19

1.2K 43 0
                                    

" Liat deh, kok ka Angkasa bawa pembalut sih ? "

" Aaa pasti ka Angkasa beli untuk pacarnya "

" Kapan ya gue dapet cowok kayak dia ? "

" Aku mah apa atuh, yang hidupnya slalu jomblo "

Angkasa menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman - temannya. Angkasa tidak ambil pusing terhadap celotehan temannya. Hingga tak terasa sekarang Angkasa sudah berada di toilet wanita. Angkasa melihat setiap ruang, hanya ada satu ruang yang tertutup. Sudah pasti Tania berada di dalam. Angkasapun mengetuk pintu itu.

" Itu lo kan Can ? Sini kasik gue " pinta Tania yang hanya mengeluarkan satu tangannya dari balik pintu.

Angkasa dengan santai memberikan pembalut itu kepada Tania, kemudian Angkasa pergi menunggu di luar kamar mandi. Tak berselang lama Angkasa melihat Tania berjalan ke arahnya.

" Hai " sapa Angkasa

" Kamu ? " tanya Tania " Ngapain kamu di sini ? Trus Cantika mana ? " tanya Tania lagi

" Cantika dari tadi gak ada di sini " jawab Angkasa

Tania mengerjakan matanya. Jadi, jika dari tadi Cantika tidak ada, berarti orang yang memberikan pembalut kepadanya siapa ? Apa jangan - jangan Angkasa ? Tapi jika emang Angkasa, apa dia gak malu. Karena seingat Tania plastik tadi tidak berwarna hitam, melainkan berwarna putih. Jadi sudah jelas terlihat apa yang ada di dalam plastik itu.

" Kalo dia dari tadi gak ada ? Trus siapa yang bawain itu ya ? " gumam Tania yang masih bisa di dengar Angkasa

" Aku yang bawa " jawab Angkasa

Tania membulatkan matanya setelah mendengar perkataan Angkasa. Jadi benar Angkasa yang membawa pembalutnya. Seketika pipi Tania terasa panas

" Ka.mu gak malu gitu bawa itu " tanya Tania

" Ngapain juga aku malu, selagi hal itu berhubungan dengan kamu, apapun akan aku lakukan " jawab Angkasa tegas sambil mengacak gemas rambut Tania

Tania tersenyum mendengar perkataan Angkasa. Tania bersyukur karena memiliki pacar yang sangat perhatian kepadanya " Makasi " kata Tania

" Sama - sama, ke kantin yuk mumpung belum masuk " ajak Angkasa

Mereka pun berjalan menuju kantin. Saat sampai di kantin, mereka mengedarkan pandangannya untuk mencari meja kosong.

" Wey, sini lo berdua " teriak Dito yang memang sudah berada di pojok kantin bersama Cantika, Arka, Zeta, dan Andika.

Tania dan Angkasa akhirnya berjalan menuju tempat duduk teman - temannya.

" Eh Tan, tadi gue udah nanya nih sama ka Andika, dan ka Andika bilang dia... " Cantik menarik nafasnya " Kalo dia ikut kemah " lanjut Cantika sumringan

" Yaudah, berarti gue ikut kemah " jawab Tania santai

" Yeay asik nih, jadi kita bisa kemah bareng deh " kata Zeta senang

Tania tersenyum menanggapi perkataan Zeta. Tania melirik ke arah Angkasa yang duduk di sampingnya.

" Kamu ikut kan ? " tanya Tania

" Rencananya aku gak ikutan, tapi gara - gara kamu ikut, jadi aku ikut aja " jawab Angkasa " Aku pesen makanan dulu, kamu tunggu di sini " kata Angkasa

" Gimana tuh rasanya di beliin itu sama pacar ? " goda Zeta " Tumben - tumbenan loh kaka gue kayak gitu, dulu aja waktu gue nyuruh dia gak mau " kata Cantika lesu

" Emm ya gitu, awalnya gue kira itu lo tau " jawab Tania malu

" Udah jangan di gangguin gitu adik gue, liat tuh mukanya udah kayak kepiting rebus " ledek Andika

Perkataan Andika sukses menimbulkan gelak tawa di meja mereka. Sedangkan Tania menundukkan kepalanya untuk menutupi wajah merahnya.

" Ada apain nih ribut - ribut " kata Angkasa yang baru saja datang

" Gak ada apa - apa kok " jawab Tania cepat

" Ohh kirain aku apaan, nih makan dulu " kata Angkasa

Mereka pun makan sambil sesekali bercanda hingga tak terasa bel masuk kelas berbunyi.

" Aku masuk kelas dulu ya " pamit Tania
" Belajar yang rajin " kata Angkasa mengacak gemas rambut Tania

" Aku masuk kelas dulu ya " kata Arka menirukan gaya Tania

" Belajar yang rajin " kata Andika dengan menirukan gaya Angkasa

" ck . ck. " decak Dito " Ini nih kelamaan jomblo, makannya cari pacar dong biar gak iri sama temen " kata Dito

Mereka pun melirik satu sama lain, setelah itu Andika mengeluarkan suaranya

" Emang lo udah punya ? " tanya Andika santai tapi sukses membuat Dito bungkam

" Makannya ngaca dulu baru ngomong " ledek Arka

Setelah itu mereka pergi meninggalkan Dito yang masih berdiam diri. Dito yang baru merasa sadar, akhirnya mengejar teman - temannya itu.

" Woy, main tingal - tinggal aja lo pada " teriak Dito




















Inget vote and komen :)

Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang