16

1.3K 47 1
                                    

Tok tok tok

Angkasa mengetuk pintu rumahnya saat ia dan Tania sudah berada di depan pintu. Terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah pintu. Tak lama kemudian pintu itu terbuka.

" Sia-- " Ucapan orang itu terhenti saat melihat siapa yang berada di depannya saat ini. " Ehh Tania " sapa Cantika setelah itu melirik ke arah Angkasa.

Angkasa yang mengerti akhirnya mengeluarkan suaranya " Kamu tenang aja, Tania udah tau semuanya " jawab Angkasa

" Jadi lo udah tau ? " tanya Cantika " Udah " jawab Tania

Tania tau, pasti kedatangannya membuat Cantika terkejut. Bagaimana tidak ? Cantika telah menyembunyikan identitasnya pada Tania. Dan sekarang semuanya sudah terbongkar akibat ulah Angkasa. Tania berpikir, seharusnya ia juga memberi tau kalau Andika itu adalah abangnya.

" Emm Can.. " Tania menarik nafasnya " Sebe-- " ucapan Tania terpotong " Natik aja, ngomongnya di dalem " Angkasa memotong perkataan Tania, seakan ia tau apa yang ingin di bicarakan Tania

Angkasa membawa Tania masuk kedalam rumahnya yang kemudian di susul Cantika. Angkasa mendaratkan tubuhnya di sofa yang berada di ruang tamu rumahnya. Hal itu pun di lakukan juga oleh Tania. Sementara Cantika menuju dapur untuk membuatkan minuman. Tak lama menunggu, Cantika datang dengan tangan yang membawa minuman.

" Ehh lo mau ngomong apa tadik ? " tanya Cantika setelah ia duduk di sofa sambil memberikan minuman kepada Tania.

" Makasih.. gue sebenarnya mau ngasik tau kalau Andika itu abang gue " jawaban Tania, sukses membuat mulut Cantika terbuka lebar " Lo gak bercanda kan " tanya Cantika tidak percaya

Tania terkekeh melihat tingkah konyol sahabatnya " Itu mulut tutup dulu napa, nanti lalat masuk baru tau rasa lo  " Cantika langsung menutup mulutnya.

" Ngapain juga gue boong " jawab Tania tanpa ragu, Cantika lansung menganggukan kepalanya pertanda bahwa sekarang ia sudah percaya

" Ehh de.. Bunda sama ayah mana ? " tanya Angkasa. Sejak Angkasa masuk kedalam rumahnya. Ia memang tidak melihat ayah dan bundanya sejak tadi.

" Oh itu, tadi ada panggilan mendadak dari perusahaan ayah, makannya ayah pergi trus bunda juga ikutan sama ayah " jawab Cantika

" Pantesan dari tadi gak liat ayah sama bunda " Angkasa menatap Tania " Maaf ya, aku gak tu kalo ayah sama bunda gak ada di rumah " Angkasa memegang tangan Tania

" Gak papa kok " jawab Tania

" Ekhm hargai orang jomblo nih " sindir Cantika sambil memajukan bibirnya

Tania dan Angkasa melepaskan genggaman mereka. Mereka terkekeh geli melihat kelakuan Cantika. Seperti anak kecil.

" Makanannya cari pacar biar gak jomblo. Kalo gak ada calonnya, tenang Arka masih jomblo kok " jawaban asal  Angkasa, sukses mendapat cubitan kecil dari Cantika. Angaksa mengusap - ngusap pingganya yang perih akibat cubitan Cantika.

" Sakit tau, mainnya nyubit " keluh Angkasa

Tania tersenyum melihat kelakuan kaka adik ini. Tania jadi teringat dengan abangnya. Kira - kira abangnya itu lagi apa ya ?

" Kalo gitu abang mau nganterin Tania pulang " ucap Angkasa

" Gue balik dulu, ohh ya gue setuju sama ucapan Angkasa tadi " setelah itu Tania dan Angkasa langsung keluar dari rumahnya. Karena mereka tau dalam hitungan detik, Cantika akan berteriak seperti toa.

Satu

Dua

Ti--

" TANIA AWAS YA LO " teriak Cantika

Benar saja belum ada 3 detik, mereka sudah mendengar suara toa Cantika. Angkasa dan Tania tertawa mendengar teriakan Cantika. Mereka berhasil membuat Cantika marah.Kemudian Angkasa dan Tania memasuki mobil, lalu setelah itu mobil Angkasa melaju menuju rumah Tania.

~~~

Tania sudah siap dengan seragam sekolahnya. Tania menata rapi rambutnya. Setelah itu, Tania pun turun ke bawah dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya. Tania mendudukkan tubuhnya di meja makan. Tania mengambil roti dan mengolesnya dengan selai yang sudah di sedikan.

" Pagi abang " sapa Tania saat melihat abangnya yang tengah duduk di sampingnya

" Pagi juga princes kesayangan abang " Andika mengacak pelan rambut Tania

Tania mengerucutkan bibirnya. Karena ulah abangnya itu, rambut yang sudah ia sisir rapi - rapi menjadi berantakan. Tania menaruh rotinya di piring.

" Iiss abang, rambut Tania jadi berantakan nih " kesal Tania sambil merapikan rambutnya

" Hehe piss " ucap Angkasa sambil mengangkat tangannya.

Tania mendengus kesal mendengar jawaban abangnya. Tania kembali melanjutkan kegiatan membuat roti untuk dirinya dan juga abangnya.

" Nih bang " Tania meberikan roti kepada abangnya " Makasii " jawab abangnya

Setelah itu mereka pun mulai memakan rotinya. Tak berselang lama, suara ketukan pintu menghentikan aktivitas mereka.

" Biar abang aja yang buka " Andika berjalan menuju pintu rumahnya

Andika membuka pintu rumahnya perlahan. Setelah pintu itu sudah terbuka, Andika menatap orang yang sudah mengetuk pintunya tadi. Andika memicingkan matanya, ia sangat mengenali orang itu.



















Inget vote and komen :)

Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang