"Dia memang memberiku luka, tapi untuk bersamanya, aku bahagia."
Ini adalah cerita sepasang kekasih yang bahagia pada masanya. Hubungan yang sudah terjalin lama mereka nikmati dengan bahagia.
Tapi, tidak ada cinta yang tidak mengenal luka bukan?
05m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Semesta, tolong jaga dia. Saat aku tidak ada disisinya."
-🌛🌛🌛-
"Mana yang lain?" Tanyaku saat duduk disebelah Deri.
"Pada bertamasya ke mall." Ucapnya sambil sedikit memetik senar gitarnya.
Setelah Deri pentas hari itu kami jarang komunikasi. Hanya sekenanya saja. Jadi kuputuskan sepulang sekolah untuk kerumahnya dengan alasan rindu.
Sore itu kubiarkan Deri bermain dengan gitarnya, sementara aku membaca buku yang baru Deri beli beberapa hari yang lalu.
Wise men say only fools rush in
Suara itu keluar dari mulutnya. Aku mengalihkan pandanganku dari buku kearah dirinya. Dia tersenyum.
But i can't help falling in love with you
Aku menikmati sore itu. Hanya ada kami berdua, dengan lantunan musik dari gitarnya. Aku ingat, dia menyanyikan itu pertama kali saat hubungan kami menginjak enam bulan.
Shall i stay Would it be a sin
Awalnya, dulu aku mendengar lagu ini biasa saja. Tapi ntah, lagu ini menjadi kesukaanku ketika Deri menyanyikannya. Suaranya bagus.
If i can't help falling in love with you.
Aku menggerakkan kepalaku, menikmati. Terkadang aku mendengarkan rekaman suaranya saat merindu. Tapi sial, itu membuat semakin rindu.
Setelah dia menyelesaikan lagunya, aku tepuk tangan. Dia hanya nyengir-nyengir seperti biasanya.
"Gimana? Pentasnya seru?" Kutanya.
"Seru apanya." Dia malah tertawa, "Kamu gimana simulasinya?"
"Lancar, kan dua hari doang."
"Maaf yah aku sibuk mulu." Ucapnya.
"Iya gapapa der."
"Nis mau marah ga?"
"Hehe, gamau."
"Gamau protes?"
Tanpa habis fikir aku mendekatinya, lalu memeluknya, "Derindu." Rasanya lega, saat seseorang yang aku rindukan di depan mata.
Dia balik memelukku, "Bau cewe ga?"
Aku mengendus sedikit. "Make farfum cewe?"
"Iyaa, yang princess itu. Kepepet soalnya." Ucapnya, "Bau anak kecil kann?"
"Nyolong punya adek kamu ya."
"Bukan, punya temen aku tadi di kampus."
"Oalah." Ucapku.
Harus gak kalo gue beliin Deri farfum biar ga minta ketemen cewenya? Ugh.