15| The Summer Smile

27.9K 1.2K 377
                                    

Happy Reading ❤❤❤
Jangan lupa komennya yaa, biar semangat hehe. Part ini hangat kok, gak ada yang bikin panas, jadi happyyy.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15. The Summer Smile

“Netra kelamnya yang hangat justru membuatku membeku.”

Strawberry atau blueberry?”

“Eh, coklat, deh.”

“Eh, jangan-jangan. Duh, enaknya yang mana, ya?”

Jari Tara mengetuk-ngetuk dagu. Dahi cewek itu mengerut diikuti matanya yang memicing, seolah sedang berpikir keras untuk menentukan pilihannya pada roti-roti di depannya ini. Rumus fisika, matematika, dan kimia beterbangan di kepalanya hanya untuk memilih roti dengan selai strawberryblueberry, atau coklat.

“Mau beli apa?” Tara mengangkat wajahnya sesaat ketika seorang wanita di depannya bertanya.

“Mau beli roti, Bu. Tadi saya belum sempat sarapan,” kata Tara. “Menurut Ibuk enaknya yang mana, ya? Strawberryblueberry, atau coklat?”

“Coba beli yang blueberry aja dulu.”

“Saya beli tiga-tiganya, deh.”

Penjual wanita dengan rambut dicepol itu menggeleng pelan sambil tertawa. Tara sudah menjadi pelanggan setianya mulai sekarang. Cewek dengan rambut tergerai itu selalu membeli roti untuk mengganjal perutnya di stand kantin paling pojok, seolah hanya dengan makan roti dia bisa kenyang seharian ini.

Tara membuka bungkus roti selai blueberry-nya. Kemudian memeluk dua roti lainnya dengan sebelah tangan.

“Eh, enak juga rasanya,” gumamnya dengan mata berbinar. “Bu, saya minta lagi dua.”

Tara mengambil dua roti lagi dengan sedikit kesusahan. Cewek berjaket denim itu terlihat sangat rakus sekarang. Tidak apa-apa, dia perlu makanan manis agar bisa bertahan hidup seharian ini. Bukan, bukan Tara yang memerlukan ini semua, tapi Manda. Tara tidak pernah suka makan makanan manis. Dia bahkan enggan mencicipinya, namun biar Manda jejalkan semua makanan manis ini kepada tubuh Tara.

Kepribadian aslinya yang tengah tertidur harus tahu bagaimana rasanya ketika makanan manis ini dikunyah dan ditelan, dibandingkan memakan permen karet hingga membuat rahangnya pegal.

Tara yang kewalahan menjatuhkan satu rotinya ke lantai. Cewek itu berdecak karena posisinya tidak bisa mengambil roti itu sekarang. Namun seseorang memungut bungkusan kembung berisi angin dan roti itu, kemudian menyodorkannya pada Tara.

CYBERTRON: A Raider Is The BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang