"Apa itu mobil ibu Enjela?"
Tanyaku pada diri sendiri saat ku lihat sebuah mobil memasuki halaman rumah dan parkir disana. Aku tak dapat melihat pemilik mobil itu, karna beberapa pohon dihalaman menutupi bagian depan mobil itu.
Tidak seperti mobil hitam elegan yang biasa ibu Enjela bawa. Mobil ini lebih terlihat tua dan kusam, seperti nya tidak mungkin bila ibu Enjela menggunakan mobil seperti itu untuk menjemputku.
'tok..tok...tok..'
"Jane..., bisa keluar sebentar sayang."
oh.. ibuku memanggilku.
"Iya bu, aku akan segera turun."
Jawab ku sambil menutup horden jendela, melangkah menuju pintu dan membuka nya. Berjalan pelan menuruni tangga dan menemukan seorang pria muda tengah duduk dan bercengkrama dengan ibu.
'Siapa dia?'
fikirku penasaran. Kulangkahkan kakiku untuk lebih dekat lagi.
"ah.. Jane, kemari sayang."
Ibu memanggilku saat aku mendekati mereka.
"Iya bu"
Jawabku sambil memperhatikan pria yang sekarang ada di depan ku.
"Dave..., ahirnya kau bisa datang nak, apa nyonya Enjela tidak bisa datang"
Dugaan ku tepat. Dia Dave,
Pria yang menjadi dokter ayah ku dirumah sakit, Pria yang umurnya lebih tua dariku, pria duda dengan seorang putri, Pria yang bahkan tidak datang untuk melamarku.
Dan dialah pria yang akan menikahiku.
"Maaf bu, jika sebelumnya aku tidak bisa datang di acara penting itu. Dan sekarang, ku rasa aku yang harus melakukan nya"
Putra kedua dari Ibu Enjela itu meminta maaf atas sikap nya kemarin.
"Tidak papa nak Dave. baiklah sekarang Ibu akan ke dalam sebentar ya "
Ibuku memutuskan untuk meninggalkan kami berdua di ruang tamu.
Untuk beberapa saat kami masih diam membisu. Tak ada yang memulai perkataan sama sekali. Sampai ia berucap dua kata
"Maafkan aku"
Aku langsung mengangkat kepala ku yang sedikit menunduk sejak tadi menghadap nya.
"Tidak papa, bukankah tadi kau sudah minta maaf di depan ibu ku?"
Jawab ku dingin.
Aku belum bisa bersikap ramah dengan pria di hadapan ku ini. Dia tidaklah setua yang ku kira, Memakai kemeja abu - abu dan jins panjang hitam berwarna gelap, membuat nya terlihat seperti pemuda berumur 25 atau 26 tahun.
"Bukan, bukan untuk itu,"
Dia membalas perkataan ku.
"Lalu...?"
Tanyaku penasaran
"Maafkan aku telah melibatkanmu dalam masalah ini,....aku.."
Ucapan nya terhenti saat aku memotongnya.
"Sudahlah, tidak perlu minta maaf. bukankah kau datang untuk mengajak ku memilih gaun pengantin?"
Dia melihatku dalam sekejap,berusaha mencari penyesalan dalam diriku.
"Baiklah, aku akan pamit pada ibu untuk membawa mu pergi."
Jawabnya sambil bangkit berdiri untuk menemui ibuku.
******
"Tuan Dave silahkan masuk, beberapa gaun yang telah di pesan sudah kami siapkan."
Seorang pekerja butik yang cukup mewah ini menyambut kedatangan kami. Melihat expresi pekerja tadi, aku yakin ini bukan kali pertama Dave kesini.
Oh ya, aku baru saja ingat kalau Dave adalah seorang duda.
'apa istrinya dulu juga datang kesini untuk memilih gaun pengantin?'
Aku masih bertanya dalam hati.
"Jane, kau bisa pilih manapun yang kau suka."
Dave mulai bersikap ramah padaku. Tapi kurasa aku belum bisa untuk itu.
"Baiklah"
Jawabku singkat dan dingin.
Seorang perancang menemuiku dan mengajak ku ke tempat lain.
"ini adalah semua gaun terbaik yang telah di pesan oleh nyonya Enjela "
Kulihat gaun gaun itu dengan sedikit rasa heran.
'Apa harus sebanyak ini gaun yang di pesan untuk ku?, padahal nantinya aku hanya akan memakai satu di acara pernikahan'
tanyaku tak habis pikir.
lagi pula, gaun gaun itu sangat mewah, dan mungkin harga nya lebih mahal dari yang dapat ku bayangkan.
"Aku akan coba yang ini"
Kata ku pada perancang gaun yang akan ku kenakan sambil menunjuk ke satu gaun dengan motif simpel namun elegan.
*****
Aku keluar dari kamar ganti setelah memakai gaun putih dengan motif simpel, dilengkapi pita panjang yang manis dipunggung ku.
gaun ini pas di tubuhku, juga tidak menyulitkan ku saat berjalan.
Aku keluar dan memandangi diriku di depan cermin lebar yang mampu menampilkan seluruh tubuhku disana.
Kulihat Dave mengamatiku dari tempatnya duduk. Namun hanya pandangan biasa yang kudapat. Dave sama sekali tak tertarik pada ku.
Dia hanya melihatku sebentar lalu kembali memperhatikan ponsel di tangan nya. Apakah keputusanku tepat?
Pertanyaan itu kembali terngiang.
************
Shisilia-kou & Sakurakiome
![](https://img.wattpad.com/cover/187749782-288-k905985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BEING MAMA ✔
RomansaTidak di PRIVATE (COMPLETED) / SELESAI Jane, Gadis muda yang ditakdirkan untuk menikah dengan seorang pria duda yang bahkan tak menampakkan wajahnya untuk melamar Jane. Apakah Jane akan menyesali keputusannya, atau bahkan malah sebaliknya ? *******...