Second Marriage - 1

5.5K 196 1
                                    

"Hei sayang..., ada apa?"

Ku arahkan pandanganku menuju asal suara. Dan seorang wanita paruh baya yang mulai melangkah mendekat itu membuat rasa gugupku seakan berkurang.

"Tidak apa - apa ibu.., aku hanya sedikit gugup."

Jawab ku sambil melempar senyum seakan aku meyakinkan bahwa kegugupanku memang benar - benar sedikit.

"Sayang, bukankah ini bukan pertama kalinya bagimu?"
Ibu mulai merapikan tatanan rambutku yang menggulung.

"Ibu benar, tapi, Aku merasa seakan ini memang yang pertama bu."
Tatap ku yakin.

"Jane, jangan terlalu gugup sayang. Tetaplah tenang, bukankah ini hari bahagia untukmu?"

"Baiklah bu"

Ucapku sambil berusaha mengumpulkan keberanian untuk mengalahkan rasa gugup. Ya.., ini adalah pernikahan ku.., Pernikahaan yang akan aku jalani setelah kejadian hari itu.

******

"Jane, kurasa kita bisa punya Loly kita sendiri."

Perkataan pria di hadapanku ini nyaris membuatku membatu. Tetap diam dengan akalku yg tetap bekerja dalam tenang. Saat semuanya tercerna, senyumnya mengizinkan ku merasakan kenyataan yang sesungguhnya. Kenyaataan dari pria dengan nama Dave ini.

Aku bahagia. Sangat bahagia

******
"Ibu rasa kita tak perlu mencemaskan loly dan David"

Ucapan ibu mertuaku sukses membuatku dan Dave menoleh dan menghentikan kegiatan sarapan kami sekejap.

"Ibu yakin sekali David telah berubah, kali ini ibu bisa merasakan ia mampu mengemban tanggung jawabnya sendiri "

Senyum ibu terlukis diwajahnya. Sesaat aku dan Dave saling berpandang dan bertukar senyum.

'Mungkin ini yang terbaik' Ungkapku dalam hati.

*******
"Jane kemarilah....,"
Ku hentikan kegiatan berbenah kamarku sejenak setelah Dave memanggilku. Ia tampak berbeda. Berbeda dari sejak pertama kali takdir ini memaksa kami tinggal bersama.

Kali ini, ada rasa nyaman di wajahnya. Rasa tak menganggapku sebagai orang asing lagi. Langkahku mendekati Dave. Ia melihat ku dengan senyum sambil memukul tempat tidur di sampingnya untuk memintaku duduk.

"Besok... Hari istimewa kan..!"
Ucapnya tak lupa dengan senyum. Aku tak menyangka ia ingat.

"Mmmm.. Kurasa 1 tahun Hari Pernikahan kita." jawabku sedikit canggung.

"Benar, kurasa aku melupakan banyak hal, termasuk hari ulang tahun mu. Tapi kurasa aku bisa menebusnya di hari ini."

Dave merubah posisi duduknya sedikit lebih menghadapku.

"Ti.. Tidak perlu seperti itu Dave,"

Jawabku gugup, aku tak tau harus berkata apa,
Bukan aku tak bahagia, jelas aku sangat bahagia. Orang yang Kucintai menunjukan rasa pedulinya pada ku.

"Tidak Jane, Kau ingat waktu pertama kita berkunjung untuk persiapan gaun pernikahan?"
Dave membawaku memulai ulang memori.

"Ya.., bukankah waktu itu seharusnya ibu yang menemaniku?"
Balasku.

"Benar.., tapi.. Sebenarnya saat itu aku ingin mengakui ini... Aku senang melihat Pengantinku terlihat begitu cantik..!"
Aku terkejut ketika mendengar ungkapan Dave. Serasa ada hal indah yang mengajakku terbang di taman kebahagiaan.

'Bukankah Dave mengabaikanku saat itu, ia lebih sibuk dengan ponselnya dan hanya melirikku sesaat'
Aku mulai berucap dalam hati.

"Namun sayang nya aku melupakan hal itu karna keadaan loly yang sedang sakit membuatku begitu khawatir."
Terlihat raut menyesal di wajah Dave. Aku masih belum bisa berucap apa pun. Rasa senang ini begitu nyaman dan membuatku bisu.

BEING MAMA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang