Ngekost

519 27 0
                                    

Anisa sengaja mengambil 2 hotel tepat berada di lantai 3, ayah dan suami uni Anisa, Rahmad berada di kamar VI A dan di kamar VI B untuk Anisa, ibu, uni juga 2 keponakannya.
Pukul 21:43 malam, dua keponakan Anisa sudah tidur bersama uni dan ibunya, mungkin mereka kelelahan di hari wisuda. Anisa yang sedari tadi duduk di sofa panjang membereskan barang-barangnya yang besok di bawa pulang ke padang sudah selesai.

Anisa melangkahkan kaki ke teras kamar hotel melepas lelah, seketika betapa terkejutnya Anisa saat membuka pintu.

lampu-lampu kota yang saling bersinar satu sama lain hingga dari jauh terpancar cahaya yang seperti bintang berkelap-kelip. Suasana kota seperti inilah yang membuatku terpesona, Rasanya mata ini enggan untuk berkedip dan bibirku ikut mengembang hadirkan senyuman melihat keindahan kota malam itu.

Anisa teringat pada sikap Fahri sore tadi, memaksanya memakan nasi yang ia suapkan.
Dengan mata yang berbinar masih menatap keindahan kota  di luar "andaikan saja saat itu kita halal mas" desisnya sambil mengulum senyuman namun dengan sadar Anisa merasa telah melakukan dosa yaitu mendekati zina. "Astaghfirullah" ucapnya. kenapa tidak? Anisa telah berkhayal dengan Fahri sedangkan mereka belum Halal.

Anisa memutar badannya kembali ke sofa, malam itu Anisa memang sengaja tidur di sofa. Melihat ibu, uni dan dua keponakannya di tempat tidur. tidak mungkin lagi Anisa juga ikut tidur bersama mereka. Walau sebelumnya ibu Anisa telah menyarankannya agar memesan satu kamar lagi, namun Anisa merasa sayang hanya untuk satu malam itu saja. Hingga memilih tidur di sofa panjang yang memang tersedia disetiap kamar hotel.

Saat ingin tertidur.
"Dring.... Dring..." jantung berdebar hebat melihat nama siapa yang dilayar hp Anisa --Qalbi--   Anisa memang sengaja membuat nama kontak Fahri seperti panggilan Fahri kepadanya.
"Assalamualaikum ",  "waalaikumussalam, qalbi sudah sampai?" tanya suara itu seakan khawatir.

"Alhamdulillah sudah mas, mas apa sudah sampai rumah?" tanya Anisa kembali yang mengkhawatirkan Fahri.

"iya, mas sudah sampai, sudah malam tidurlah, besok harus berangkat pulang, kamu harus istirahat" parintah Fahri menginginkan Anisa untuk segera tidur.

"mas, qalbi tidak jadi pulang ada hal yg harus qalbi selesaikan di kampus, tapi ayah dan yang lain pulang lebih dulu ke padang". Anisa sengaja memberitahu kepada Fahri tidak jadi pulang, berharap Fahri senang dan ingin mengajaknya bertemu untuk menjelaskan tentang rasa Fahri kepadanya.

"Syukurlah, ya sudah tidurlah istirahat. lelahkan seharian?" jawab Fahri yang membuat Anisa tak percaya kalimat itu yang harus Anisa dengar.
 
"hmmm iya mas, Assalamualaikum" tutup Anisa yang sebenarnya kesal dengan jawaban dari Fahri.

"waalaikumussalam".

Suara riuh laju kendaraan dan bunyi klakson demi klakson, bukan udara segar melainkan pemulaan hari pada kota itu disambut dengan tebaran volusi.
Pagi setelah mengantar keberangkatan ayah, ibu beserta uni dan bang rahmad juga dua keponakan Anisa pulang ke padang, Anisa merapikan semua barang yang ada di hotel yang tak lain hanyalah beberapa berkas yang menurutnya penting dan beberapa baju yang akan di kenakan selama beberapa hari tinggal di kost yang nantinya ia tempati bersama mila. Anisa dan mila memang berniat untuk tinggal di kost sedangkan dulu waktu masih menjalani kuliah mereka tinggal di asrama kampus. Dan sebagian barang-barang lainnya seperti buku-buku dulu kuliah, baju-baju yang memang telah diasingkan sudah di bawa pulang ke padang.

"Assalamualaikum halo mila?" Anisa menelfon mila.

"Waalaikumussalam iya nis, bagaimana keluarga kamu udah pulang? Tanya mila.

"Alhamdulillah udah mil barusan, bagaimana keluargamu? Oya kita jadi tinggal beberapa hari di kost? Dan apa sudah ada kostnya?"
Tanya Anisa memastikan.

"Sudah nis, iya sudah kamu datang sekarang di gg.keluarga no 3 dekat kampus, aku sudah di kost ini"  dengan sigap Anisa memakai tas ranselnya dan mengunci kamar hotel.

"Ok mil, aku jalan ni. Ya udah dulu ya. Assalamualaikum"

"Ok hati-hati nis, waalaikumussalam" .

Langsung saja Anisa turun kebawah dan memberikan kunci kepada pelayan hotel, sedangkan pembayaran memang sudah di urus oleh ayah Anisa sebelum keberangkatan pulang kepadang pagi itu.

2hari sudah berlalu Anisa dan mila melawati kebersamaan di kost. dan berkas yg di urus dikampus juga sudah selesai, sebenarnya tidak begitu butuh perjuangan hebat layaknya pengurusan skripsi untuk pengurusan berkas yang memang harus diurus dalam 2hari yang tak lain berkasnya adalah beberapa sartivikat yang di dapat semasa kuliah. Sebetulnya bukan menjadi alasan sehingga mengharuskan Anisa dan mila masih menetap di pulau jawa. Karena memang sartivikat bisa di kirim lewat pos. hanya saja itu satu-satunya cara membuat Anisa dan mila untuk masih bertahan yang enggan untuk pulang.

Mila ariani tinggal di riau, yang membuat mereka menjadi sangat dekat adalah kebiasaan
Mereka yang sama, menelfon setiap malam minggu yang tak lain adalah menelfon orangtua mereka yang dikampung, sangat berbeda dengan teman-teman mereka yang lain, sampai larut malam hanya menelfon kekasih mereka. dan bahkan ketika libur panjang mereka sudah pasti kompak untuk tidak pulang kampung dan menetap di pulau jawa, meski sama-sama perantauan dan tinggal di asrama, tapi mereka tidak pernah takut dunia luar seperti apa-apa kata orang, walaupun mereka sama-sama perempuan. Sebetulnya alasan mereka untuk tidak pulang selain Anisa yang beralasan suka suasana malam di kota. Alasan yang tak lain mereka adalah setiap hari bisa ikut pengajian yang di bawa pemateri yang mereka idolakan seperti ustd. Taqy malik, Umi pipik, ustd. Adi hidayat dll.

mentari kian meredup memancarkan warna senja, Anisa yang tengah duduk diluar kost enggan masuk ke dalam Rumah dari menikmati suasana luar sore itu. Anisa teringat seseorang yang tak ada kabar "apa dia sibuk mengajar?, 2hari lagi aku pulang, apa dia tak ada niat bertemu denganku?" Anisa bergumam pelan terisirat wajahnya yang sangat mengharapkan lelaki itu.

"Nis, siap-siap malam ini kita berangkat, pakailah bajumu yang cantik" pekik mila pecahkan suasana yang sunyi sore itu.

########

Cieeee yang penasaran...
Kira-kira Annisa dan mila pergi kemana ya? Dan sama siapa?
Hhmmm jadi penasaran 😂
Apa mungkin nisa di suruh dandan cantik untuk bertemu mas fahri? Dan di lamar malam itu? 😂
Wkwkkwk kok jadi main tebak-tebak an ya...

Buat sahabat MH jgn lupa di komen dan follow akun ini. 😉

Menjemput HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang