Sebelum baca, aku mau bilang kalau part ini spesial banget hahahahaha. Mengingat Cybertron udah mau sampai di part 30, ceritanya harus udh mulai to the poin. Ntah untuk konflik utama, sekaligus hidangan pembuka. Aku harap kalian tetep semangattt yaa meskipun cerita ini memang slow update banget.
Okelah, langsung baca aja. Mohon tinggalkan jejak ya. Aku tunggu kesan-kesan kalian setelah baca part ini. Happy Reading ❤❤❤
•••
28. Sanubari
Yama membuka pintu café dengan sebelah tangan dimasukkan ke dalam saku celana jeans. Cowok itu menurunkan tudung hoodie hitam yang semula menutupi kepala sebelum menyapukan pandangan mencari tempat duduk paling pas untuk menunggu Giri.
Sudah lama sekali sejak insiden hancurnya basecamp Cybertron di mana anggota yang terlibat mencurigai Tarantula sebagai dalangnya. Hingga sekarang, masalah itu belum menemukan titik temu. Yama tidak ingin asal menaruh curiga, apalagi dengan bukti lambang Tarantula yang bisa saja direkayasa oleh pihak tak bertanggung jawab untuk mengadu domba Cybertron dan Tarantula.
Namun, menjauhnya Giri selama beberapa waktu mengundang praduga bernilai negatif bagi Yama. Sahabatnya yang biasanya selalu membuat rumah Yama gaduh tiap minggu kini tak lagi menampakkan kejahilannya. Giri yang biasanya tak pernah absen menghubungi Yama untuk sekadar bercerita tentang keseharian masing-masing kini nyaris tak pernah meninggalkan kabar.
Memang Giri sempat berkunjung ke rumahnya sesudah insiden hancurnya basecamp Cybertron, tapi setelah itu dia tak pernah mampir lagi.
Perubahan tanpa sebab yang jelas itu membuat pikiran Yama terganggu. Bagaimana jika seandainya Tarantula berhianat? Apa Giri juga terlibat di dalamnya?
Yama mengamati kesibukan beberapa karyawan café Dimensi Waktu; merapikan bangku pengunjung, mengelap meja, menyapu, dan lainnya. Memang terlalu pagi untuk datang kemari karena café belum buka. Tapi berhubung Yama memiliki akses bebas sebagai adik dari pemilik café, dan dia juga sedang bosan di rumah, maka di sinilah dia sekarang.
Cowok itu duduk di pojokan dekat jendela kaca besar, mencoba terlihat transparan karena jadi pengunjung pertama bahkan sebelum café buka.
Beberapa saat menunggu, Giri akhirnya tiba bertepatan dengan jadwal buka café Dimensi Waktu. Cowok dalam balutan jaket denim serta kaus putih polos dan ripped jeans itu melambaikan tangan ke arah Yama dengan riang. Langkahnya mendekat ringan kemudian menarik kursi di depan Yama.
"Kabar gue baik, lo apa kabar?" Yama lebih dulu berujar tanpa ditanya.
"Dih! Gue gak berniat tanya kabar lo," cibir Giri. "Btw, kabar gue juga baik. Sengaja ngajak ketemu karena 'agak' kangen ngerecokin lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
CYBERTRON: A Raider Is The Bos
Teen Fiction(Republish, judul sebelumnya: AlTar) 𝐅𝐚𝐭𝐚𝐥 𝐂𝐡𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 Yang namanya geng penggila tawuran pasti selalu mendapat perspektif buruk di mata manusia tukang julid. Itu namanya hukum alam. Cybertron memang geng beken di kalangan anak muda, ikat...