Tak terasa waktu telah berlalu tepat sebulan setelah kami menikah. Aku dan Dave. Seiring berjalannya waktu, sikap nya telah sedikit berubah terhadapku.
Tak ada tatapan dingin dan kebimbangan di matanya saat melihat ku. tatapan yang kujumpai kala itu. kala tragedi mengejutkan yang mengikat hidup kami dalam status pernikahan.
"Jane.., bisa bantu aku?"
Kudengar Dave sedikit berteriak berusaha mengalahkan paduan dari butiran air.
"Ada apa Dave?"
tanya ku penasaran. Dave berada dalam kamar mandi dengan ritual mandi nya. sedang kan aku masih sibuk dengan merapikan kamar dan menyiapkan kemeja untuk nya.
Kami memang terlihat lebih dekat sekarang, namun semua kedekatan kami masih jauh dari kata suami dan istri. Kedekatan yang mungkin hanya aku yang mengharapkannya.
"begini Jane, aku lupa bawa handuk mandiku. kau tau jubah mandiku baru saja terjatuh dan basa..,"
Aku merasa sedikit rasa panas hinggap di pipiku.
"ya...?"
Menunggu kelanjutan Dave yang sesungguhnya telah kuketahui.
"Jadi..., bisa tolong ambilkan handuk ku jane., di sisi kanan tempat tidur."
Terdengar sedikit ragu dalam bicaranya. Aku mengerti itu.
"Tentu saja Dave"
Segera ku ambil handuk berbahan lembut itu dan mulai mendekati pintu kamar mandi.
"Dave, ini handuk nya."
Terdengar bunyi pintu terbuka pelan, pelan sekali. Perlahan lahan, pintu itu terbuka kecil. Aku masih penuh dengan rasa aneh di diriku. rasa malu dan sedikit gugup. Pintu itu terbuka lebih sampai tangan Dave menjulur dan keluar dari celah nya.
"Jane.., letakkan di tangan ku.!"
Perintah Dave setelah merasa tangan nya sudah cukup keluar untuk menerima handuk itu. Segera kuletakkan kain abu - abu itu cepat. Berharap ketegangan aneh ini berahir.
"Terimakasih Jane, "
Aku lega mendengar Dave berucap. tanda ini telah usai.
*******
"Sayang.. apa kau tidak ingin libur lagi saja hari ini?"
Ibu Enjela membuka suara di atas meja makan.
"Ibu, aku bahkan sudah libur hampir sebulan..!"
Dave menjawab santai sambil menikmati sarapan paginya.
"Lalu bagaimana dengan loly?"
Kulihat ibu enjela melirik ke arahku sejenak
"Jane akan menjaga loly sampai aku pulang bu., ibu..,bukan kah ibu yang ingin jane mengurus loly?"
Aku hanya bisa menahan sedikit rasa malu dan lucu melihat perdebatan ibu dan anak ini. Hari ini Dave mulai bekerja kembali setelah cuti cukup lama. Rumah sakit tidak terlalu mempermasalahkan Dave, karna Rumah sakit itu milik nya.
Aku tau saat ibu Enjela menceritakan kisah kedua putra nya padaku. Dave dengan rumah sakit nya dan kaka laki laki Dave dengan perusahaan industri milik nya. Aku terkesan dengan kerja keras kedua putra ibu Enjela ini, meraih cita cita mereka dan membentuk kebahagian sempurna untuk sang bunda.
"Sayang..., kau tau..,ibu hanya ingin kau di dekat ibu lebih lama"
Ibu Enjela tertawa tulus. bisa ku lihat kebahagiaan terpancar di wajah nya. Ia adalah ibu yang sangat mencintai putra putranya.
******
"Nyonya... Loly kecil menangis."
Kulihat Dave mulai panik saat seorang pelayan yang bertugas mengawasi loly melapor. Hampir saja Dave masuk kembali kedalam rumah setelah kedua kakinya menginjak lantai teras yang menampilkan panorama indah taman di pagi hari. Namun ibu Enjela segera menahan Dave.
"Dave, ibu akan melihat loly.., berangkatlah.!"
Ibu Enjela mulai berbalik menuju kamar loly.
"ibu.., biar aku saja."
Kulangkahkan kaki ku masuk dan menargetkan kamar loly sebagai tujuan sesaat setelah ibu Enjela berhenti.
"Terimakasih sayang..., ibu yang akan melihat suamimu ini berangkat"
Aku tersenyum mendengar perkataan ibu mertuaku ini. Selangkah demi selangkah kakiku sampai pada tujuan. Kulihat Loly menangis. Berusaha menggerakkan kaki dan tangan nya tanpa henti.
"Sayang..., mama disini.."
Ucap ku saat kedua tangan ku mulai menyentuh bayi kecilku untuk membawanya kepelukan ku.
"Loly kenapa sayang...?"
Berusaha menenangkan nya dengan bertanya hal yang ku tau pasti tak dapat di jawab oleh nya. Ku coba memberinya susu formula yang telah terseleksi oleh segala peraturan Dave. Menyodorkan minuman itu dan membiarkan loly menikmati sarapan kedua nya di pagi hari.
Perlahan tangisnya mereda. kuusap mata bulat nya yang di basahi air mata. Memeluk nya hangat dan berusaha memberinya arti bahwa aku melindunginya dalam peluk ku. Dia memandangku lekat. mata dave versi kecil ini tak lari dari pandangan mataku.
Mengerjap berkali kali kelopak matanya dan tetap memandangku. Ku berikan dia senyuman. Senyuman tulus untuk putriku loly. Kulangkah kan kakiku kedinding kaca dan kusaksikan mobil Dave melaju meninggalkan kawasan Rumah nya.
'Tring... tringgg tringg'
Seketika ponsel ku berdering. dengan sedikit usaha mendapatkan ponsel di saku ku, ku temukan Ada pesan masuk disana?
*Jane, bagaimana loly?*
Tak bisa membalas dengan keadaan ku menggendong loly, ku abaikan pesan itu. Berfikir aku akan membalasnya nanti setelah ini.
***********
Shisilia-kou & Sakurakiome

KAMU SEDANG MEMBACA
BEING MAMA ✔
RomanceTidak di PRIVATE (COMPLETED) / SELESAI Jane, Gadis muda yang ditakdirkan untuk menikah dengan seorang pria duda yang bahkan tak menampakkan wajahnya untuk melamar Jane. Apakah Jane akan menyesali keputusannya, atau bahkan malah sebaliknya ? *******...