Akhir

5.6K 184 1
                                    

"Ibu, aku akan berangkat ke eropa besok"

Mataku tertuju pada asal suara itu. Menerawang jauh mencoba menebak perkataan selanjutnya.

"David, ibu rasa sudah seharusnya kau tetap disini, lagi pula aku tak ingin berpisah dari cucuku"

Mendengar ucapan ibu enjela, aku sadar bahwa loly yang kuanggap putri Dave sesungguhnya tidaklah begitu. Tanpa mengambil bagian dari kedua orang di hadapanku ini, aku pun terdiam.

"Tapi kurasa tidak bu, aku akan memulai semuanya dari awal, aku yang akan merawat putriku sendiri.!"

"Tapi David,...!"

Ucapan ibu enjela terhenti, menatap sayang putra sulungnya itu.

"Tidak apa bu, aku hanya perlu selesaikan tanggung jawabku lebih dulu"

"mm... ibu, aku akan kekamar Dave sebentar!"

Pamitku, kurasa mereka perlu waktu khusus antara ibu dan anak.

********

Kaki ku terhenti ketika kulihat Dave telah terduduk di sisi ranjangnya.

"Dave..., !"

Kucoba menyapanya.

"Jane, kurasa aku tak bisa melepas putriku pergi.!"

Seketika aku terdiam,

'kapan Dave tau bahwa David akan membawa putrinya pergi..?'

pikirku tajam.

"Aku baru saja ingin turun ke bawah, dan aku mendengarnya disana.!"

Seolah tau apa yang kufikirkan, Dave berhasil menjawab pertanyaan ku.

"Tapi Dave, bukankah lebih baik jika Loly bersama Ayah Kandungnya?"

tanyaku

"Jane, akulah Ayahnya.., aku yang menjaga dan merawatnya sejak hari pertamanya. Apa aku tidak bisa di sebut sebagai ayahnya dengan semua itu?"

Aku tak bisa berucap, aku tak tau harus apa, aku mengerti Dave sangat menyayangi Loly. Tapi juga benar seorang anak harus bersama orang tua kandungnya. Aku hanya berharap dapat menenangkan nya.

**********

"Jane....,"

Gerakanku terhenti saat kudengar suara seorang pria memanggilku.

"David."

Sebutku saat mataku tertuju pada sipemilik suara. Aku sedikit gemetar, namun masih dapat ku sembunyikan.

"Maaf mengganggumu, tapi kurasa aku perlu meluruskan sesuatu"

Terdengar sedikit kecanggungan di nadanya. Hening sejenak dan ...

"Maafkan aku"

Sontak kalimat itu membuatku sedikit kaget.

"Aku sudah berlaku tidak pantas padamu., tapi....,

Kau juga bisa tak memaafkanku."

Ada nada sesal di sana. Berdiam.., dan dia mulai berbalik melangkah meninggalkanku. Namun sebelum ia menjauh.....

"David..,"

Panggilku kecil,

Ia tak menoleh, hanya terhenti.

"Aku memaafkanmu."

Ucapku seketika, Sesaat kemudian ia kembali berjalan.

'Itu benar jane, yang kau lakukan itu benar.. ucapku memuji diri'

*******

"Apa semua sudah selesai?"

Kulihat David sedang bercakap dengan seorang supir. Ini adalah hari keberangkatan David ke eropa. Ia akan membawa Loly bersamanya.

Kulihat David mulai berjalan mendekat, aku berusaha menyibukkan diri untuk tak membuatnya sadar bahwa aku mendengar pembicaraannya.

"Jane, dimana ibu?"

Aku sedikit kaget dan berusaha menjawab

"Ibu akan segera turun, ibu bilang ia akan ikut mengantar loly kebandara"

Mendengar jawaban ku Ia kembali berjalan, Namun beberapa saat terhenti.

"Apa Dave di kamarnya..?"

Aku tak tau apa yang ku fikirkan, aku takut jika kejadian kemarin terulang, tapi...

"Ya.. Dave ada di kamar"

Aku tetap menjawab. Kulihat ia berjalan menuju kamarku dan Dave. Ingin rasanya aku kesana, tapi tidak, mereka mungkin perlu waktu untuk bicara.

********

"Sayang, ibu akan berangkat sekarng, setelah ibu mengantar Loly dan David, ibu akan kembali.!"

Ibu enjela berpamit padaku. Kulihat lekat loly di pelukan ibu mertuaku ini.

'Sayang.., sampai jumpa'

Ucapku dalam hati.

"Baiklah jane, kami berangkat sayang.!"

Ibu enjela menambahkan sambil memasuki mobil David. Kulihat David pun hendak masuk.

Namun sesaat ia tehenti dan melihat ponsel nya lalu menatapku dan berkata.

"Jane, katakan pada Dave dia bisa membunuhku nanti."

Aku terkejud mendengarnya, namun saat kulihat ada senyum di wajahnya, aku tau itu hanya bualan. suara deru mobil yang menjauh menandakan kepergian mereka. ku tunggu hingga tak kulihat lagi benda itu.

******

Kupandangi ruangan tempatku berdiri, tempat biasa ada tangis loly disini. Namun semuanya kini sepi. Hanya ada box bayi dengan tulisan Loly tanpa ada loly disana.

"Ada apa jane?"

aku terkejut ku dapati Dave telah berdiri di depan pintu kamar loly.

"Tidak apa - apa Dave"

Jawabku.

"Kurasa kau benar jane, loly akan lebih baik berasama nya."

Aku senang saat ku dapati senyum Dave di sela ucapannya.

"Lagipula aku akan memberinya pelajaran jika terjadi sesuatu pada loly."

Seketika aku ingat perkataan membunuh yang tadi David ucapkan. Aku tersenyum menatap pria dengan status suamiku ini.

"Tapi Jane, "

Aku kembali bertanya apa yang ingin Dave katakan.

"Kurasa...., kurasa kita bisa punya Loly kita sendiri"

Ucapnya tersenyum. Apa ini, fikiranku berusaha mencerna perkataannya. Perkataan pria yg tetap tersenyum di hadapanku. Aku menemukannya, menemukan maksud perkataan nya.

Saat kutemukan kejelasaannya, tarikan nafasku menyadarkanku bahwa aku tak bermimpi. ini nyata. Kenyataan bahwa Dave menerimaku.


************

the End


************

Shisilia-kou & Sakurakiome

BEING MAMA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang