Menantu idaman

333 20 0
                                    

Assalamualaikummmmmmm..
Jangan lupaaa....
Sebelum di baca...
Silahkan
Klik bintang.....
Pojok kiri...
G
E
R
A
T
I
S
Geratisssss..
Jangan jadi pembaca gelap donk.

Gantel dikit 😅

Hargain autor... Klik bintang sebelah kiri...

sudah mengetik dan berfikir keras (wkwkwk)

Kilik bintangnya...
Jgn lupa di komen...

Enjoyyy...

Selamat membaca 😉

#######
"Baik, sopan anak e, nak iso golek kyok ngono"
(Baik, sopan anaknya, cari istri seperti ini)

********

"Makasih ya Mas?" Ucap Anisa tiba-tiba.

"Untuk apa?" Tanya Fahri sambil melihat kesamping arah Anisa, dengan mimik wajah yang sangat Anisa suka.

"Sudah mengajak Qalbi". Jawab Anisa cepat.

Fahri hanya tersenyum melihat Anisa, ya Allah sungguh berdosa sekali rasanya melihat senyuman yang bukan menjadi milikku meskipun senyumannya ini untukku, Gumam Anisa.

Tidak lama Anisa dan Fahri tiba di kediaman Rumah Azam.

"Assalamualaikum" dengan ketukan tiga kali tangan Mas Fahri tepat di pintu rumah Azam, ini baru pertama kalinya Anisa berkunjung ke rumah Azam.

"Waalaikumussalam" jawab ibu paruh baya setelah membuka pintu.

" Eh Monggo nak Fahri, nduk" Anisa hanya diam tidak mengerti.

"Matur suhun buk" sambutan dari Fahri yg kemudian menoleh ke Arah Anisa

"Mas?" dengan mimik wajah Anisa yang mengisyaratkan tidak mengerti.

"Katanya mari silahkan masuk" terang Fahri sembari tersenyum, dengan senyum mengejek Anisa karena tidak mengerti. Sedang Anisa hanya mengulum senyuman kemudian mengikuti Fahri saliman.

Anisa dan Fahri sekarang duduk di kursi sofa tamu, terlihat ruang tamu rumah azam yang luas, tak lama Azam juga muncul dari balik pintu dengan tergopoh-gopoh sembari meringis. fahri yang menyadari itu langsung mendekati Azam dan memapahnya hingga ikut duduk.

Azam menyapa Anisa dengan senyuman, anisa juga ikut membalas dengan tersenyum. Sedangkan ibu paruh baya tadi yang merupakan ibu azam sudah tidak terlihat lagi.

"Azam.. Kenapa bisa? Ya Allah..." saat mata Anisa telah mengamati banyak luka di kaki azam.

"Sudah takdir nis" jawab azam dengan santainya masih dengan wajahnya yang mengisyaratkan sakit.

"Jadi tidak mandi-madi ni" sambung fahri.

"sehari pas kecelakaan. yaa ini tadi pagi sudah mandi aku mas" pengakuan azam dengan membela dirinya.

"Pasti di mandikan" potong Anisa saat melihat lukanya yang lumayan parah akan sedikit susah jika mandi.

"Ya tidaklah nis, paling di siapkan saja airnya, mandi sendiri pelan-pelan" Anisa langsung berfikir, mungkin Azam lebih nyaman mandi sendiri walaupun sedang sakit seperti sekarang.

"Hmm apa kabar mas? Jadi kapan?" pertanyaan Azam yang membuat Anisa tidak mengerti.

"Doakan saja" terang Fahri.

"Monggo di ombe wedang teh he nak Fahri, nduk" suara ibu Azam yang datang sambil membawakan teh, membuat Anisa merasa segan sekali.

"Uwes bu ojo repot" ucap Fahri, sedikit banyaknya Anisa juga dapat mengerti apa yang dikatakan ibu Azam dan fahri.

"Sopo cah gadis iku, calon mu nak Fahri?" tanya ibu Azam yang saat itu langsung duduk di lantai bawah, mungkin tempat duduk keluarga rumah ini jika sedang menonton tv.

"Ya Allah, ibuk kenapa duduk dibwah" Anisa yang.menyadari itu sedikit kaget melihat ibu Azam yang duduk dibawah. Langsung saja ia mendekat dan ikut duduk di samping ibu azam.

"InsyaAllah buk, bantu doakan" terang yang Fahri menjawab pertanyaan dari Ibu Azam.

"Ora popo, Jagong ae nang duwur nduk" tangan ibu Azam memegang lengan Anisa, kali ini Anisa tidak mengerti selain hanya tersenyum kemudian menatap ke arah Fahri dengan wajah meminta penjelasan.

"ibu bilang qalbi duduk saja diatas" sejurus Anisa langsung tersenyum mendengar penerangan dari Fahri.

"Tidak papa bu, disini saja" dengan ikut memegang tangan ibu Azam kemudian tersenyum.

"Baik, sopan anak e, nak iso golek kyok ngono" Terang ibu Azam. kali ini juga membuat Anisa tak mengerti karena bahanya yang sulit diartikan. beda dengan azam dan Fahri yang tersenyum-senyum, yang membuat Anisa menunduk Malu.

Setelah lama bercerita di rumah Azam juga ibunya yang sangat ramah dan baik. Anisa dan fahri pamit untuk pulang.

#######
Yeeee pintarkan aku bahasa jawannya 😂

Maaf bab kali ini lumayan pendek. 😉
Jgn lupa vote dan komennya 😊🤗
Vote itu
Geratisssssss
Dan bisa buat aku semangat lagi buat lanjuttt hehhe 😉😊

Menjemput HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang