"Jennie,bahkan orang bodohpun tahu kalau gerak-gerik aku tadi menunjukkan suasana hati yang tidak baik"kata Jin dengan kesal.
"Kalau orang itu bodoh,kenapa dia bisa tahu suasana hatimu?bukankah orang bodoh tidak bisa berpikir,makannya mereka di sebut bodoh?"kata Jennie.
"Terserah"kata Jin yang kembali berbalik dengan emosi.
"Hey"panggil Jennie tapi Jin tidak memperdulikannya"ayolah__kau ini kenapa?"kata Jennie sambil berlari"aku tadi hanya bercanda"sambil merangkul pundak Jin.
"Kau keterlaluan"kata Jin.
"Habisnya kau ku panggil-panggil tidak menjawab__siapa coba yang tidak kesal ketika dia memanggil seseorang dan seseorang itu mengabaikannya?"kata Jennie.
"Aku tidak mengabaikannya hanya saja aku tidak mendengar panggilanmu"kata Jin.
"Jadi apa yang aku katakan benar,bukan?__kau bilang kau tidak mendengar panggilanku itu artinya kau tuli__tapi anehnya kau bisa mendengar aku,buktinya kau bisa membalas ucappanku__sebenarnya kau itu tuli apa tidak?"kata Jennie.
"Up to you__i tried hear your speak"kata Jin yang semakin mempercepat langkahnya.
"Oke__oke__baiklah Tuan pemarah aku akan serius kali ini"kata Jennie sambil mengejar langkah kaki Jin.
"Jadi apa yang membuatmu sangat kesal?"tanya Jennie.
"Tapi__kau tahu,Hyung?"kata Yoongi sambil menatap Jimin.
"Apa?"kata Jimin yang juga menatap Yoongi.
"Bahwa dari kedua hal tersebut ada satu cara lagi yang dapat kita lakukan"kata Yoongi.
"Tidak.Memangnya apa cara itu?"kata Jimin yang mulai penasaran.
"Kau tahu__aku sudah repot-repot membawa sarapan untuknya bahkan aku juga memitamu untuk membuatkannya sarapan__tapi ketika aku hendak membuka pintu kamarnya aku mendengar kalau dia berkata "Terimakasih Jimin Hyung aku menyayangimu"____arghhhhh"teriak Jin marah"itu adalah salah satu sari sekian banyak pujian yang dia berikan untuk Jimin__kau lihat,bagaimana bisa dia berbicara seperti itu kepada Jimin sedangkan aku__yang sudah susah payah untuk membawakannya sarapan dia tidak berkata apa-apa!"kata Jin dengan kesal.
"Lalu apa masalahmu?"tanya Jennie.
"Kau bilang apa?"kata Jin sambil memandang Jennie tidak percaya"kau tidak dengar penjelasanku tadi!".
"Tentu saja aku mendengarkannya"kata Jennie.
"Lalu kenapa kau masih bertanya "apa masalah mu?" "kata Jin dengan kesal sekaligus menahan amarahnya.
"Karena aku tidak menemukan hal apa yang harus membuatmu kesal ataupun marah"kata Jennie.
"Arhhhhgggg___kenapa kau sangat menyebalkan hari ini Jennie?!"kata Jin sambil mengacak-acak kesal rambutnya,lalu berjalan dengan kesal meninggalkan Jennie.
"Apa yang membuatmu marah adalah tentang Yoongi yang lebih menyayangi Jimin dari pada dirimu?"kata Jennie yang membuat langkah kaki Jin terhenti"kalau itu benar___kenapa kau harus marah?__lagipula wajar bukan kalau Yoongi dekat dengan Jimin apalagi menyayanginya lebih darimu___apa kau tidak sadar siapa yang memukulinya kemarin sehingga tubuhnya kesakitan?kau lupa ya?__baiklah akan aku ingatkan"kata Jennie sambil menatap punggung tegap.
"Tidak perlu"mulut Jennie kembali menutup ketika mendengar suara pelan Jin.
"Jennie benar__kenapa aku harus marah?__ketika aku melakukan hal kasar dan menyakitinya__seharusnya memang seperti ini,seharusnya aku memang akan di bencinya walaupun dia tidak membilangnya secara langsung aku yakin kalau dia masih menyimpan rasa tidak suka padaku__lagipula tidak ada manusia yang tidak memiliki kebencian pada orang yang sudah menyakiti mereka,itu sifat alami manusia__jadi apa yang kau harapkan Jin?kau berharap dia akan lebih menyayangimu dari pada Jimin di saat kau sudah memukul dan bertingkah kasar terhadapnya__astaga Jin kau sudah gila,kau bodoh jika berpikiran seperti itu"
"Ooh__baguslah,rupanya aku tidak perlu lagi untuk mengingatkanmu"Jin segera kembali ke dunia nyata ketika suara Jennie memenuhi indra pendengarannya.
"Jika ada dua pilihan yang harus hyung pilih,tetapi kedua pilihan itu sangat penting untuk hidup hyung sehingga hyung susah untuk memilih diantara keduanya"kata Yoongi.
"Misalnya seperti ibu atau ayah?"kata Jimin.
"Ya__kita bisa anggap seperti itu"kata Yoongi yang sedikit membenarkan letak duduknya untuk menghadap Jimin"astaga__ini benar-benar merepotkan"guman Yoongi ketika rasa sakit pada tubuhnya kembali muncul lagi"jadi mana yang akan Hyung pilih__ayah atau ibu?"tanya Yoongi.
"Seperti yang kau ucapkan__aku tidak bisa memilihnya karena mereka berdua sama berartinya dalam hidupku"kata Jimin.
"Karena itulah kita harus memilih jalan....."kata Yoongi sambil menggantungkan kalimatnya menunggu Jimin untuk melanjutkan kalimatnya.
"Tengah"kata Jimin.
"Yap__Hyung benar,kita akan melakukan sesuatu yang membuat Jin Hyung berkata dengan sendirinya"kata Yoongi.
"Tapi__aku sarankan sebaiknya kau tidak usah melakukan hal itu"kata Jimin.
"Kenapa?"tanya Yoongi.
"Karena kalau kita mengambil jalan tengah itu__bukankah kita harus berbohong pada Jin Hyung dan ketika kita mendapatkan jawaban atas pertanyaan di benakmu__suatu hari nanti pasti kebohongan akan terungkap__lalu di saat itu juga masalah akan semakin parah,yang akan Jin Hyung akan membencimu__mungkin juga denganku__saranku pikirkan apa yang akan terjadi kedepannya terhadap apa yang menjadi pilihanmu"kata Jimin sambil tersenyum lembut.
"Kau benar,Hyung__tidak ada kebohongan abadi di dunia ini__tapi sebenarnya jalan tengah tidak mengharuskan kita untuk melakukan sebuah kebohongan"kata Yoongi.
"Lalu maksudmu apa?bagaimana mungkin kita dapat membuktikannya kalau kita tidak melakukan kebohongan?__kita tidak bisa melakukan itu dalam sebuah kebenaran,kau butuh waktu yang tepat untuk memperoleh kesempatan itu"kata Jimin.
"Karena itulah jalan itu dinamakan jalan tengah__kita harus menunggu dan mempertaruhkan nyawa__ini yang bisa di sebut waktu sedang"kata Yoongi.
Jin dan Jennie sedang berada di atap markas mereka dengan kedua tangan mereka yang bertumpu pada pembatas besi bangunan markas mereka.Angin berembus dengan pelan menerbangkan beberapa anak rambut mereka dengan minuman kaleng yang menemani mereka.
"Apa kau sedang bingung,Jin?"kata Jennie sambil melihat hamparan hutan hijau yang membentang membentuk karpet hijau.
"Apa maksudmu,Jennie?"kata Jin sambil menatap minuman kalengnya.
"Kau cemburu ya"kata Jennie sambil menatap Jin dengan senyum jahilnya.
"Cemburu?dengan siapa?"kata Jin sambil menatap Jennie.
"Dengan Jimin,karena Yoongi lebih menyayanginya dari pada dirimu"kata Jennie yang mengahlikan pandangannya lebih memilih menatap tanah yang berumput hijau yang jauh di bawahnya.
"Tidak!!"kata Jin dengan sedikit nada tinggi"kenapa harus cemburu padanya,lagipula siapa Yoongi sehingga aku mengharapkan kalau dia akan lebih menyayangiku dari pada Jimin"kata Jin yang juga mengahlikan pandangannya.
"Tapi kenapa kau marah pada mereka tadi?"kata Jennie yang membuat Jin terdiam untuk beberapa saat.
"Ssiapa bilang aku marah?aku tidak marah"kata Jin.
"Tapi tadi kau bilang kalau ekspresimu menunjukkan kalau dirimu sedang marah"kata Jennie.
"Arghhhh"kesal Jin"iya__iya__aku marah saat melihat mereka yang sangat dekat__aku tidak suka,puas!!"kata Jin sambil memasang ekspresi kesalnya lalu meneguk minuman kalengnya dengan kasar.
"Kenapa?"tanya Jennie sambil mengusap minuman kalengnya.
"Karena....."ucapan Jin terhenti"karena....."Jin mengulangi perkataan yang sama.Sungguh saat ini Jin bingung harus menjawab apa,Dia tidak mempunyai alasan sama sekali bahkan satu katapun tidak terlintas di pikirannya.
"Karena apa?"kata Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
STATE SECRET AGENTS
De TodoState Secret Agents adalah kelompok agent agent rahasia milik negara,mereka dilatih dengan keras untuk menjadi seorang agent rahasia negara Sebenarnya kelompok agent ini bukan hanya mengerjakan tugas tugas negara,tapi juga tugas tugas lain di luar t...