Ada Apa!!!

190 14 2
                                    

Assalamualaikummmmmmm..
Jangan lupaaa....
Sebelum di baca...
Silahkan
Klik bintang.....
Pojok kiri...
G
E
R
A
T
I
S
Geratisssss..
Jangan jadi pembaca gelap hehe..

Hargain autornya..

sudah mengetik dan berfikir keras (wkwkwk)

Kilik bintangnya...
Jgn lupa di komen...


Selamat membaca 😉

*******

"kamu mau tidur disini atau dibangku belakang?" sambung fahri sembari menanyakan mana posisi yang membuat qalbi nyaman untuk tidur.

"Jangan" dengan cepat qalbi menjawab.

"Terus?" Tanya fahri dengan menautkan kedua alisknya.

"Disini saja... Ummm Mas tetap disitu dan Qalbi tetap disini." ujar qalbi membuat fahri menahan tawa apalagi melihat wajah qalbi yang memerah.

"Kamu yakin qalbi?" tanya fahri menatap dan mengunci mata qalbi tidak lupa dengan menaikkan sebelah alis fahri.

"Masss" ucap qalbi kesal dan membuang muka.

"Hahha iya iya.." fahri sama sekali Tidak kuat menahan untuk tidak tertawa.

"Ya sudah tas ini batasnya, jangan sampai lewat" ujar qalbi lagi.

"Baik, semoga tidak lewat" sambil menepuk-nepuk tas yang dibuat qalbi sebagai pembatas, dan qalbi hanya mendengus kesal.

"Sepertinya Mas Harus berfikir-fikir kalau nikah" ujar fahri

"Haa? Nikah?" tanya qalbi dengan wajah heran.

"Iya menikah" jawab fahri sambil tersenyum miring.

"Hmm kenapa gitu?" tanya qalbi dengan penasaran, tidak lupa dengan raut wajahnya yang menggemaskan.

"Hmmm tidak ada. Ya sudah ayuk tidur" dengan cepat fahri mengatur posisinya berbaring membelakangi qalbi. Fahri sebenarnya tidak ingin tidur, ia ingin berlama-lama bercerita dan menatap setiap pertukaran raut wajah qalbi. Hanya saja ia tidak ingin menuruti ego dan nafsunya.

"Mass.." panggil qalbi, fahri mendengar tapi ia harus menahan dirinya untuk mengabaikan panggilan qalbi.

"Mas belum tidurkan? Padahal qalbi masih mau cerita" ujar qalbi.

"Mas ingat tidak, kalau mas itu bukan mahram dengan Amira, tidak boleh sedekat itu mas. Qalbi yakin kalau mas lebih paham dari qalbi" fahri bahkan tidak menyangka jika qalbi akan mengatakan hal itu, ia diam tanpa mampu untuk menjawabnya.

di sisi lain Mila yang sedang memainkan hp miliknya tampak berfikir, jaringan saat itu tidak ada membuat Mila semakin cemas sebab tidak bisa menghubungi Anisa, belum lagi memikirkan keadaan mila, entah mila percaya sepenuhnya pada Fahri atau tidak. Tapi mila yakin Fahri di didik di pesantren akan menjadikan Fahri patut untuk di percaya menjaga Mila.

Sekarang Mila dan yang lain memang sudah berada di sebuah rumah milik ibu Ratih yang menawarkan pada saat hujan-hujan untuk berteduh di Rumah Ibu Ratih. Saat Mila keluar kamar yang di sediakan ibu Ratih Hendak ke Ruang Tengah, tanpa sengaja ditemui Mila disana ada Amira dan Fandi yang tengah duduk berdua. membuat Mila enggan untuk ikut bergabung, sedangkan lina sudah tertidur pulas di kamar. Belum sempat Mila melangkahkan kaki kembali ke kamar, terdengar perbincangan Amira dan Fandi yang tengah Menceritakan Anisa dan Fahri.

Tidak ada perbincangan yang begitu jelas dapat Mila dengarkan, namun Mila lebih memilih cepat mengayunkan kaki kembali menuju kamar untuk tidur. karena Mila juga berfikir mendengar perbincangan orang lain dengan sembunyi-sembunyi juga tidak baik. saat membaringkan badan, Mila berharap bisa langsung tidur namun Mila begitu susah untuk tidur, sehingga saat melihat layar Hp Miliknya, sudah menunjukkan pukul 01:00 Pagi. jauh dari itu Mila masih memikirkan keadaan Anisa.

Terdengar suara pintu kamar terbuka dengan cepat Mila menutup matanya, Mila tau yang datang adalah Amira. Begitu larut sekali Amira bercerita dengan Fandi, itu yang di pikiran Mila. Lagi-lagi Mila harus sadar Mila tidak ada Hak untuk mengurusi itu.

Sekarang Anisa menarik sebuah jaket yang memang sedari tadi melekat di badannya, jaket milik Mas Fahri pikir Anisa. Kemudian seketika membentuk senyuman. mata Anisa menatap ke arah punggung milik Fahri dengan pandangan samar-samar mata Anisapun ikut terpeja. Dan di waktu yang sama Fahri sudah terlelap.

Tidak ada lagi suara tetes Hujan yang seolah seperti nada menimbulkan bunyi. Ada sekitar Pukul 04:00 Fahri terjaga kemudian sejurus matanya memandang wajah mungil yang tengah tertidur pulas, tidak mau berlama-lama memandang. Fahri bergerak pelan kemudian membuka pintu mobil, pandangan Fahri mengamati sekeliling hutan berharap menemukan bangunan rumah milik Ibu paruh baya yang di ikuti teman-temannya tadi malam.

"Alhamdulillah" ujar Fahri setelah matanya menangkap sebuah bangunan Rumah. dengan pelan Fahri kembali membuka mobil. Saat pintu terbuka, fahri mendapati Anisa sudah terjaga.

"Sudah bangun" tanya Fahri yang hanya di angguki Anisa.

"Kita akan nyusul yang lain, bawa apa yang bisa dibawa, kita akan mandi disana." ajak fahri yang lagi-lagi diangguki Anisa. Ada sedikit raut tanya diwajah Fahri kenapa Anisa banyak diam.

Sampai di depan rumah belum sempat Fahri mengetuk pintu, ternyata ibu Ratih sudah terjaga dan membukakan pintu untuk Anisa dan Fahri. Setelah saliman dan ijin pad ibu Ratih, pandangan Anisa dan Fahri langsung tertuju pada fandi yang tengah tidur di ruang tamu.

Pandangan Anisa dan Fahri beradu, seketika pula Fahri mengisyaratkan untuk mengikuti Fahri yang berjalan sampai ke dapur, meminta supaya Anisa segera lebih dulu Mandi.

Anisa yang banyak diam dan entah sejak kapan pula Anisa mulai patuh dan paham setiap isyarat-isyarat dari Fahri.

Fahri duduk di sebuah kursi di dapur yang tidak jauh dari kamar mandi Anisa yang tengah mandi.

"Nak, ibu keluar dulu mau ke warung seberang" ujar bu Ratih saat tiba di dapur.

"Saya antar saja bu" tawar Fahri

"Ndak papa, nanti yang lain carian sampean bisa kasih tau" elak ibu ratih.

Fahri mengamati sekelilingnya mana tau ada menu yang bisa di masak fahri, namun sama sekali tidak ada yang bisa Fahri temukan untuk bisa dimasak. Fahri berniat mengetuk kamar mandi Anisa memberi tau kalau Fahri mau menemani ibu ratih yang mau belanja, namun di saat yang sama terdengar suara kaki yang berjalan ke arah dapur dan bersamaan pula Anisa yang keluar dari kamar Mandi.

"Anisa? Mas?" fandi.

-
-
-
#########
loh kok jadi tegang gitu yaaa 😂

Apa yang akan terjadi.?

Jangan main tebak-tebak an sendiri yaa 😋

jangan lupa di komen juga donggg hehe 😉😊

Menjemput HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang