"Karena......"kata Jin yang semakin berusaha keras berpikir"ah__entahalah,aku juga tidak tahu___aku hanya tidak menyukai kalau mereka sangat dekat,just that"kata Jin.
"Aku jadi teringat ketika kau cemburu dengan Suga dan Jimin"kata Jennie sambil memandang minuman kalengannya lalu menatap Jin.
Jin menatap Jennie kemudian menatap langit biru yang indah.Lalu pikiran Jin mulai menerawang ke dalam masa-masa lalunya yang sudah mulai ia lupakan.
"Suga__ayo kita latihan menembak bersama"kata Jin pada Suga yang sedang memakai sepatunya.
"Ah__maafkan aku Hyung,aku tidak bisa hari ini__aku sudah janji akan latihan bersama Jimin Hyung__Hyung latihan dengan lainnya saja hari ini"kata Suga sambil berdiri membetulkan letak jaketnya yang sedikit miring"sampai nanti Hyung"kata Suga sambil melambaikan tangannya pada Jin lalu pergi ke luar.
Dor
Dor
Dor
"Sial"kata Jin sambil mengumpat kesal melepaskan penutup matanya lalu berjalan ke arah Suga dan Jimin"Suga bisa ajarkan aku cara menembak dengan cepat dan tepat__aku bingung ketika aku menembak selalu meleset__bahkan menurut perkiraanku aku memiliki kecepatan yang di bawah standar,jadi....."
"Bukan begitu Hyung__kau harus memegang nya dengan seperti ini agar ketika tekanan dari senjata Hyung tidak melukai mata Hyung"kata Suga sambil membetulkan letak senjata Jimin.
Sementara Jin hanya memandang dengan kesal dua anak adam itu,sungguh ia kesal sekali,Suga tidak pernah mengabaikannya"Suga aku berbicara denganmu"kata Jin.
"Oh__Jin Hyung ada apa?"kata Suga sambil menatap Jin.
"Lupakan"kata Jin sambil berbalik.Ia sudah terlanjur kesal dengan Suga.Sungguh tidak bisakah Suga berpaling dari Jimin barang sedetikpun bahkan awalnya Suga selalu mendengarkan apapun perkataannya bahkan Suga selalu menempel padanya.
"Ada apa,Suga?"tanya Jimin.
"Ah__tidak ada apa-apa,Hyung__ayo kita lanjutkan lagi"kata Suga.
Jin kembali ke posisi awalnya.Masih dengan perasaan kesal dan tidak sukanya,ia memasang penutup matanya lalu mengacungkan senjatanya ke depan tepat di papan sasaran,menatap sebentar Suga dan Jimin hang tertawa lepas bersama lalu kembali menatap ke papan sasaran.
Dor
Dor
Dor
"Suga__aku...."
"Jimin Hyung___lihat,aku sudah memecahkan kodenya__apakah benar jawabannya ini?"ucappan Jin terpotong ketika Suga lewat begitu saja di depannya dan berbicara dengan Jimin.Jin meremas dengan kuat wafer yang di pegangnnya.
Semua orang sedang sarapan di meja makan.Suga saat itu sedang berjalan ke arah meja makan,dia berhenti sejenak,bingung harus memilih kursi di mana di dekat Jin Hyung atau Jimin Hyung karena hanya dua kursi itu saja yang kosong.
"Aku yakin Suga akan memilih duduk dekat denganku__itu sudah menjadi kebiasaan kami sejak kecil"batin Jin sambil tersenyum.
Duk
Suga mendaratkan bokongng di kursi makan."Selamat pagi semuanya"sapa Suga dengan semangat dan di balas dengan ucapan selamat pagi dari semuanya kecuali Jin.Yang Jin lakukan sekarang hanyalah menatap tidak percaya Suga yang duduk di samping Jimin.
"Suga__makanlah daging ini"kata Jimin sambil meletakkan daging panggang di piring Suga.
"Dia lebih suka telur gulung dari pada daging gosongmu itu"kata Jin.
"Benarkah?maafkan aku Suga__aku tidak tahu"kata Jimin.
"Ah__aku juga suka daging"kata Suga sambil melahap daging yang di berikan Jimin yang membuat Jimin tersenyum senang dan raut kesal dari Jin.
"Cih__aku sudah selesai makan"kata Jin sambil pergi dari ruang makan.
"Ada apa dengan,Jin?"tanya Jennie sambil memandangi punggung Jin yang mulai menjauh"tidak biasanya dia seperti itu.
"Aku juga tidak tahu__akhir-akhir ini Jin hyung lebih banyak diam dan ketika aku bertanya dia hanya berguman tidak jelas"kata Suga
"Lalu__maksudmu,aku cemburu dengan kedekatan Jimin dam Yoongi"kata Jin sambil menatap Jennie dan mendapat anggukan dari perempuan cantik tersebut"oh__ayolah,Jennie__aku masih normal aku belum berbelok".
"Lalu mengenai kau cemburu dengan kedekan Suga dan Jimin,bagaimana?"kata Jennie.
"Aku cemburu bukan karena hubungan yang seperti kau pikirkan__kau tahu sendirilah semacam hubungan dongsange dan hyung__kami sedari kecil sudah tidak mempunyai orang tua,itu membuat aku harus menjadi tulang punggung untuk menghidupi kebutuhanku dan Suga.Oleh karena itu,kami sangat dekat dan benar-benar mengerti tentang diri kami masing-masing__aku berani bertaruh tidak ada orang yang mengenal Suga luar dalam melebihi diriku,bahkan kau sekalipun__walaupun Suga sudah menceritakan semua tentang dirinya kepadamu__kau pasti sudah tahu bukan alasannya?__karena itu juga kami tidak terpisahkan,kami selalu melakukan semuanya bersama,kami selalu melengkapi satu sama lain__karena itu jika salah satu di antara kami tidak ada itu akan sangat berpengaruh__itu terbukti dengan perginya Suga,kau sudah melihat bukan bagaimana hancurnya hidupku?__karena itulah akan ada hal yang berbeda jika kami tidak saling berdekatan"kata Jin.
"Aku hanya bertanya tentang kecemburuanmu terhadap kedekatan Jimin dan Suga?"kata Jennie sambil terkekeh pelan lalu menatap mengusap minuman bersodanya yang kembali berembun"kenapa kau jadi sangat sensitiv?__kau mengungkit kematian Suga,kau membuka luka yang seharusnya sudah tertutup,lagi"kata Jennie pelan.
"Iya__dan aku sudah menjelaskan,bukan__katakan jika kau sudah mendapat kesimpulan dari ucappanku yang panjang dan lebar tadi"kata Jin.
"Iya,aku mendapat kesimpulannya__kau cemburu karenanya adikmu Suga lebih dekat dengan Jimin dari padamu yang adalah Hyung kandungnya Suga__lalu apa yang menyebabkan kau marah atas kedekatan Jimin dan Yoongi?"
Jungkook meringis pelan ketika rasa sakit dari punggungnya menjalar ke seluruh tubuhnya.
Tidak mau membuang-buang waktu Pembidik itu segera meninjak wajah Jungkook,namun gagal karena di detik-detik terakhir Jungkook menghindar.
Jungkook berguling-guling ke kanan dan segera bangkit berdiri.
"Reflekmu mulai bagus"kata Pembidik itu yang berlari dengan cepat ke arah Jungkook dengan kepalan tangannya.
Tap
Dan kepalanan tangan itu segera di tahan oleh Jungkook kemudian memutar tangan pembidik itu dan membuat pembidik itu berteriak kesakitan,lalu Jungkook memutar tubuh Pembidik itu ke depan dan mengunci kedua tangan Pembidik itu ke belakang."kau sudah mulai melemah__ada apa denganmu?apa ini karena faktor usiamu yang sudah tidak lagi muda"kata Jungkook dengan nada meremehkan.
Tak
"Akhhh"ringis Jungkook dengan langkah yang mundur ke belakang serta tangan yang memegang perutnya yang tadi di hantam oleh siku pembidik itu.Lalu tanpa aba-aba Pembidik itu segera memutar tubuhnya dengan kaki yang menendang wajah Jungkook sehingga Jungkook terjatuh ke tanah.
"Usia tidak selalu menentukan kehebatan dirimu__dan kau selalu tidak berubah"kata Pembidik itu sambil menduduki perut Jungkook"kau selalu meremehkan orang lain__dan itu merupakan kelemahanmu,kau lupa__apa yang pernah aku bilang"kata Pembidik itu sambil meninju-ninju wajah Jungkook yang terhalang oleh kedua tangan Jungkook yang berusaha melindungi wajahnya"kau tidak bisa meremehkan lawanmu walaupun mereka sudah berada di bawah kendalimu,karena kau tidak pernah tahu apa yang akan terjadi"kata Pembidik itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
STATE SECRET AGENTS
RandomState Secret Agents adalah kelompok agent agent rahasia milik negara,mereka dilatih dengan keras untuk menjadi seorang agent rahasia negara Sebenarnya kelompok agent ini bukan hanya mengerjakan tugas tugas negara,tapi juga tugas tugas lain di luar t...