31

637 33 2
                                    

"Hey__kau tidak apa-apa?"kata Jimin sambil memandang wajah kesakitan Yoongi.

Yoongi memejamkan matanya dengan mengigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya"apa ini?___kenapa rasa sakitnya semakin bertambah?__aku benci ketika aku lemah seperti ini"batin Yoongi.Yoongi membuka kembali matanya dan melepaskan bibirnya dari gigitan nya dan raut khawatir Jimin langsung menyambutnya"tidak__aku tidak apa-apa,Hyung"kata Yoongi dengan senyum yang di paksakan.

"Kau berbohong"kata Jimin sambil menatap Yoongi"aku paham maksudmu__kau pasti butuh waktu untuk menceritakan semuanya__mengungkit hal yang menyedihkan tidak semudah yang kita bayangkan__aku akan menunggunya,sampai kau siap"kata Jimin.

"Terimakasih,Hyung___kau sudah mengerti diriku"kata Yoongi sambil tersenyum"kau tahu Hyung___kau bisa menganggap aku sebagai adikmu__aku tidak bermaksud untuk menggantikan posisi Suga,aku hanya ingin Hyung bisa menganggapku sebagai adik walau posisinya tidak sepenting Suga".

"Kau ini"kata Jimin sambil menatap Yoongi"kau bisa menjadi adiku__kau tahu sejak kau datang ke sini,kau sudah kuanggap menjadi adiku sendiri".

"Terimakasih,Hyung__kau memang sangat baik,dari semua Hyung di sini Jimin Hyung akan menjadi Hyung favoritku".

"Astaga__kalau saja Jennie memperingatiku kalau sarapannya tidak ada sisa lagi,pasti sekarang Yoongi sudah selesai makan"kata Jin sambil berjalan dengan sedikit tergesa-gesa dengan kedua tangan yang memegang nampan yang di atasnya ada semangkuk bubur dengan lauknya juga segelas air putih,beberapa buah-buahan dan juga ada beberapa jenis obat-obatan"aku yakin kalau Yoongi pasti akan kelaparan"kata Jin sambil berjalan ke arah pintu kamarnya dan Yoongi

"Yoongi___maaf terlambat tadi ada sedikit mas...."perkataan Jin terhenti ketika tangannya memegang knop pintu telinganya menangkap suara Yoongi yang sedang berbicara dengan orang lain.

"Siapa orang yang sedang berbicara dengan Yoongi?__tapi suara ini..."batin Jin sambil menajamkan telinganya mencoba untuk mengingat kembali suara yang terdengar tidak asing di telinganya"Jimin___ini suara Jimin aku yakin sekali"batin Jin.

"Benarkah?___apa yang membuatmu menjadikanku Hyung favoritmu?"tanya Jimin.

"Hyung begitu perhatian,penuh dengan kasih sayang,kelembutan dan kepedulian__aku tidak tahu tapi aku sangat menyukai Hyung sepertimu,Jimin Hyung mau kan menjadikanku sebagai adikmu?__aku tidak bermaksud untuk merebut posisi Suga,aku juga tidak bermaksud untuk menggantikannya hanya saja...

"Tentu saja aku mau"kata Jimin yang membuat Yoongi menghentikan ucapannya dan tergantikan dengan wajah ceria dan mata berbinarnya"siapa yang tidak mau memiliki adik tampan,ceria,dan berbakat sepertimu?".

"Terimasih Jimin Hyung,aku sangat menyayangimu".

Tidak tahu kenapa,mendengar ucapan Yoongi dan jawaban Jimin membuat sudut di hati Jin merasa tersakiti dengan rasa cemburu yang menempatinya,ada rasa tidak terima ketika Yoongi lebih menyayangi Jimin ketimbang dirinya.Emosi Jimin naik ke permukaan,jari-jarinya menggenggam nampan sarapan Yoongi begitu kuat.

Bruak

Jimin dan Yoongi terkejut dengan suara bantingan pintu dan betapa keterkejutan mereka bertambah ketika melihat siapa pelaku yang membanting pintu itu.

"Jin Hyung"kata Yoongi.

Jin berdecih ketika melihat Jimin yang terlihat menahan badam Yoongi.Lalu berjalan dengan kesal ke depan mereka berdua.

"Hyung sudah kembali"kata Yoongi sambil tersenyum"kenapa Hyung lama sekali?".

"Kau sudah kubawakan makanan___jadi kenapa kau suka sekali mengatur-atur?!!"kata Jin ketus yang membuat senyum di bibir Yoongi luntur.

"Ada apa ini?kenapa Jin Hyung jadi tiba-tiba berubah seperti ini?tadi sewaktu sebelum Jin Hyung pergi membawaku sarapan Jin Hyung tidak bersikap seperti ini.Apa terjadi sesuatu kepada Jin Hyung?"batin Yoongi.

Melihat senyum Yoongi yang membuat Jimin kesal dengan ucapan Jin"ada apa denganmu,Hyung?kenapa kau berkata seperti itu?".

"Memangnya kenapa?__kau juga"kata Jin sambil meletakkan kasar nampan berisi sarapan Yoongi ke meja sehingga sedikit isi makanan dan minuman itu tumpah,lalu menatap angkuh ke Jimin"kenapa kau berada di sini?__apa kau tidak pernah di ajarkan sopan santun?__kau memasuki kamar orang dengan sembarangan,di mana tingkat kesopananmu,Jimin?!!___dan lagi anak itu tidak perlu kau bantu seperti itu__dia sudah besar,dia bisa mengurus dirinya sendiri__dia tidak perlu bantuan,kalau kau terus membantunya dia akan menjadi manja dan hanya akan menjadi parasit bagi kelompok kita!".

"CUKUP,HYUNG__HYUNG SUDAH KETERLALUAN"bentak Jimin dan Jin mengerjapkan matanya seolah tersadar apa yang telah ia lakukan.

Jin memandang Yoongi yang menundukkan kepalanya dan perasaan bersalah menyelimuti hatinya,ia sungguh tidak bermaksud untuk mengucapkan semua hal itu,itu semua hanya terucap begitu saja dari mulutnya.Tapi Jin tetap Jin,sekali terucap ia tidak akan menjilat ludahnya sendiri,gengsi tinggi menghalangi Jin untuk meminta maaf dan menyesali perbuatannya,salah satu sifatnya.

"Aku bicara faktanya"kata Jin sambil berbalik,namun langkahnya terhenti lalu mengatakan kepalanya ke samping dengan ekor mata yang menatap Jimin dan Yoongi"dan jangan lupakan besok adalah waktu kita untuk latihan___jangan sampai terlambat atau kau akan mendapat hukuman yang berat dariku"kata Jin lalu berjalan dengan cepat ke luar dan menutup pintu dengan kerasanya sehingga menimbulkan bunyi yang memekan telinga.

"Ada apa dengannya?"guman Jimin sambil menatap pintu yang tadi di banting Jin,ternyata gumanan Jimin ternyata masih bisa di dengar Yoongi.

"Entahlah___mungkin Jin Hyung benar-benar membenciku,beberapa jam yang lalu__Jin Hyung masih baik kepadaku tapi sekarang Jin Hyung berubah___sebenarnya apa yang salah denganku?"kata Yoongi dengan suara putus asa nya.

"Hey__jangan berkata seperti itu"kata Jimin sambil mengusap kepala Yoongi pelan,dia tidak ingin membuat Yoongi kesakitan"Jin Hyung tidak akan membenci seseorang tanpa alasan".

"Lalu,alasan apa yang tepat untuk Jin Hyung membenciku?".

"Memangnya kapan Jin Hyung berkata kalau Jin Hyung membencimu?".

"Jin Hyung tidak pernah mengatakannya".

"Lalu apa yang membuatmu berpikir kalau Jin Hyung membencimu?".

"Jin Hyung memang tidak mengatakannya secara langsung tapi___perlakuan dan tindakanya sudah mewakili ucapannya bahwa___Jin Hyung membenciku".

"Jadi maksudmu kalau Seorang Appa memukul anaknya karena berbuat kesalahan itu artinya Appa itu membenci anaknya?".

"Tidak___Appa itu tidak membenci anaknya hanya karena Appa itu memukul anaknya yang berbuat salah".

"Itu kau tahu maksudku___tidak semua perlakuan kasar mewakili rasa benci".

"Tapi Appa itu memukul anaknya karena berbuat salah__Appa itu melakukannya karena sebuah alasan___tapi aku tidak menemukan alasan yang tepat kenapa Jin Hyung membenciku".

"Sudahku bilang___terkadang apa yang kau pikirkan belum tentu seperti kenyataannya".

"Lalu bagaimana cara kita membuktikan apa yang kita pikirkan itu adalah kenyataan atau tidak?".





Buagh

Kepalanya tinju Jungkook berhasil mendarat di pipi kiri pembidik itu,tapi dengan gerakkan cepat pembidik itu menendang perut Jungkook sehingga Jungkook mundur ke belakang dengan tubuh yang codong beruntung ia masih bisa mempertahankan keseimbangannya sehingga ia tidak jatuh terduduk.

Saat kepala tinju pembidik itu hendak mengenai pipi kiri Jungkook,tangan Jungkook lebih dulu menangkap  kepalan tinju Pembidik itu dan..

STATE SECRET AGENTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang