47

361 32 9
                                    

Namjoon ingat saat itu mereka panik sekali bahkan mereka menjadi pusat perhatikan para pengunjung restoran.Sejak saat itu mereka tahu kalau Suga sangat alergi pada kacang serta segala olahannya.Dan saat itulah mereka mulai menjahui yang namanya kacang,mereka tidak mau kalau sampai adik kesayangan mereka itu akan mengalami kejadian yang sama.Dan kejadian yang sama terulang tapi pada orang yang berbeda.

Anehnya kenapa waktu itu Suga langsung ambruk hanya dengan waktu yang cukup singkat sedangkan Yoongi ia mampu bertahan dalam waktu yang relatif lama bahkan Ia masih kuat bertarung bersama Jin.Kenapa bisa seperti itu?.

"Kenapa kau bisa tahu kalau Yoongi alergi kacang?"kata Jennie dengan tatapan kosong lurus ke depan.Walau tidak menyebut nama tapi mereka tahu kepada siapa pertanyaan itu diajukan.

Entahlah,sebenarnya Jin juga tidak paham kenapa Ia bisa mengetahui hal itu,bisa saja bukan kalau Jin berpikir Yoongi mengalami alergi lain?tapi kenapa hanya alergi kacang yang melintas di otaknya dan kenapa otaknya langsung merespon suntikknan di seragam Suga?itu bahkan sudah sangat lama berada di sana"tiba-tiba saja terlintas begitu di otakku".

"Cih"Jennie berdecih kesal lalu menggertakan gigi-giginya kenapa Ia kejadian yang sama terulang lagi?dan kenapa harus dirinya yang menjadi tersangka utama...lagi?!?"dasar kancang sialan"kata Jennie frustasi sambil menjambak rambutnya kesal dengan geraman emosi.Jennie tidak tahu kenapa Ia harus kesal,kenapa harus marah dan kenapa Ia merasa sedih?seharusnya ini tidak terjadi!Yoongi,Dia bukan siapa-siapa Jennie,seharusnya Jennie hanya bersikap biasa saja!Ia tidak perlu merasakan perasaan campur aduk seperti ini.

Semua orang menatap Jennie dengan pandangan berbeda-beda.Jennie menghampiri kursi tunggu yang tidak diduduki siapapun dan dengan sekuat tenaga Ia menendang kursi itu dengan membabi buta,terserah orang-orang menilainya bagaimana yang penting rasa frustasinya saat ini bisa tersalurkan.

***

Jungsok masih menatap wajah pucat milik adiknya itu dengan tatapan sedih.Jungsok mengelus surai lepek adiknya yang basah karena keringat,lihat betapa tersiksanya adiknya itu dan parahnya sebagai seorang hyung Dia tidak berada di sana.Adiknya tersiksa sendirian.Mata Jungsok mulai berkaca-kaca,Ia mulai mengahlikan pandangannya ke arah lain agar air matanya tidak keluar.

"Hhyung.."tapi panggilan lemah itu membuat Jungsok segera mengahlikan pandangannya ke sumber suara dimana mata adiknya yang tadinya terpejam kini kembali terbuka.

"Kau sudah bangun"kata Jungsok dengan terkejut lalu menghampiri Yoongi"bagaimana perasaanmu?apa yang kau rasakan?masih sakit?kau ingin apa?"kata Jungsok bertubi-tubi.

"Hhyung..."

"Ah,kau pasti haus bukan.Sebentar Hyung akan mengambil air putih"kata Jungsok sambil menuangkan air yang dalam teko ke gelas kaca tapi karena terlalu tergesa-gesa dan tangan yang sedikit bergetar Jungsok menjatuhkan gelas kaca tersebut.

Prang.

Nafas Jungsok terengah-engah dengan dada yang baik turun sambil menatap pecahan gelas kaca yang jatuh berserakan di lantai.

"Apa yang kau lakukan,Yoongi?"tanya Jungsok dengan nada lemah"apa kau tidak tahu betapa tersiksanya diriku melihat kau terbaring lemah di ranjang rumah sakit.Bahkan rasanya jantungku hampir lepas dari dadaku,sempat terbesit di pikiranku kalau..."Jungsok mengarahkan pandangannya ke segala arah mencoba untuk mempertahankan dirinya agar tidak menangis"kau akan meninggalkan hyung selamanya.Kenapa kau bisa seperti ini,Yoongi?kau membuat hyung ketakutan".

"Mmafaakn aku,Jungsok hyung"kata Yoongi mencoba untuk meraih hyungnya yang terlihat sangat berkaca-kaca.Hal ini terulang lagi,pada waktu itu Yoongi juga pernah di larikan ke rumah sakit karena memakan kacang.Dan Jungsok juga bersikap seperti ini,Yoongi tahu saat ini Jungsok merasa sangat bersalah karena tidak bisa melindungi dirinya.Sejak saat itu Yoongi berusaha untuk menjaga kesehatannya Ia tidak ingin satu-satunya keluarganya itu kembali terpuruk dalam ruang rasa kebersalahan"Hyung,ini bukan salahmu".

"Lalu salah siapa?"kata Jungsok dengan nada tinggi yang membuat Yoongi sedikit tersentak kaget"harusnya sebagai seorang hyung aku bisa menjagamu.Ini semua salahku andai aku lebih kuat,kau pasti tidak akan terpilih menjadi anggota statr secret agnets.Harusnya kau bersekolah dan hidup normal layaknya anak muda pada umumnya bukan memakai senjata,belajar bela diri dan menghadapi bahaya seperti ini"kata Jungsok sambil sambil mendoakan kepalanya mencoba untuk menghalangi kembali air mata yang berontak untuk keluar tapi sayangnya itu tidak bisa karena satu persatu air matanya meluncur melewati pelipisnya.

"Hhyung jangan menangis.Ini salahku,bukan salahmu".

"Hyung akan pergi"kata Jungsok sambil berjalan ke pintu keluar disertai teriakan Yoongi yang mencegahnya untuk pergi.

***

Brak

Semua orang di sana terkejut ketika pintu ruangan Yoongi dibuka dengan kasar.Dan pelaku tersebut adalah Jungsok.Ia keluar dari ruangan Yoongi dengan mata berkaca-kaca menahan air mata dan berlari pergi begitu saja membuat yang lainnya terheran-heran.

Tapi keheranan mereka terhenti ketika indra pendengaran mereka menangkap suara Yoongi yang memanggil nama Jungsok berkali-kali.

"Aku dan Jennie akan melihat Yoongi.Teahyung dan Jungkook akan memanggil Dokter sementara yang lainnya tunggu di sini"kata Jin yang langsung di angguki oleh yang lainnya.

Ketika Jin dan Jennie memasuki ruangan Yoongi.Mereka begitu terkejut karena melihat Yoongi yang hendak membuka selang infus yang menancap di tangannya.

"Apa yang kau lakukan?"kata Jin sambil menarik paksa tangan Yoongi yang mencoba untuk melepaskan infus di tangannya yang membuat Yoongi tersentak kaget.

"Aku harus menemui Jungsok hyung.Dia akan meninggalkanku...aku tidak mau...aku tidak mau"kata Yoongi sanbi menggeleng-gelengkan kepalanya kuat disertai air mata yang meluncur dari kedua matanya"lepaskan aku...aku harus mengejarnya"kata Yoongi sambil menciba untuk melepaskan cengkaraman tangan Jin dari tangannya.

Sementara Jin masih tetap mencengkaram tangan Yoongi.Ia tidak mau Yoongi berbuat hal gila.Ia baru saja sadar dan kondisi tubuhnya masih sangat lemah bahkan Jin merasakan kalau pemberontakan Yoongi tidak berpengaruh sama sekali karena efek tubuh Yoongi sendiri yang masih sangat lemah dan tidak bertenaga"aku tidak menyelamatkanmu hanya untuk melakukan hal gila,Yoongi"kata Jin dengan nada tinggi"perhatikan dirimu!kau masih sangat lemah dan perlu banyak istirahat".

"Jin benar Yoongi.Kau tidak perlu khawatir karena Jungsok tidak mungkin akan meninggalkanmu,aku yakin itu.Dia adalah hyungmu"kata Jennie sambil menahan tangan Yoongi yang satunya sehingga Yoongi tidak bisa berontak lagi.Astaga,bahkan selang infusya sudah berubah merah lantaran darah yang menaik ke atas.

"Tidak..Ia pasti akan meninggalkanku sepeti saat di Amerika dulu...aku tidak ingin hal itu terjadi..aku tidak ingin..aku mohon lepaskan aku"kaya Yoongi yang masih mencoba untuk melepaskan dirinya.

"Hyung,kami datang membawa Dokter"kata Jungkook sambil mempersilakan Dokter yang Ia dan Taehyung bawa untuk memeriksa keadaan Yoongi yang masih berusaha untuk melepaskan diri dengan mulut yang tidak henti-hentinya berbicara bahkan disertai hisakan tangis.

Dokter tersebut menyuntikkan Yoongi obat bius agar Yoobgi tidak memberontak lagi.

Perlahan-lahan Yoongi merasa kalau matanya memberat dan tubuhnya mendadak lemas"Hhyung...Jungsok Hyung....jangan tinggalkan aku"kata Yoongi dengan satu tetes air mata yang jatuh dari kelopak matanya begitu Ia memejamkan matanya.

STATE SECRET AGENTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang