Kukenal

3.6K 185 0
                                        

Ku gerakkan tangan kananku membuka tirai coklat penutup jendela kaca besar di hadapan ku. Membiarkan cahaya mulai masuk dan memenuhi ruang kamarku.

Menatap keluar jendela membuat kesejukan datang dan hinggap di hatiku. Sedikit rasa tertenangkan berdiam disana. Kutarik nafasku dalam dan kukeluarkan perlahan. Serasa ada beban yang turut keluar dan berkurng dihatiku.

Berbalik dan kujumpai dia disana. Pria dengan kedua mata tertutup nya. Bergelut dengan cahaya kecil mentari pagi yang baru saja ku ijinkan masuk. Sesekali terlihat jelas ia merasa terusik dengan kehadiran sang mentari.

'Dave' kuucapkan nama itu pelan. Berjalan menghampiri pria tampan yang baru saja menjadi pemandangan yang sangat memikat di pagi hari.

"Dave...,!" 

Kuulurkan tanganku menyentuh beberapa helai rambutnya yang ku sadari sedikit lebih panjang dari saat pertama kami bertemu. 

Sekelebat bayangan ibu Engela yang datang dengan tujuan melamarku untuk putranya ini menghampiriku. Pria yang bahkan tak pernah ku bayangkan telah menjadi suamiku saat ini.

" Jane...!" 

Suara itu mengusik lamunan ku. ku temukan pria yang baru saja ingin kubangunkan dari mimpi indah nya ini menatapku.

" Selamat pagi Jane, aku senang bisa melihat mu lagi di sini."

Aku bahagia saat ia senang. Namun, kalimat itu sedikit mengingatkan ku akan kejadian memilukan yang terjadi padaku sebelum ke pulangan ku kembali ke rumah Dave, suamiku.

Senyum,  itu yang bisa ku suguhkan untuk nya. Untuk beberapa saat ketenangan mengambil alih di antara kami. Tak sanggup dengan tatapan itu kualihkan pandangnku kearah lain.

'Takut.'

Kata itu melandaku saat benakku mulai berfikir tentang kenyataan. Berusaha lari dari situasi menyenangkan bersamanya,ku gerakkan tubuhku untuk berdiri.

Sebelum itu terjadi, kusadari Dave menyentuhku. Menghentikan ku dari keinginanku yang ingin kabur. Genggaman tangan yang berusaha membuatku untuk duduk kembali, sukses membuatku menatapnya lagi.

Kurasakan tangan kanannya mendekat dan mulai menyentuh pipiku. Masih diam dan terpaku. Aku tak tau apa yang harus ku lakukan. sikap apa yang harus ku berikan.

Berdebat dengan fikiranku. kudapati Dave mendekat. Menutup matanya dan mengantarkan hal mengejutkan di bibirku. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang begitu dekat.

'Apa yang terjadi?'

Pertanyaan bodoh ini menghampiriku

"Dave..!"

Kusebut namanya saat aku tau ciuman lembutnya terasa lebih dalam. Aku tau dia berhenti, menarik wajah tampan nya menjauh dariku.

Masih terdiam dan menunduk. Bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

"Haha.."

Tawa kecil itu sukses meruntuhkan kebingunganku. Kuangkat kepalaku mandangnya. Pria yang tengah tertawa kecil di hadapanku ini.

"Kau manis Jane....!"

Perkataan itu benar benar menusukku tepat di jantung.

'Apa ini.?'

' Apa ini nyata?'

'Mungkinkah ini Dave yang selama ini ku kenal.?'

*********

"Maaf jika pagi ini ibu memilih untuk mengumpulkan kalian disini."

Suara wanita paruh baya yang bahkan tak sesuai dengan tampilan wajahnya yg terlihat lebih muda dari seharusnya itu membuka keheningan di antara kami.

Ya.. kami para penghuni ruang keluarga rumah Dave. Ibu Engela, Dave. dan aku.

"ibu.."

"Cukup Dave, ini sudah saat nya kalian bersikap dewasa.!"

Belum sempat Dave berucap, ibu Engela telah memotongnya terlebih dahulu. Aku tidak tau apa yang di maksud oleh ibu mertuaku ini.

Tapi aku tau rangkaian keseriusan terpatri di wajahnya. Tak ada senyum apa lagi canda.

"Ibu tidak mau ini terulang Dave."

"Tapi ibu tau aku tidak akan tinggal diam saat aku melihatnya kan.!"

Jelas terlihat Dave sedikit kehilangn kendali atas amarahnya  saat ia mulai mengepalkan tangannya tepat di sampingku.

"Ibu mengerti Dave..!, tapi ini demi kau dan jane. Ibu tidk mau ini mengganggu rumah tangga kalian."

Aku sedikit membelalakkan mata mendngar ibu Angela.

"Cukup ibu....!"

Suara itu terdengar kuat dari sedikit kejauhan. Kuarahkan pandanganku menuju suara.

"Tanya padanya kenapa dia merebut milikku.!"

'David'.. 

Nama itu tercatat jelas di ingatan ku saat kulihat pria itu disana. Mengutarakan hal ambigu yang sama sekali tak kumengerti. Saat ku temukan kepalan tangan Dave mengendur, aku tau ini bukanlah hal yang tak ia mengerti.

'Dave.'


************

Shisilia-kou & Sakurakiome

BEING MAMA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang