Assalamualaikummmmmmm..
Jangan lupaaa....
Sebelum di baca...
Silahkan
Klik bintang.....
Pojok kiri...
G
E
R
A
T
I
S
Geratisssss..
Jangan jadi pembaca gelap hehe..Hargain autornya..
sudah mengetik dan berfikir keras (wkwkwk)
Kilik bintangnya...
Jgn lupa di komen...
Selamat membaca 😉*******
-
-
-Setelah semua pergi, Fahri memandang lekat wajah qalbi. Rasanya ia begitu rindu menyebut wanita itu dengan sebutan qalbi.
Fahri kecewa pada dirinya sendiri tidak memperdulikan anisa sampai jatuh pingsan seperti sekarang. Ia bahkan tidak mungkin memanggil anisa dengan sebutan qalbi di depan Fandi atau semuanya, sedang ia sendiri tau bahwa Fandi bukan tak jarang menceritakan gadis cantik yang di hadapannya sekarang, berapa kali fandi menceritakan betapa ia mendambakan qalbiku.
Siapalah aku?
Yang baru hadir dikehidupanmu, tanpa malu mencoba menyentuh hatimu walau tak jarang hanya kekecewaan yang kau dapat, dan tak jarang pula betapa banyak harap yang aku beri, sungguh itu nyata. Tapi malah harapan yang menyesakkan dadamu. Bukan karena apa! Hanya saja dia sahabatku. Sedari kecil kami bersama, dewasa di pesantren tempat kami belajar, Tidak mungkin bagiku merusak harapannya.Bibir fahri mengembang mengukir senyuman begitu bahagianya ia yang bisa memandang wajah qalbi, bibir yang ranum dan merah, matanya yang terpejam menampakkan keindahan bulu matanya, wajah yang begitu polos tanpa dioles apapun, bahkan sangat bersih begitu sempurna bagi fahri.
"Engghh.." suara qalbi sambil sedikit menggerakkan badannya. Saat matanya terbuka langsung menatap ke arah fahri.
"Hmmm" fahri menautkan kedua alisnga, melihat wajah lucu qalbi yang terjaga mungkin juga kaget melihat fahri berada didekatnya. Sekarang fahri memang telah duduk disamping qalbi.
"Mas.." panggilan qalbi yang membuat fahri mengulas senyuman. Ia senang ketika qalbi memanggilnya rasanya berbeda dari yang lain.
"Iya, kenapa qalbi?" tanya fahri. ia perhatikan qalbi bergerak ingin terduduk.
"Ayuk baring lagi" perintah fahri dengan cepat memegang kedua pundak qalbi untuk menahannya agar tetap berbaring.
"Diamm.." Terang fahri lagi saat qalbi begitu bersikeras ingin duduk, setelah qalbi nurut sebab tak berdaya, fahri langsung merapikan jilbab empunya yang berantakan. Rona merah di wajah qalbi membuat fahri mengulas senyuman kembali.
"Masss" Lagi-lagi qalbi memanggil fahri, membuat hati fahri berdesir hebat.
"Iyaaa,.. Makan ya.." ajak fahri pada Qalbi.
"Hmm" hanya itu jawaban dari qalbi dengan wajahnya yang menunduk malu. Fahri membuka beberapa roti.
"A' buka mulutnya" ia benar-benar nekat untuk menyuapkan qalbi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Halal
RomanceAssalamualaikum wr wb. Salam ukhwah untuk para pembaca. Sebelumnya Cerita ini di karang oleh penulis sendiri mohon maaf jika ada kesamaan, dan penulisan gelar yang sama. Mohon kritik dan saran yang baik untuk penulis supaya penulis mampu menyelesaik...