmati bau tanah yang dikeluarkan oleh bumi karena rintik hujan tersebut.

Sungguh....

Jika bisa, aku ingin waktu ini berhenti untuk sebentaaaar saja.

Jikalau memang waktu ini tidak bisa dihentikan, bisakah hujan ini kau turunkan untuk waktu yang lama?

Karna aku ingin menyimpan semua yang telah terjadi saat ini dimemori otakku, agar aku bisa mengingatnya untuk selamanya.

From : Alya

🚀🚀🚀

Sepertinya hari ini adalah hari yang cukup menyebalkan baginya, bagaimana tidak? Sejak Alya memasuki kantin ini, semua pasang mata langsung melirik kearahnya seolah-olah dirinya adalah alien yang nyasar kebumi. Bukan tanpa sebab Alya menjadi pusat perhatian saat ini, karena sejak ia mengumumkan kepada semua orang kalau Dafka adalah pacarnya, semua orang langsung terkejut. Bahkan teman sekelas Dafka memandangnya seolah ia adalah orang yang menjijikan, apalagi Syasya.
Alya hanya mampu mendengus dan mengalihkan pandangannya kearah pemuda yang duduk dihadapannya ini.

"Ka." panggil Alya membuat Dafka yang sejak tadi sedang fokus memakan bakso langsung mengalihkan pandangannya kearah Alya.

"Kenapa?" tanya Dafka, ya Dafka memang sudah mulai menerima hubungan yang diresmikan secara sepihak oleh Alya sejak Alya mengaku ke tante Rini kalau mereka udah resmi berpacaran dan mamanya sangat mendukung hubungan mereka.

Alya tidak menjawab pertanyaan Dafka, ia malah menarik kacamata yang sedang dipakai oleh Dafka dan mengacak-ngacak tatanan rambut Dafka, tak lupa pula ia menarik dasi Dafka agar sedikit longgar. Oh jangan lupakan kalau perlakuan Alya saat ini mengundang perhatian dari semua siswa-siswi yang ada dikantin.

"Nah ginikan ganteng pacar gue." ucap Alya. Semua pasang mata langsung berdecak kagum melihat perubahan dari penampilan Dafka, khususnya perempuan, mereka langsung menjerit saat Alya dengan santainya mengacak tatanan rambut Dafka.

"Apaan sih lo?"

"Gue hanya sedikit merubah penampilan lo biar tambah ganteng."

"Kata lo, gue gak boleh ngerubah penampilan. Entar cabe-cabean pasar ngedeketin gue lagi." Alya menggeleng sambil tersenyum.

"Kan sekarang status lo udah berubah menjadi pacar Alya, jadi siapapun yang mau ngedeketin lo baik itu cabe-cabean pasar, terong-terongan pasar. Mereka harus menghadapi Alya dulu." Dafka terkekeh mendengar penuturan Alya.

"Emang lo berani?" tantang Dafka.

"Lo lupa gue ini siapa? Gue Carolin, gue X. Kenapa gue mesti takut?" Dafka hanya menggeleng melihat sikap pd nya Alya.

"Ekhm." Alya dan Dafka kompak mengalihkan pandangan mereka kearah suara tersebut.

"Nampaknya ada yang Jadian nih." ucap Zahra sambil menatap jahil kearah Alya.

Aldebaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang