Alif Akbar Nafis

391 23 2
                                    

Assalamualaikummmmmmm..
Jangan lupaaa....
Sebelum di baca...
Silahkan
Klik bintang.....
Pojok kiri...
G
E
R
A
T
I
S
Geratisssss..
Jangan jadi pembaca gelap hehe..

Hargain autornya..

sudah mengetik dan berfikir keras (wkwkwk)

Kilik bintangnya...
Jgn lupa di komen...


Selamat membaca 😉

**************

" Alif Akbar nafis namanya mas, dia seorang tahfidz qur'an di bogor, kebaikan dan kepintarannya membuat pemegang pondok yang tidak mempunyai seorang anakpun mempercayai alif untuk bertanggung jawab atas pondok pesantren darul Qur'an. Dia tinggal di padang. Namun setelah ibu dan ayah alif tiada, Alif merantau ke bogor menjadi seorang hafidz" terang Anisa jujur dengan tatapannya yang tak jelas, fikirannya dipenuhi oleh sosok Alif.
-
-
~

~~~~~

Perjumpaan Fahri dengan Annisa Al-fatur Rahma 2 tahun yang lalu bukan hanya di pondok pesantren tempatnya mengajar. sering kali juga Fahri bertemu dengan Anisa yang Fahri sebut qalbi di kegiatan desa. seperti gotongroyong kebersihan halaman masjid, karena selain mengajar Fahri juga aktif dikegiatan desa dengan sesekali pulang ke rumah yang memang dekat dengan rumah kepala desa tempat dimana qalbi dan temannya yang lain menginap, saat melakukan peraktek lapangan selama sebulan.

Setiap hari kamis selesai mengajar dipondok sorenya Fahri langsung pulang karena memang hari jum'at tidak ada jadwal untuk mengajar. "Assalamualaikum? Umi?" salam Fahru tepat berada di pintu Fahru melihat uminya sedang asyik menemani adik kecilnya Ainul Mardiah.

"Waalaikumussalam" jawab umi dengan Ainul kompak. langsung Fahri mencium punggung tangan uminya dan tidak lupa mencium kening ainul yang saat itu baru saja selesai mandi.

"Assalamualaikum" kembali Fahri torehkan matanya pada pintu yang baru saja dimasukinya.

"Waalaikumussalam" jawab Fahri kompak dengan ibu, lain dengan ainul yang langsung menuju ke arah suara kemudian melingkarkan tangannya di kaki suara itu. Banyak yang menjadi tanya Fahri, tapi kesadarannya memandang wajah cantik yang ia lihat saat ini membuatnya tak bergedik. Dengan istighafar, secepat mungkin langkah Fahri berjalan menuju kamar, Tak lupa ia berpamitan dengan ibunya.

Dari dalam kamar Fahri mendengarkan suara ainul yang asyik bermain dengan wanita itu dan sesekali bercerita dengan ibunya, Wanita itu Anisa.

Sejak saat itu Annisa telah mampu menyentuh hati fahri. wajahnya yang tak menunjukkan Annisa wanita dewasa (baby face) membuat fahri selalu tersenyum mengingat usianya 20thn dan bahkan ia akan menjadi calon serjana. sikap annisa yang terkadang sedikit heboh namun tak mengurangi kehormatannya sebagai perempuan dari sikap tunduknya yang tak mau bersitatap dengan fahri. Bukan hanya fahri tapi setiap laki-laki yang bisa menimbulkan fitnah bagi Annisa. Meski fahri sudah pernah melihat Annisa dirumahnya. namun tidak ada perkenalan antara Annisa dan fahri saat itu.

"Dia sempurna kamu cocok dengannya qalbi" dapat Anisa lihat wajah itu mengatakan dengan tidak terima.

"Mas, besok lusa qalbi pulang" potong Anisa yang mengalihkan pembicaraan.

"apa qalbi tidak berniat lagi untuk kesini?" dengan raut wajah yang Fahri tunjukkan penuh harap.

"InsyaAllah mas" jawab Anisa tunduk tak kuasa menatap wajah Fahri yanh saat itu.

"Mas, nisa. udahan yuk, nanti kemalaman pulangnya" teriak Mila ke arah mereka.

#########
Maaf baru bisa update lagi.
Akhir2 ini terlalu banyak kesibukan, tetap sabar yaaaaa 😉

Sepertinya ada pemeran baru diantara Annisa dan Fahri.
Cocoknya gimana gays? Di jadiin Annisa dgn Alif kah? Atau di lanjutin Annisa dan Fahri ? 😁

Mana nih sarannya?

jangan lupa di follow, like dan di komen 😉
Ig: @airapusfita_suhailes

Menjemput HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang