29| Dari Hati ke Hati

33.7K 1.3K 237
                                    

Halo semua, Cyberfans, apa kabar?? Senang bisa menyapa kalian lagi setelah hiatus beberapa bulan tanpa kejelasan. Ngetik satu part ini terasa berat banget, tapi aku bersyukur akhirnya bisa update membayar tanggung jawab aku.

Maaf banget karena sikap aku yang enggak profesional. Alasan utama kenapa aku gak bisa update minggu2 kemarin karena masalah personal yang gak bisa aku bilang di sini, tapi yang pasti itu bikin aku down dan sempat kena gangguan kecemasan. Gak biasanya aku ngerasa seperti kemarin, karena problem apapun yang aku alami, menulis adalah obat. Tapi saat itu, menulis pun gak mempan untuk membuat perasaan aku membaik. Belum lagi pembelajaran tatap muka yang baru dilaksanakan beberapa minggu belakangan, makin bertambah lagi tanggung jawab aku karena tugas sekolah.

Sekadar pengumuman, bagi kalian yang juga membaca Cakrawala—cerita aku yang satu lagi—mungkin udah tau kalau Cakrawala akan diterbitkan. Namun dengan berat hati aku bilang, Cakrawala batal terbit. Maaf sekali lagi kalau mengecewakan kalian yang mungkin udah menanti buku fisik Cakrawala, tapi ini sudah keputusan final aku untuk menarik naskah. Lagi-lagi, aku enggak bisa bilang problem yg aku alami dengan penerbit. Yang pasti, kami menyelesaikan kontrak dengan baik-baik.

Anyway, makasi banyak untuk kalian yang masih menanti dan membaca cerita aku ini dengan sabar. Aku minta maaf karena udah banyak mengecewakan kalian 🙏 Semoga update aku kali ini bisa menghibur yaaa.

Buat kalian yang lupa Cybertron udah sampai mana, bisa diingat-ingat sambil cek bab sebelumnya.
Happy Reading ❤❤❤

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


29. Dari Hati ke Hati

“Cowok tadi… siapa?”

Tara mengalihkan atensi pada Yama yang berdiri sambil bersidekap dada. Cowok itu bicara padanya, namun tidak menatapnya sama sekali. Dia justru memusatkan afeksi pada Alfrey yang tengah berunding dengan anak-anak klub karate di seberang sana.

Terpaksa, Alfrey meninggalkan mereka berdua di pinggir lapangan indoor, sementara dirinya harus mendampingi Sensei mengajar di sana.

“Tadi lo kenalan sama dia, kan? Udah langsung lupa namanya?” Tara balik mengajukan pertanyaan dengan sebelah alis terangkat.

Gak penting juga ingat namanya, sarkas Yama dalam batin. “Maksud gue, lo ada hubungan apa sama dia? Yah, gue mikirnya lo kuper, gak punya temen, apalagi pacar. Jadi gue penasaran.”

Yama diam-diam merutuki ucapannya dalam hati. Kenapa gue terkesan ngatain Tara? Harap-harap cemas cewek itu tidak tersinggung, Yama meliriknya sepintas. Bukan sumpah serapah yang dirinya dapat, Tara justru tersenyum. Tidak! Bukan senyum manis sama sekali, cewek itu tengah menyeringai.

CYBERTRON: A Raider Is The BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang