"Dave, apa loly baik baik saja?"
Lamunanku terusik saat telingaku menangkap suara ibu Enjela yang duduk di hadapanku. Kuarahkan pandangan ku mengikuti ibu Enjela yang melihat kearah lain. Kutemukan Dave disana. Pria yang berstatus suamiku itu tengah menuruni tangga.
Terlihat begitu kacau dengan rambut nya yang berdiri tak beraturan dan kemeja putih yang terlihat berantakan. Oh... aku ingat kemeja itu, juga celana itu. Kemeja yang Dave pakai saat acara pernikahan, juga celana yang sama.
'Apa dia tidak mengganti pakaiannya?'
aku mulai bertanya tanpa suara.
"Dave, sarapanlah dulu. Ibu yang akan menjaga loly sekarang."
Kulihat ibu Enjela tengah membersikan sudut bibirnya dan menyapu bersih sisa makanan yang mungkin mengenai jari jarinya.
"Sayang.., tolong siapkan sarapan Dave"
Ibu Enjela berkata sambil memandangku lekat.
"oh.. baik bu."
Balasku tersenyum.
"Ibu..,"
Dave menghentikan langkah ibu Enjela.
"Ada apa Dave?"
Ibu Enjela berbalik untuk menatap putra bungsunya itu.
"Kurasa aku akan pergi membeli sesuatu,"
"Apa persedian perlengkapan Loly habis?"
Aku tetap diam mengamati dan mencerna perbincangan antara ibu dan anak ini.
" Tidak juga bu, hanya saja ada beberapa barang yang harus di ganti,"
"Oh.. Dave, tidak bisakah pelayan yang membelikan nya.?"
Ku lihat ibu Enjela berharap Dave untuk tetap di rumah.
"Tidak bu, tidak. Mereka tidak tau mana yang sesuai untuk Loly. Walau aku memberikan daftarnya, aku belum bisa memastikan apa barang barang itu cukup higenis dan terjamin untuk Loly."
Oh, sekarang aku tau betapa hati hatinya Dave dengan semua hal yang menyangkut putrinya. Dan hal itu kembali menyadarkan ku akan batas di antara kami.
"Baiklah Dave, sekarang makanlah sarapan mu."
Ibu Enjela berlalu menuju kamar Loly, kamar yang ku datangi semalam. Merasa sedikit canggung, ku beranikan diriku untuk bicara pada Dave.
"Dave kau mau selai yang mana"
Tanya ku pada Dave sesaat setelah kulihat dia mendudukkan dirinya di kursi meja makan.
"Oh, terserah mu Jane, aku bisa makan yang manapun.
Tapi kurasa aku akan mandi dulu, aku akan kembali kesini untuk memakannya nanti."
"Baiklah Dave, apa aku perlu menyiapkan sesuatu untuk mu?"
Aku memaksakan diriku untuk bertanya tentang yang terahir ini.
"Tidak perlu Jane. trimakasih,
Kau bisa melihat lihat jika kau mau."
"Oh.. baiklah"
Aku tau dia akan menolaknya, tapi menurutku ini permulaan bagus. Mengajak nya berbicara agar kami saling mengenal lebih akrab. Kupandangi tubuhnya yang mulai menjauh dariku,
Bahu nya yang bidang masih terlihat lelah. Perlahan semakin jauh dan menghilang tertutupi dinding dinding.
Setelah menyiapkan roti untuk Dave, ku coba untuk keluar rumah. berkeliling menyaksikan indahnya pagi dan memikmati segar nya udara disana. Ada banyak sekali tumbuhan disana.
"Pantas saja udaranya segar."
Aku mengambil kesimpulan.
Melihat bunga bunga di taman depan rumah Dave membuat perasaanku jauh lebih nyaman. menenangkan sejenak fikiranku dan membuat nya lebih jernih. Setelah beberapa waktu mengagumi taman milik keluarga Dave ini, kuputuskan untuk kembali kekamar.
Berjalan menaiki tangga menuju kamar Dave dan membuka pintu. Sontak aku berbalik saat kulihat Dave masih mengancing beberapa kancing kemejanya.
"Oh, tidak papa Jane, aku sudah selesai."
Dave berucap saat melihatku berusaha meninggalkan kamar. Aku hanya bisa diam tanpa menjawab apa pun.
"Jane.. maafkan aku"
Sesaat kemudian ku dengar Dave berucap.
"Untuk apa?"
Kini kupandang wajah suamiku ini dalam.
"Karna meninggalkan mu se.."
"Tidak papa, aku mengerti."
Perkataan nya terhenti saat aku memotong pembicaraan. Aku hanya tak ingin membuat diriku lebih merasa bahwa aku lebih dari kata ego. Kucoba melempar senyum padanya.
"Terimakasih Jane."
Kulihat senyum terpatri disana, tepat dibibir tipis milik nya.
"ya... sekarang turun dan makanlah dulu sebelum kau pergi Dave"
Aku berusaha mengingatkan nya untuk sarapan. Sebelum semua hal dalam dirinya tertuju untuk memberikan yang terbaik bagi putrinya. Dave berlalu. Berlalu menjauhi pintu dan diriku.
Memandangnya melangkah dari jauh dan berusaha mengalahkan bagian dari diriku yang berusaha mengingatkan ku akan batas.
**********
Shisilia-kou & Sakurakiome

KAMU SEDANG MEMBACA
BEING MAMA ✔
RomanceTidak di PRIVATE (COMPLETED) / SELESAI Jane, Gadis muda yang ditakdirkan untuk menikah dengan seorang pria duda yang bahkan tak menampakkan wajahnya untuk melamar Jane. Apakah Jane akan menyesali keputusannya, atau bahkan malah sebaliknya ? *******...