"Ibu.., Dave sudah pergi."
Kuberitau ibu Enjela sesaat setelah mobil Dave meninggalkan garasi.
"Oh.. baiklah sayang, kau bisa lakukan apa pun yang kau mau di rumah ini"
Ibu Enjela tersenyum padaku.
"Ibu, apa menurut ibu Dave akan mengijinkan ku melihat loly?"
Ku beranikan diriku berucap. Berucap kata kata yang selama ini ku pendam sesaat setelah Ku lihat bayi kecil itu. Bayi Dave yang begitu rapuh bernama loly.
"Tentu saja sayng, Dave suamimu dan putri Dave adalah putrimu."
Ibu Enjela menuruni tangga yang sudah di naikinya beberapa langkah untuk mendekatiku.
"Sama sepertiku yang telah menjadikan mu sebagai putriku sejak kau menikah dengan Dave"
Memandang lekat diriku lalu memelukku. Tak ada yang dapat kukatakan. Hanya membisu dalam dekapan ibu mertuaku ini.
"Jane, aku sangat berterimakasih karna kau telah bersedia menjadi menantuku"
Tetap membisu adalah satu satunya pilihan ku. hanya mengangkat tangan ku untuk membalas dekapan ibu Enjela.
"Baiklah Jane, kalau kau mau bertemu loly, ibu rasa kita harus naik keatas"
Ibu Enjela melepas dekapan nya dan mengajak ku mengikuti langkah nya menuju kamar loly. putri Dave.
Berjalan perlahan menaiki tangga tangga kokoh berwarna hitam putih, menyusuri ruang dan ber akhir di satu pintu kamar yang cukup kukenal. Kamar dengan pintu coklat dan ukiran bunga. Kulihat ibu Enjela membuka pintu itu.
Mulai masuk dan menghampiri sebuah keranjang bayi besar berwarna coklat tua. Aku masih tetap mematung di depan pintu, sama sekali belum mengijinkan kaki ku melangkah lebih jauh.
Banyak hal yang tiba - tiba muncul di benak ku. Mengingatkan ku lagi akan batas. memaksaku untuk berhenti dan berbalik. Berbalik dari kamar loly, putri Dave. Putri dari pria yang telah resmi menjadi suamiku sehari yang lalu.
'Ya.. dia putri Dave, dan itu artinya itu putrimu Jane'
Keberanian tiba tiba datang mendekatiku setelah lama pergi menjauhiku karna batas yang ada antara aku dan Dave. antara aku dan Loly.
"Jane, ayo masuk sayang"
Lamunan ku kacau saat ibu Enjela bersuara yang membuatku sedikit dilanda kekagetan. Kulihat ibu Enjela menggendong sesuatu di dekapan nya. Itu loly, bayi kecil yang sangat ingin kulihat.
Bayi kecil yang tanpa sengaja ku jauhkan dari Dave saat acara pernikahan. Tak ada tangis di bayi itu, dia membuka matanya tenang dalam pelukan ibu Enjela. Menatap ibu Enjela dengan mata kecil nya.
Kucoba lebih dekat.
"Cantik."
Itu kata yang keluar tanpa sengaja dari bibirku. Bayi itu cantik. bayi kecil dengan mata Dave dimatanya. Bibir tipis yang sesekali bergerak hendak berbicara pada ibu Enjela.
"Sayang... ayo beri salam pada mama"
Kudengar ibu Enjela mengucapkan kata mama. Oh..,aku sedikit asing dengan kata itu.
'Tapi itu benar Jane, kau istri Dave, dan itu artinya kau adalah mama baginya.'
Kata kata di fikiranku kembali menegaskan dengan telak. Ku ulurkan tangan ku menyentuh loly. menyentuh bagian kepalanya yang di tumbuhi sedikit rambut tipis.
"Halo sayang.."
Masih ada keraguan dalam diriku. Pandangan kami bertemu. pandangan ku dan loly yang kini telah menjadi putriku. ia menatap ku lekat. Keraguan dalam diriku hilang sesaat setelah bayi kecil itu membuka mulutnya yang belum ditumbuhi gigi tersenyum padaku.
Perasaan apa ini, aku sangat senang saat bayi itu tersenyum. Perasaan yang belum pernah kurasakan sebelum nya. Namun seketika fikiran ku berkata lain.
Apakah aku kasihan dengan bayi ini?, Apa karna dia sama dengan ku?, Kehilangan seorang ibu.
Kurungkan niatku untuk tersenyum padanya. Pada bayi kecil yang tersenyum pada ku dalam dekapan ibu Enjela.
************
Shisilia-kou & Sakurakiome
KAMU SEDANG MEMBACA
BEING MAMA ✔
RomanceTidak di PRIVATE (COMPLETED) / SELESAI Jane, Gadis muda yang ditakdirkan untuk menikah dengan seorang pria duda yang bahkan tak menampakkan wajahnya untuk melamar Jane. Apakah Jane akan menyesali keputusannya, atau bahkan malah sebaliknya ? *******...