32

605 35 0
                                    

Dengan sekuat tenaga Jungkook mengangkat tubuh Pembidik itu lalu membanting tubuh Pembidik itu ke tanah dengan kerasnya,yang membuat Pembidik itu merintis kesakitan dengan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

Dan dengan gerakkan cepat Jungkook mengakat kakinya-berniat menginjak tubuh Pembidik yang terbaring di tanah-tapi ketika kaki Jungkook sedikit lagi menyentuh tubuh Pembidik itu,Pembidik itu segera berguling ke samping sehingga Jungkook hanya menginjak tanah dan tanpa menyia-yiakan waktu Pembidk itu menyelipkan kedua kaki Jungkook diantara kedua kakinya dan mendorong kedua kakinya ke samping dengan sekuat tenaga yang membuat tubuh Jungkook terhempas ke belakang dengan punggung yang membentur tanah dengan kuat.

"Bukankah kau lebih pintar dari pada aku?"kata Jimin sambil tersenyum"kau pasti sudah memiliki jawabannya,lalu kenapa kau masih bertanya padaku,Yoongi?".

"Aku hanya ingin merasa dinasihati saja"kata Yoongi sambil menatap Jimin,lalu kembali mengahlikan pandangannya"lagi pula aku merindukan seseorang"guman Yoongi.

"Kau ini"kata Jimin sambil mengacak-acak rambut Yoongi"baiklah karena seperti itu__maka aku akan membuatnya seperti itu__jadi berpura-puralah tidak tahu apa-apa,mengerti?"kata Jimin dan mendapat anggunkan dari Yoongi"sebenarnya ada cara untuk membuktikan apakah pikiran kita benar atau salah__dan itu dibagi menjadi 3 bagian atau bisa dibilang sebagai tingkatan__lama,sedang dan cepat".

Dan dengan secepat kilat Pembidik itu berlari ke arah hutan yang lebih lebat diikuti dengan Taehyung dibelakangnya.

Ketika Taehyung masuk ke dalam Huta,ia kehilangan jejak Pembidik itu.Taehyung melihat ke sekitarnya memasang posisi siaga dengan jati yang tidak pernah lepas dari pelatuk senjatanya.

"Srek...srek"bunyi suara benda jatuh dan dengan secepat kilat juga Taehyung langsung menghadap ke arah benda jatuh itu dan

Dor

Menembak pada tempat itu,tetapi yang ditembak hanya angin kosong lalu,tidak ada apa-apa di sana tapi tiba-tiba..

Dor

Sebuah peluru dengan cepat meluncur ke arah Taehyung dan beruntungnya Taehyung mempunyai reflek yang bagus sehingga saat detik-detik terakhir ia sempat menghindar.Lalu dengan cepat pula Taehyung menembakkan pelurunya ke tempat peluru itu berasal.

Dor

Tetapi tetap tidak ada suara apa-apa di sana.

Dor

Sebuah peluru kembali melesat dari arah berlawanan,dan dengan cepat pula Taehyung memiringkan badannya waktu seakan-akan melambat bahkan Taehyung dapat melihat peluru itu yang melewati samping bahunya.

Dor

Belum sempat Taehyung mengambil nafas sebuah peluru muncul kembali dan kali ini tepat di tengah Taehyung dan tanpa membuang-buang waktu lagi,Taehyung segera melompat ke atas dengan kedua kaki yang melakukan split dan beberapa detik kemudian ia kembali ke tanah dengan pendaratan yang sempurna.

"Cara pertama,lama yaitu dengan cara menunggu.Tapi ini membutuhkan waktu yang tidak bisa kita prediksi itu bisa saja cepat dan bisa saja lambat,entah itu 1 bulan,1 tahun, atau bahkan selamanya,kau tahu kenapa?".

"Karena tidak setiap orang sama,ada yang menunjukkannya secara langsung atau bisa di bilang secara terbuka,ini bisa menjadi peluang untuk mempercepat proses dan ada yang menunjukkannya secara tidak langsung atau terlalu menutup diri,ini yang akan menghambat proses".

"Kau benar sekali.Oleh sebab itu hanya orang pemalas dan mudah menyerah saja yang akan memilih tingkatan ini.Selain karena waktunya yang lama dan tidak bisa diprediksi,kau tahu apa lagi yang paling orang-orang tidak sukai?".

"Menunggu itu melelahkan apalgi ketika yang di tunggu itu adalah sesuatu yang tidak pasti".

"Woahhh__kupikir kau tidak tahu jawabannya karena kau hanyalah anak-anak tapi kau mengetahuinya"kata Jimin sambil menatap Yoongi"tapi__ah__kau tidak asik,tadinya aku berniat keren dan mendapat pujian darimu karena kata-kata itu menurutku sangat keren".

"Selanjutnya?"kata Yoongi.

"Dengan cara kita membuktikannya sendiri__biasanya cara seperti ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak sabar dan sangat nekat__tapi cara inilah yang paling bisa membuktikan jawaban atas pertanyaan kita"kata Jimin sambil menjeda kalimatnya"kau tahu kenapa ini hanya bisa dilakukan untuk orang yang berani dan nekad saja?__bahkan hal ini terkadang dapat merebut nyawamu sebagai resikonya"lanjut Jimin.

"Karena untuk mendapatkan sesuatu yang berharga membutuhkan pengorbanan yang besar"kata Yoongi sambil memandang kebawah menatap jari-jari kakinya yang bergerak-gerak"dan pengorbanan itu akan membuahkan buah yang segar".

"Kau benar__tapi kau tidak mungkin melakukannya,bukan?"kata Jimin.

"Kenapa tidak?"kata Yoongi sambil menatap Jimin.

"Karena pikiranmu untuk membuktikan Jin Hyung membencimu atau tidak itu tidak seberharga itu untuk mengorbakan sesuatu yang besar"kata Jimin.

"Kenapa Hyung bilang itu tidak berharga?"kata Yoongi.

"Karena hal itu tidak ada gunanya, kau tidak akan mendapatkan apa-apa selain jawaban atas pikiranmu,hal itu tentu tidak sebanding"kata Jimin sambil manatap Yoongi"lagi pula Jin Hyung bukan siapa-siapa dalam hidupmu"kata Jimin dengan suara yang pelan.

Jin melangkah dengan perasaan yang emosi bahkan tatapan matanya terlihat sekali tidak bersahabat.

Jennie yang kebetulan membuka pintu kamarnya dan melihat Jin berjalan melewati kamarnya dengan sedikit kuat menandakan pria itu sedang tidak dalam perasaan yang baik dan Jennie penasaran dengan itu,lalu Jennie menutup pintu kamarnya dan berlari mengejar Jin yang hilang di pertigaan jalan.

"Jin"panggil Jennie.Akan tetapi,Pria itu tidak menghiraukan panggilan Jennie dan malah melanjutkan jalanynya seakan-akan tidak ada orang yang memanggilnya.Melihat kelakuan Jin,Jennie segera mempercepat jalannya dan

Puk

Menepuk pelan pundah Jin tetapi respon Jin tetapi sama tidak bersuara sama sekali dan sekarang malah menampilkan ekspresi datar kentara sekali tidak ingin di ganggu.

"Jin__aku dari tadi memanggilmu"kata Jennie sambil menatap Jin.

"..."

"Kau tidak berniat merespon ucapan ku atau barang kali menggerakkan tanganmu untuk mewakili kata 'hai'".

"...."

"Oke__aku baru mendapatkan informasi terbaru__kau mau tahu apa itu?".

"...."

"Bahwa Kim Seok Jin sudah menjadi tuli,kurasa telinganya sudah tidak berfungsi lagi__jangan lupakan kakinya yang berjalan dengan cepat seakan-seakan sedang dikejar oleh Hantu__oh,bahkan ekspresinya tidak berubah,aku curiga mungkin ada beberapa jaringan sarafnya yang terputus__atau jangan-jangan dia sudah kehilangan otaknya sehingga tidak bisa merespon dengan baik segala perkataanku"kata Jennie.

Tap.

Yang sukses membuat Jin berhenti yang membuat Jennie tersenyum kemenangan dan langsung melunturkannya ketika Jin berputar menghadap nya.

"Apa otakmu sudah kembali,Jin?"kata Jennie.

"Kau tahu,bukan?suasana hatiku sedang tidak baik?"kata Jin.

"Tidak.aku tidak tahu"kata Jennie.

"Ayolah,Jennie.Jangan seperti ini,kau tahu__kau sangat menyebalkan dan aku tidak suka melihat sikapmu yang seperti ini"kata Jin kesal.

"Seperti apa?aku memang berkata yang sebenarnya bahwa aku memang tidak tahu bagaimana suasana hatimu,aku ini seorang agent bukan seorang ahli hati yang tahu bagaimana keadaan suasana hati seseorang tanpa melihatnya".

STATE SECRET AGENTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang