I know and I'm back!

10.3K 496 12
                                    

Alya membuka kedua matanya dengan perlahan, sambil memijit pelipisnya. Ia terdiam ditempatnya, ia tidak menyangka kalau kecelakaan tadi membuat semua ingatannya kembali sekarang. Alya menutup wajahnya dengan telapak tangan sambil terisak, membuat Dafka, Rayn dan Ivan yang sedang tidur disofa langsung terbangun.
"Al, lo gak pa-pa?" tanya Dafka sambil mengelus kepala Alya.

"Lo kenapa nangis?" tanya Dafka lagi saat Alya tak kunjung menjawabnya.

"Gue- gue udah tau semuanya." Dafka mengerutkan dahi.

"Maksud lo?" Sahut Rayn.

"Gue udah tau siapa gue sebenernya." lirih Alya kembali terisak.

"Udah tenangin diri lo dulu, udah tuh cerita sama kita." Alya mengangguk sambil mencoba menghentikan tangisannya.

Alya menarik nafas panjang sambil menatap Dafka, Rayn dan Ivan satu persatu. "Ok, kenalin nama gue Alya maudiva carolina. Anak dari papa Galen dan mama Lena, pemilik perusahaan Galena Company. Pekerjaan hari-hari gue sebagai seorang Dj dengan nama Dj Diva, seorang agen dengan nama X, seorang pembalap di Jakarta dengan nama Carolin, dan seorang anak remaja dengan nama Alya. Punya kakak kembar cowok, dan seorang sepupu cowok yang seumuran. Terakhir punya tunangan namanya Leo, tapi itu sebelum gue tau kalo sebenernya dia cuma manfaatin keluarga gue." ketiga pemuda tersebut hanya mampu bengong mendengar perkenalan dari Alya, mereka tidak menyangka kalau perempuan ini adalah orang yang sangat hebat.

"Bokap-nyokap lo konglomerat di Bandung?"

"Bisa dibilang gitu." Ivan menggeleng-gelengkan kepalanya tidak menyangka.

"Lo tunangan karna dijodohin?" tanya Rayn namun dijawab gelengan keras oleh Alya.

"No. Kita tunangan karna saling cinta, eh dari sisi gue sih menurut gue gitu. Bahkan kita udah pacaran dua tahun. Nah permasalan gue ini semuanya ada di Leo."

"Maksud lo?"

"Sebelum nya gue minta maaf sama lo Rayn, karna gue lo gak bisa main di arena lagi." Rayn mendengus sebal saat Alya kembali menyinggung soal arena lagi.

"Tapi serius deh, lo inget malam seharusnya lo balapan tapi bokap lo tiba-tiba mergokin lo dihalaman rumah?"
"Dari mana lo tau itu?"

"Itu semua gue yang rencanain, karna kalo bokap lo gak mergokin lo dihalaman rumah, dan lo tetep ikut balapan, mungkin lo sekarang udah tenang diatas sana." Rayn mengerutkan dahi.

"Maksud lo?"

"Yang bakal tanding sama lo itu namanya Deo, dan dia itu adiknya Leo. Dia sengaja mau ngejebak lo, agar lo kecelakaan dan masuk jurang. Gue gak sengaja denger rencana itu saat gue lagi main dirumah mereka, karna itu gue bilang kebokap lo kalo lo itu suka main di arena." Rayn membelalakkan matanya.

"Lo serius?" sahut Dafka.

"Buat apa gue bohong sayang." Alya langsung meringis saat Dafka melotot kearahnya.

"Oh iya, gue mau nanya. Siapa yang nyuruh tuh simanusia laknat buat nyuntik racun ketubuh om Hendra?"

"Deo." lirih Rayn.

"Hah? Emang ada urusan apaan si Deo
Sama om Hendra?" tanya Alya.

"Mana gue tau."

"Eh Al, kok lo bisa kecelakaan sih?" tanya Ivan penasaran.

"Sebenernya hari dimana gue kecelakaan, paginya gue mergokin Leo selingkuh, ya gue labrak dong. Dan disitu dia bilang kalo selama ini dia itu gak cinta sama gue, gue itu cuma dimanfaatin sama dia." jawab Alya dengan nada sendu.

"Terus?" sahut Dafka.

"Ya gue kesel dong, gue langsung lari ninggalin dia sambil nangis-nangis alay. Kebayang lah ya gimana rasanya jadi gue, pacaran udah dua tahun, tunangan udah sebulan eh ternyata kita cuma dijadikan alat buat dia ngerampas perusahaan bokap. Dan dari situ gue gak sengaja masuk keruang IT, gue otak atik komputer yang ada disitu, setau gue setahun yang akan datang ada tander besar, gue pindahin semua dokumen mengenai tender mereka itu kedalam sebuah dokumen yang gue buat sendiri dan gue kasih pengaman tinggat tinggi, gak akan ada orang yang bisa ngebuka dokumen itu kecuali gue, karna cuma gue yang tau kata sandinya, kalaupun dia tau kata sandinya dokumen itu tetap gak akan kebuka karna harus membutuhkan sidik jari gue dan darah gue. Karna gue udah ngatur pengamannya pakai dna gue." ketiga pemuda tersebut kembali terbengong mendengar penjelasan Alya.

Aldebaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang