Prolog

118K 3.1K 240
                                    

SALAM SOLIDARITAS!
WELCOME TO CYBERTRON WORLD CYBERFANS!

SELAMAT DATANG, SELAMAT DATANG KEMBALI, DAN SELAMAT MEMBACA!

SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA BACA BLURB NYA DULU YA!

ALTAR VERSI BARU•
Versi lama 40%, versi baru 60%

• Mohon maaf kalau ada beberapa kesamaan nama, alur, latar, dan lain-lain. Murni ketidaksengajaan, capek aku rombak alur sumpah.
• Dilarang promosi di kolom komentar atau membahas cerita lain di sini.
• Jangan menilai karya sebelum cerita ini selesai!
• Terinspirasi boleh, asalkan jangan menjiplak!

Banyak amat syaratnya, bawa santuy aja lah.

Banyak amat syaratnya, bawa santuy aja lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

PROLOG

“Kejadiannya tiga yang lalu, cedera kepala karena kecelakaan sampai sempat koma. Setelah siuman, dokter bilang kamu amnesia. Mama bisa usahain ingatan kamu kembali dengan terapi, atau saran dokter yang lainnya. Kalau ada keluhan, kamu bilang Mama, ya, Yama.”

Ucapan wanita yang menyandang status sebagai ibunya itu—seolah menggema dan memenuhi kepalanya. Penjelasan yang memukulnya telak sehingga harus menjalani kehidupan tanpa mengingat kejadian sebelum kecelakaan setahun lalu menimpanya. Entah apa dia harus bersyukur atau mengumpat karena hal itu.

Yama—cowok dengan jaket parasut biru dongker bertuliskan Cybertron di bagian punggung itu—mengalihkan tatapannya dari sebuah foto keluarga berukuran besar yang terpajang jelas di ruang tamu.

Cowok itu berdecih, kemudian mengambil kunci motor dari saku celananya. Untuk apa mengingat hal yang sudah terlalu lama berlangsung? Kecelakaan dan amnesia, Yama tak memiliki ambisi untuk mengingat semuanya. Tidak mengikuti terapi atau pengobatan juga tak akan jadi masalah untuknya.

Tubuhnya yang jangkung melewati ambang pintu, menuju kuda besi black metalic yang terparkir di garasi dengan debaran jantung tak karuan akibat emosi. Marah, marah, dan marah. Cerberus akan menanggung apa yang mereka perbuat hari ini juga.

“Tunggu gue, Koral.”

•••

Gedung yang berdiri di atas lokasi milik sang Tuan tanah tersohor memang akan menjadi pilihan terbaik untuk mendirikan markas. Area ini pribadi, sehingga orang luar tidak akan bisa sembarangan masuk.

Gerbang tinggi menjulang, pepohonan di sekitar bagaikan perisai, itu sudah cukup menandakan bahwa lokasi ini pasti sangat privasi. Terlebih security yang berjaga di depan pos satpam sudah siaga ketika melihat seseorang dengan jas hujan hitam pekat melangkah mendekati gerbang. Kepalanya tertutupi hoodie untuk melindunginya dari tetesan air yang terus berjatuhan dari langit meski dengan volume sedikit, membuat para penjaga itu tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

“Beritahu pemilik markas ini jika ada yang ingin bertemu,” kata perempuan bertubuh mungil yang tampak seperti anak SMP itu tanpa berniat memperkenalkan siapa dirinya.

“Apa sudah membuat janji?” tanya satpam berkumis di antara ketiga penjaga itu.

Perempuan misterius di depannya menggeleng. Dia menaikkan sedikit lengan jas kirinya, kemudian menunjukkan sesuatu yang melingkar di sana. “Bapak bisa membaca ini, kan? Beritahu nama ini pada Galton, dan biarkan saya bertemu dengannya.”

Satpam itu tampak kebingungan. “Kami tidak bisa mengambil resiko dengan mempertemukan orang asing sepertimu dengan Tuan Muda,” bantahnya.

“Beritahu nama ini padanya, dan bilang jika ada yang ingin bertemu!” Perempuan itu mulai meninggikan suaranya.

Mau tak mau, security itu melaksanakan perintah selagi belum ada efek samping dari tindakannya ini. Meskipun mencurigakan, nampaknya perempuan dengan jas hitam itu tidak berniat menyerang Tuan mereka. Mungkin dia adalah salah satu rekan Galton yang tidak para penjaga ketahui.

Perempuan itu melangkah dituntun oleh seorang security setelah Galton mengizinkan tamunya yang datang pagi-pagi buta ini untuk masuk.

Dari balik topi jas yang menutupi sebagian wajahnya, iris mata coklat gelap itu mengintip, mengamati suasana sekitar yang begitu hening. Baru ketika menginjakkan kaki di ubin teras gedung berdesain victoria ini, perempuan itu merasa suasana yang begitu hidup dan riuh.

Pintu tinggi di depannya terbuka, membuat kericuhan berganti menjadi hening. Nyali yang cukup besar untuk mendekati kandang singa seorang diri. Perempuan itu terus melangkah, mendekati seorang laki-laki dalam balutan jaket denim yang kini mengalihkan perhatian padanya.

Security yang mengantarnya tadi pamit undur diri, menyisakan perempuan berjas hitam itu sendiri di tengah sekumpulan laki-laki.

“Gue enggak tau lo siapa, tapi liat tanda di gelang lo…” Galton menggantung ucapannya, kemudian melirik benda berbahan kulit yang melingkar di pergelangan tangan kiri perempuan asing itu. “Ada tujuan apa lo ke sini?”

Perempuan di depannya membuka hoodie jas yang menutupi kepalanya, membuat rambut panjang bergelombangnya yang terurai indah terlihat. Kedua manik mata itu memandang sosok laki-laki di depannya dengan tajam. Sepasang bola matanya bergulir menatap seorang gadis dengan wajah begitu pucat ditarik paksa menuju ke tengah ruangan.

Senyuman miring tersungging di bibir tipisnya, kemudian kembali memandang Galton.

“Gue mau menawarkan kerjasama dengan Cerberus.”

Sebuas ombak, sedalam lautan, sepekat langit malam tanpa bintang.’
CYBERTRON GANK

Copyright © 2021 by AlikaMarcia

________________________________

Aku harap setelah ini gak ada yang namanya benturan ide lagi, seriusan, capekk aku nyusun plot bolak-balik, rombak sana-sini. Akhirnya aku putusin buat kembaliin alur AlTar sekitar 40% ke Cybertron.
Selain menghindari kasus plagiat yang belakangan ini lagi marak2nya, aku juga males kali kalau ciri khas ceritaku ternyata benturan sama karya lain 😭

Semoga cerita ini bisa berlanjut sampai epilog yaa. Aku cuma mengubah sedikit alur, sedangkan karakternya tetap karena memang tokoh2 di sini udah ada dari tahun 2019 dengan judul AlTar. Kecuali Yama dan Eguchi. Sisanya cuma memperdalam karakter.

Semoga terhibur yaa, main tebak2an lagi kuy, kayak Cakrawala cerita sebelah 🤣🤣

Oh yaa, nama Xavier diganti yaa,

Nextttt

CYBERTRON: A Raider Is The BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang