Sakit

3.7K 192 0
                                        

"Aku tau.."

Perkataan Dave suamiku menciptakan keheningan baru. Keheningan yang lebih mirip ketegangan itu membuat setiap kami menutup mulut dan terdiam.

Pernyataan yang keluar dari mulutnya itu, kini menunjukan efek yang jelas pada expresi wajah David. Marah, bingung dan Benci terlihat jelas dimatanya.

Mata yang selama ini membuat ku berharap untuk tak pernah menatap nya. Ya... dia, putra pertama dari ibu enjela. David.

"Aku tau, aku tau kalau kau mencintainya. Aku sangat tau kalau dia juga mencintaimu." 

Dave melanjutkan.

Ada yang aneh dengannya. Dia mulai berucap seakan senyuman tak iklas muncul di wajahnya. Senyuman yang tak pernah disuguhkan dihadapan ku.

Orang ini berbeda. Dia tidak terlihat seperti Daveku, sama sekali bukan seperti pria yang berdiri bersamaku di hadapan pastur dalam acara pernikahan ku.

Ada kengerian tersendiri darinya. Ada hal menakutkan yang seakan baru saja keluar dari persembunyiannya selama bertahun - tahun didirinya.

Wajah itu...,Ku pandang dia lebih lagi.

"Dave..., " 

Kuucapkan namanya pelan saat aku tau apa yang berusaha ia sembunyikan di balik senyum tak iklasnya itu. Sakit. Rasa sakit yang berusaha ia sembunyikan dari siapapun.

"Kau tau David, seseorang pernah bilang padaku kalau dia mencintai seseorang lebih dari apa pun dalam hidupnya."

Dave bangkit dari duduknya dan memandang kaka satu - satunya itu.

"Tapi dia juga bilang, sayangnya orang yang ia cintai itu tak bisa menerimnya walaupun orang itu juga mencintainya"

Kali ini kulihat Dave mulai berjalan pelan mendekati David. Tak ada yang dapat kulakukan, aku hanya dapat terdiam tak bergerak.

Seakan ada batas antara David dan Dave dengan diriku dan ibu Enjela. Mereka tertutup oleh batas transparan yang tak bisa membiarkan ku dan ibu enjela mencampuri urusan mereka.

"Kau tau David, bagiku orang seperti itu adalah orang bodoh. Orang yang menyia - nyiakan orang lain yang sangat mencintainya."

Kali ini Dave tepat di hadapan David. Berdiri bagaikan seseorang yang berdiri dihadapan cermin. Melihat dirinya sendiri ada dihadapan nya.

"Dan orang bodoh itu adalah dirimu."

'bughh...'

Seketika kulihat David melemparkan tinjunya yang tepat mengenai wajah Dave.

"Davee...."

Aku berteriak, berlari dan berusaha membantu Dave yang terjatuh kelantai.

" Dave, kau tidak papa?, kau berdarah.."

Ucapku saat kuliahat ada darah segar di sudut bibirnya.

"David apa yang kau lakukan, Dia adik mu.!"

Ibu enjela menyusulku membantu Dave untuk berdiri. Terpancar jelas kekhawatiran di wajah nya. Takut dan rasa tak percaya.

Beberapa saat setelah Dave berdiri dengan bantuan ku dan ibu enjela, David merebut dan menyeretnya dari tanganku dan ibu enjela.

" David, cukup..., hentikan."

Ibu enjela berteriak melihat anak bungsu nya kembali mendapatkan pukulan dari kakanya sendiri.

Bisaku lihat air mata ibu enjela membasahi pipinya. Tak ada yang bisa ku lakukan.. ketakutan dan keterkejutan membuatku membatu.

Diam tak bergerak dengan mata ku yang terbuka lebar menyaksikan suamiku tak berdaya tanpa perlawanan.

"Hentikan David.. ibu yang menyuruhnya"

"Ibu yang menyuruhnya menikahi perempuan itu. Ibu yang memaksanya menikahi gadis yang kau cintai."

Aku semakin terbelalak mendengar ucapan ibu enjela. David menghentikan pukulannya pada Dave. Seketika Dave terjatuh dan terduduk dengan memegangi perutnya yang berkali kali menjadi serangan kakanya itu.

Ku lawan keterkejutanku. Kuhampiri Dave yang masih terduduk.

"Ibu yang melakukan nya. Ibu yang menyuruhnya untuk menikah dengan gadis itu..... perempuan yang datang pada ibu dalam keadaan hamil."

"Perempuan yang bahkan tidak meminta ibu untuk memaksamu bertanggung jawab atas kebejatan mu itu, dan malah datang untuk menyampaikan bahwa ia akan pindah keluar negri agar kau tidak terganggu dengan kabar kehamilan nya."

"Bagaimana mungkin aku bisa diam, bagaimana mungkin aku bisa membiarkannya pergi begitu saja. Aku tidak bisa membiarkan perempuan itu dikucilkan oleh orang - orang karenamu. karna perlakuan bodoh putraku sendiri. Aku tidak sanggup David. Aku juga seorang wanita. "

Fikiranku kini tak bisa berhenti. keterkejutan terlalu sering menyerangku. Ini seakan tak nyata bagiku.


***********

Shisilia-kou & Sakurakiome

BEING MAMA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang