17

1.3K 44 0
                                    

" Elo ? " tanya Andika " Ngapain lo ke sini " tanya nya lagi

" Eh kaka ipar, gue ke sini mau jemput calon istri " jawab Angkasa

" Kaka ipar pala lo " ucap Andika tak terima " Sini masuk dulu, adik gue lagi makan " Andika mengajak Angkasa memasuki rumahnya

" Gue tunggu di luar aja bang, Tania juga udah tau kalo gue jemput dia " tolak Angkasa

Ya, Angkasa memang sudah janji untuk menjemput Tania. Awalnya sempat terjadi cekcok, karena Tania yang tidak ingin Angkasa menjemputnya. Tania tidak ingin merepotkan Angkasa. Tapi Angkasa ya Angkasa, jika sudah memutuskan sesuatu pasti itu harus terjadi.

" Ohh yaudah, kalo gitu gue panggil Tania dulu " pamit Andika

Andika memasuki rumahnya, lalu berjalan menuju meja makan. " Di jemput pacar kamu tuh " kata Andika setelah berada di dekat Tania.

Tania yang memang sudah selesai makan, langsung mengambil tas sekolahnya yang berada di kursi sebelah.

Cup

Tania mencium pipi kiri Andika " Tania pamit bang " pamit Tania " Iya " balas abangnya

Tania menghampiri Angkasa yang berada di dalam mobil. Kemudian Tania duduk di samping Angkasa. " Pagi " sapa Tania

" Pagi juga " balas Angkasa dengan tatapan mengarah jalanan. Karena sekarang Angkasa sedang mengendarai mobilnya.

Keadaan di dalam mobil cukup hening. Namun, keheningan itu pecah saat Tania mendengar perut Angkasa yang berbunyi. Tania terkekeh kecil mendengarnya. Kemudian ia mengambil kotak bekal yang berisi roti di dalam tasnya. Tania mebuka kotak itu, lalu ia pun mengambil rotinya.

" Aku tau kamu belum makan " kata Tania " Nih aku bawa roti, kamu makan ini aja dulu " Tania memberikan rotinya kepada Angkasa

Angkasa tersenyum penuh arti, sambil mengedipkan matanya. Tania yang tidak mengertipun tetap memegang rotinya.

" ck " decak Angkasa " Kamu ini, pura - pura gak peka apa gimana sih " rajuk Angkasa

" Gak usah nge kode deh, aku gak ngerti " balas Tania

Angkasa menatap Tania " Suapin aku dong, kan aku lagi nyetir mana bisa makan " pinta Angkasa

Sebenarnya bisa saja Angkasa memakan rotinya sambil menyetir. Karena hal itu hampir sering Angkasa lakukan saat ia belum sempat sarapan.

" Jadi kamu nge kode minta di suapin " Tania menggelangkan kepalanya

" Aku kira apaan, yaudah aaaa " Tania mengarahkan rotinya ke mulut Angkasa

Angkasa dengan senang hati menerimanya. Hal itu terus terjadi sampai rotinya habis.

" Makasih sayang " kata Angkasa

" Sama - sama " balas Tania.

Tak terasa sekarang mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Angkasa memarkirkan mobilnya kemudian ia pun turun dan membukakan pintu Tania.

" Uunch soswet nya pacar aku " goda tania " Siapa dulu dong Angkasa " jawab Angkasa menyombongkan diri

Kemudian mereka pun berjalan memasuki area sekolah. Angkasa tidak langsung ke kelasnya melainkan mengantar pacar kesayangan kelasnya.

" Kamu belajar yang bener, supaya bisa ngajarin anak - anak kita nantik " Angkasa menggoda Tania

" Ishh, pikiran kamu ya, masih SMA padahal " Tania menggelangkan kepalanya " Nanti kalo udah kerja baru boleh nikah " lanjutnya lagi

" Cie.. Yang pengen di nikahin nih " Angaksa mencubit pipi Tania gemas

" Ck " Tania mengusap pipinya " sakit tau " Tania memandang kesal Angkasa

" Sini aku usapin biar ilang sakitnya " Angkasa mengusap  usap pii Tania

" Udah ah, aku masuk kelas dulu " pamit Tania " Inget belajar yang bener " ingat Angkasa " Iya " balas Tania

Setelah memastikan Tania memasuki kelasnya. Angaksa pun pergi melangkahkan kaki menuju kelasnya.

" Cie yang sekarang udah ada yang ngater " goda Zeta

" Ia nih, kita - kita yang jomblo bisa apa. Ya gak ? " Tanya Cantika

" Lo aja kali, gue mah udah punya gebetan " jawaban Zeta sukses mendapat tatapan penuh tanya dari Tania dan Cantika

" Siapa gebetan lo ? " tanya Tania " Jangan bilang - bilang ya, gue sebenarnya suka sama abang lo " Zeta menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal sama sekali.

Cantika dan Tania memang sudah cerita mengenai identitas mereka kepada Zeta.Mereka tidak mau membohongi Zeta lagi. Lagian, lama kelamaan Zeta bakalan tau. Jadi untuk apa di sembunyikan lagi ?

" Cie.. yang suka sama abang gue " goda Tania.

" Yah lo udah punya gebetan, sedangkan gue ? " kata Cantika sok dramatis.

" Cari makannya dong " balas Zeta " Idih emang lo sama ka Andika bakal jadian ? " tanya Cantika yang sukses membuat Zeta bungkam.

Tania tertawa melihat kelakuan dua sahabatnya ini. Mereka sama - sama mengatai diri sendiri. Tapi kalo ia pikir - pikir, Tania juga merasa abangnya memiliki persaan terhadap Zeta.

" Udah bel masuk nih, kalian gak mau selesai berdebat ? " tanya Tania

Cantika dan Zeta yang memang sejak tadi berdebat pun harus terpaksa selesai akibat bunyi bel masuk.




















Inget vote and komen :)

Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang