28

729 36 7
                                    

"Tidak lama lagi bahumu itu akan patah"kata Pembidik itu

"Kita lihat saja__bahu siapa yang akan patah duluan"kata Jungkook sambil berlari menyerang kembali Pembidik itu.Dan pertarungan sengit tidak dapat terhindari baik Jungkook maupun Pembidik itu sama-sama kuat,tidak ada yang mau mengalah di antara mereka.

Dor

Dor

Dor

Pembidik itu berguling guling di tanah sambil menghindari peluru dari Teahyung,lalu dengan posisi tengkurap Pembidik itu menembakkan pelurunya

Dor

Teahyung memiringkan tubuhnya ke kanan ketika peluru yang di tembakkan Pembidik itu mengarah ke tubuh bagian kirinya.

Dor

Untuk tembakkan kedua Teahyung memiringkan tubuhnya ke kiri ketika peluru membidik itu menyerang tubuh bagian kanannya.

Dor

Dan ketika tembakkan kedua Teahyung melakukan khayang karena peluru yang di tembakkan Pembidik itu mengarah pada tubuh bagian depannya.Setelah dirasa aman Teahyung menegakkan tubuhnya kembali.

"Wahhh__kemampuanmu meningkat pesat"kata Pembidik itu sambil bangkit berdiri.

"Akhh__karena dirimu__pinggangku jadi sakit"kata Teahyung sambil memukul pinggangnya pelan.

"Baru segitu saja kau sudah mengeluh__bagaimana jika nanti peluruku ini menembus kepalamu?"kata Pembidik itu.

"Aku tidak akan mengeluh__karena hal itu tidak akan terjadi"kata Teahyung sambil tersenyum miring lalu mulai menarik pelatuk senjatanya kembali.

"Bagaimana__sudah lebih baik?"tanya Jimin ketika tidak mendengar ringisan kesakitan dari Yoongi hanya terdengar sedikit isak tangis Yoongi.Dan Jimin merasakan Yoongi sedikit menganggukkan kepalanya di dadanya"apa rasanya masih sakit?"tanya Jimin.

"Sangat sakit__tapi sudah sedikit menghilang"kata Yoongi sambil sedikit menggeser kepalanya dengan ringisan tertahan di bibirnya.

"Syukurlah__tapi apa yang sudah terjadi?"kata Jimin sambil menatap Yoongi.

"Aku__aku haus__aku ingin menjangkau botol air mineral itu"kata Yoongi sambil menatap botol air mineral yang terdapat di ujung meja"tapi karena keadaanku yang seperti ini yang tidak bisa bergerak sedikitpun"kata Yoongi.Dari cara bicara yang dapat di dengar Jimin,Jimin yakin sekali kalau Yoongi sangat kesal dengan keadaannya sekarang."jadi aku tidak bisa menjangkau botol mineral itu dan berakhir dengan aku yang jatuh dari Sofa"kata Yoongi.

"Maafkan aku"kata Jimin sambil menunduk"andai aku menolongmu waktu itu__pasti kau tidak akan berakhir seperti ini"kata Jimin.

"Ah__Hyung_jangan merasa bersalah seperti itu_Jika aku berada di posisi Jin Hyung aku pasti akan melakukan hal yang sama__siapa yang tidak akan memukul orang yang mereka kira akan melecehkan orang yang mereka sayangi"kata Yoongi sambil tersenyum.

"Tapi__kau jadi seperti ini"kata Jimjn sambil menatap wajah Yoongi yang di penuhi dengan keringat dingin dan ada bekas air mata di sana.

"Ah__tenang saja__ini tidak sakit sama sekali"kata Yoongi sambil tersenyum tapi ketika Jimin sedikit bergerak yang mengakibatkan tubuhnya yang masih bertumpu pada tubuh Jimin ikut bergerak juga"akhhhh__Hyung"kata Yoongi sambil menundukkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya meredam rasa sakit yang kembali muncul dengan mata terpejam.

"Kenapa?"tanya Jimin panik dan mengubah posisinya kembali seperti semula.

"Jangan bergerak"kata Yoongi pelan yang masih tetap memejamkam matanya,mencoba untuk tidak memperdulikan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya"ini sakit"lirihnya sambil membuka kembali matanya.

"Maafkan,aku__aku benar benar tidak tahu__aku pikir ketika kau mengatakan"ini tidak sakit sama sekali" kau benar benar mengatakan yang sebenarnya"kata Jimin.

"Aku hanya tidak mau kau merasa terlalu bersalah padaku"guman Yoongi namun masih bisa di dengar oleh Jimin yang hanya bisa terdiam mendengar ucapan Yoongi.

"Ehmmm__bagaimana dengan tenggorokkanmu?__apa masih perlu aku mengambilkan air untukmu?"tanya Jimin.

"Tenggkrokkanku memang sudah seperti tanah kering sekarang__tapi aku tidak mau merasakan sakit lagi__baiklah aku akan jujur__ini lebih dari sakit__bahkan nampaknya aku lebih memilih di tembak dan langsung mati dari pada harus menderita akibat rasa sakit ini"kata Yoongi sambil menatap Jimin.

Dari tatapan Yoongi,Jimin tahu kalau anak ini benar benar tidak ingin lagi untuk merasakan rasa sakit berusan.

"Apa sesakit itu?"tanya Jimin.

"Ah__tidak__tidak seperti yang Hyung bayangkan"kata Yoongi sungguh ia tidak bermaksud untuk membuat Jimun merasa bersalah,tapi demi apapun ia lebih baik mati dari pada harus merasakan sakit itu.

"Tidak apa-apa___jangan berbohong hanya karena kau tidak nyaman denganku__katakan saja apa yang sebenarnya kau rasakan"kata Jimin sambil tersenyum sendu.

"Aku"kata Yoongi sambil menjatuhkan pandangannya ke bawah,mengahlikan pandangannya dari wajah Jimin"hanya tidak ingin melihat kalian semua merasa terlalu bersalah".

"Kau ini__sudahlah"kata Jimin.

"Tapi___kenapa Hyung meminta maaf?___maksudku Hyung mungkin merasa bersalah atas kejadian kemarin__tapi Hyung langsung meminta maaf__ah,maksudku__Jin Hyung saja butuh waktu untuk meminta maaf padaku dan begitu juga yang lainnya__tapi Hyung berbeda Hyung langsung meminta maaf padaku__aku tahu hal itu bagus tapi__aduh__bagaimana menjelaskannya?"kata Yoongi dengan nada bingungnya.

Jimin yang mengerti apa yang di maksud Yoongi pun menganggukkan kepalanya"aku mengerti___kau mau tahu seseorang yang membuatku bisa menjadi orang yang seperti ini?"kata Jimin.

"Seseorang?__ah,apa dulu Hyung bukan sosok yang seperti ini?"tanya Yoongi.

"Kau benar__aku jauh dari sosok dari yang seperti ini"kata Jimin.

"Kalau boleh aku tahu siapa seseorang yang bisa membuat Hyung jadi seperti ini?"tanya Yoongi.

"Ingin dengar cerita"kata Jimin.

Buagh

Jungkook dengan kuat meninju wajah Pembidik itu ketika Pembidik itu sedang lengah.

Dubrak

Pembidik itu jatuh ke tanah dengan sakitnya.Tapi Pembidik itu dengan gerakkan cepat Pembidik itu segera meluncurkan kaki ke depan ke arah kaki Jungkook dan

Brakk

Menabrak kedua kaki itu dengan cepat.

Dubrak

"Akhhhh"ringis Jungkook ketika dirinya terjatuh ke tanah dengan sakitnya.

Duk

Jungkook merasa ada beban yang menimpa perutnya dan saat ia membuka matanya ia melihat Pembidik itu menidih tubuhnya dan

Buagh

Pembidik itu meninju Pipi kiri Jungkook."Seharusnya kau lebih waspada"kata Pembidik itu

Buagh

Pembidik itu meninju kembali Pipi kanan Jungkook."walaupun musuhmu sudah kalah,kau tidak bisa kehilangan sikap siagamu"kata Pembidik itu.

Buagh

"Karena itu akan berakibat fatal bagi dirimu sendiri"kata Pembidik itu sambil meninju kembali Pipi kanan Jungkook dengan kuat sehingga keluar darah dari sudut bibir Jungkook.

Jungkook yang sudah tidak tahan mendapat pukulan berserta nasehat dati orang yang sedang menidihnya ini.Jungkook segera menaikkan kedua kalinya melampaui kepala Pembidik di depannya dan berakhir dengan kedua kakinya yang cekikan ke leher dan dengan sekuat tenaga ia menarik ke dua kakinya ke bawah yang membuat leher Pembidik itu tercekik dan tangan Pembidik itu reflek memegang kaki Jungkook.Lalu tubuh Pembidik itu perlahan terangkat dari tubuh Jungkook lalu

Bruak

Terhempas dengan kuatnya ke tanah dengan kepalanya yang duluan tersentak ke tanah sehigga mengakibatkan sakit yang menjalar ke seluruh tubuh Pembidik itu.

STATE SECRET AGENTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang