"Jane....."
Aku terkejut, sedikit kaget dan mungkin rasa gembira yang dominan. Bagaimana tidak, pria yang tengah tidur di pangkuanku ini menyebut namaku dalam tidurnya. Dalam keterlelapan kedua kelopak mata indahnya. Pria dengan beberapa luka diwajah nya.
'Apa yang kau impikan Dave?'
Tanyaku dalam hati , seulas senyum terpatri di wajahku. Wajahku yang tertuju dengan kedua mata selalu menatap nya. Tak bisa, aku tak bisa berhenti.
"Aku mencintai mu"
Aku lagi - lagi di kagetkan akan perkataan itu, perkataan yang baru saja keluar dari mulutku sendri. Perkataan yang memaksa fikiran ku tetap terjaga mencari kebenaran dalam perkataanku.
Akankah aku seperti orang bodoh yang berusah menipu diri sendri?., tidak, kurasa tidak. Degup jantungku melaju saat Dave mulai bergerak kecil dalam tidurnya di pangkuan ku.
Aku yakin tak berbohong, aku hanya perlu waktu untuk menerima ketakutanku. Ketakutan akan fakta persaan Dave yang mungkin jauh dari apa yang kuharapkan.
Kututup kedua mataku. Berusaha menepis pemikiran pemikiran aneh ku, atau berharap aku mampu tertidur dalam kediaman ini dan tidak mengusik tidur pria di pangkuanku ini.
*********
"Jane sayang..., bagaimana Dave?"
Ibu enjela menghampiriku.
"Tidak apa - apa bu, Dave baik baik saja, kurasa dia hanya butuh sedikit istirahat."
Jawabku sambil memperisiapkan sarapan dalam piring di tangan ku.
"ibu tidak perlu khawatir bu, aku akan memberinya sarapan pagi ini, atau ibu ingin melihatnya dulu?"
Kini kutatap ibu mertuaku tepat.
"Tidak sayang, ibu percaya padamu, lagi pula Dave harus sarapan dulu,"
Bala nya tenang dan senyum.
"Baiklah bu, aku keatas dulu ya."
"Ia syang."
******
"Dave...,"
Suaraku berusaha membangunkan nya...,
"Dave...., ayo bangun..., "
Sesekali ia mendesah terganggu.
"Dave.., ayolah.. kau harus sarapan...,Dave...!"
Setelah cukup lama berusaha membangunkan nya.., ia membuka matanya mengerjap.
"Saatnya sarapan pak dokter...!, jadi bangkitlah segera.!!"
Seulas senyum tersuguh di hadapanku. Aku bahagia ia tersenyum.
Semua berjalan baik, menyuapinya, melihatnya berusaha keras menghabiskan setiap makanan nya membuatku lega. Setidaknya perasaan terabaikan dan orang asing tak lagi hinggap di hatiku.
'Aku tau tak banyak yang kutau tentang nya, tapi aku bahagia karna aku yakin semuanya akan baik baik saja'
Hanya diriku sendri yang bisa menambah ketenanganku kali ini.
*********
"Nyonya..., Tuan David ada di kamar putri Loly nyonya"
Aku baru saja mendengar seorang pelayan berbicara pada ibu mertuaku dengan kepala menunduk. sopan, dan hormat.
"Oh..., tidak apa - apa, biarkan saja, tapi tetaplah mengawasinya.!"
"Baik nyonya"
Pelayan itu berjalan dan meninggalkan ibu.
"Ada apa ibu?"
Tanyaku pada ibu enjela mertuaku.
"Oh... jane, tidak papa sayang, hanya saja David sedang di kamar loly sekarang..."
Perkataan itu menjawab sekaligus memberikan kelegaan bagi diriku.
'Syukurlah sekarang Dave sudah bisa mengijinkan orang lain menyentuh bayinya selain dia dan ibu enjela'
fikiranku menyimpulkan.
"Ibu.., aku juga ingin melihat loly sebentar ya bu."
ucapku pada ibu.
"Iya sayang.., ibu akan kekamar Dave dulu"
Kakiku mulai melangkah menaiki anak tangga, menatap lurus dan berjalan santai. Akhirnya aku sampai di depan sebuah pintu dengan tulisan Loly. Namun langkahku terhenti sesaat sebelum kakiku mulai melangkah memasuki kamar itu.
Kutemui seorang pria disana. Berdiri menghadap jendela dengan sebuah foto di tangan nya.
"Maaf kan aku,"
Kudengar David berucap seorang diri pada foto di tangan nya.
"Aku tau mungkin kesalahanku tidak akan termaafkan"
David masih tetap berdiri menatap kosong keluar jendela.
"Seandainya saat itu aku tak mengatakannya, mungkin saat ini aku masih bersamamu, atau setidaknya aku ..., aku... bisa menjaga anakku sendri."
Aku terkejut mendengar perkataan itu.perkataan yang keluar dari mulut David, saudara kembar suamiku.
"menjaga anaknya sendri?"
Ucapku kecil yang masih berusaha bersembunyi di balik dinding. Terkadang hatiku memaksaku meninggalkan tempat itu.
'jane, jangan menguping pembicaraan'
Hatiku berucap menyadarkanku. Tapi berkali - kali kucoba, kakiku tetap tak mau bergerak.
Kali ini kulihat David berjalan mendekati keranjang tidur loly..., sampai dan menggerakkan tanganya menyentuh loly. Ingin rasanya aku bergerak. entahlah..., tapi kurasa, harus ada ijin untuk menyentuh putriku.
Walau kutau kali ini akulah yang bertingkah seperti saat Dave sangat menghawatirkan loly disentuh oleh orang lain selain dirinya dan ibu enjela.
Tak jadi melangkah, kuputuskan untuk tetap diam dan tetap melihat.
" Sayangg..., mulai hari ini, papa yang akan menjagamu."
Perkataan itu.., perkataan yang keluar bagaikan Fatamorgana itu membuatku terpaku. Arti yang Sesungguhnya Tak nyata menjadi Nyata.
Memaksaku diam dan berfikir keras bahwa semua ini adalah kebenaran. Kebenaran gila yang Berusaha ditutupi untuk melindungi seseorang. Atau bahkan hanya untuk menyakiti seseorang yang lainnya.
Aku masih membelalakkan mata dan menatapnya. Menatap Pria dengan nama David yang baru saja berucap.
**************
Shisilia-kou & Sakurakiome
![](https://img.wattpad.com/cover/187749782-288-k905985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BEING MAMA ✔
RomanceTidak di PRIVATE (COMPLETED) / SELESAI Jane, Gadis muda yang ditakdirkan untuk menikah dengan seorang pria duda yang bahkan tak menampakkan wajahnya untuk melamar Jane. Apakah Jane akan menyesali keputusannya, atau bahkan malah sebaliknya ? *******...