Assalamualaikum.
Apa kabar Sahabat MH?
Masih semngat kan? 😉Langsung klik bintang pojok kirinya yah...
Silahkan.....
Selamat membaca 😊🤗
********
Anisa sudah ikut duduk bersama Alif walaupun berjarak, Namun membuat Alif tidak merasa Aman. Alif mengangkat tubuhnya memijakkan kaki di atas tanah bersiap untuk pulang.Duarrrrr... Tiba-tiba Suara gemuruh dan petir dibarengi hujan yang deras. Sontak membuat Anisa menjerit
"Aaaaa..." ketakutan Anisa membuatnya menahan Air mata menepi lalu memeluk erat tubuh dengan kedua tangannya.
Alif yang mendengar jeritan itu langsung menoleh ke arah Anisa. Tak percaya wanita itu sekarang seperti Anak kecil, wajahnya terlihat jelas dengan rasa takut matanya yg tadi berbinar sekarang sayu membuat Alif tak kuasa untuk ingin pulang meninggalkan Anisa.
"Kamu tidak kenapa-kenapa?" kalimat yg tak seharusnya keluar dari mulut Alif, namun ia sendiri tidak bisa bersikukuh dengan apa kata pikirannya. Hatinya meminta untuk tetap bertahan. Hingga Alif kembali duduk. Tidak ada lagi wajah yg terpampang cuek melainkan wajah teduh nan hangat yang mampu Anisa Amati, membuatnya merasa sedikit Aman.
"Hujan.." ujar Anisa hanya itu yg mampu Anisa ucapkan. Alif yg seakan mengerti ketakutan Anisa hanya tersenyum walaupun hati kecilnya merasa cemas melihat bibir Anisa yg pucat. suara gemuruh bak petir sebentar-sebebtar datang hujan terus menderu hebat, Anisa tak kuasa lagi membendung Air Matanya. Hingga mengalir menyapu pipinya. Anisa hanya menunduk saat mengetahui Alif mengamati wajahnya.
"genggam ini" Alif memberi ujung sorbannya dan ujung sebelahnya lagi Ada di genggaman tangan Alif.
"mau mendengarkanku murajaah?" Anisa yg ditanyai itu langsung menyeka Air matanya dan mengangguk cepat, dengan masih menggenggam erat ujung sorban membuat Anisa merasa hangat dan nyaman.
"1 juz sanggup?" lagi-lagi Anisa mengangguk. Tanpa sadar Alif yang menatap ke arah Anisa itu membuat Alif gemas sekali dengan Anisa yang sekarang.
Hujan terus berjatuhan begitulah pertemuan langit dan bumi yang sangat Mudah Bagi Allah. bagaimana pula menyatukan kedua hamba yang saling mencintai? terlebih cinta itu karenanya, maka akan lebih sangat Mudah bagi Allah untuk menyatukan.
Surah Ar-rum
Bismillahirrahmanirrahim.
الۤمّۤ ۚ
Alif Lam Mim.
غُلِبَتِ الرُّوْمُۙBangsa Romawi telah dikalahkan,
فِيْٓ اَدْنَى الْاَرْضِ وَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُوْنَۙ
di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang,
فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ ەۗ لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْۢ بَعْدُ ۗوَيَوْمَىِٕذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَۙ
dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
بِنَصْرِ اللّٰهِ ۗيَنْصُرُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ
karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang.
Dengan Fasih dan Suara Syahdu nan indah di pendengaran Anisa itu menggemuruhi hatinya yg kian menggebu betapa bahagianya jika kelak dia dibersamai sosok Alif yg di hadapannya sekarang.
Ah Siapalah Aku yang terlalu mendambakan lelaki baik, Sholeh dan Seorang Hafidz Pula. Aku hanya patut bersyukur telah mendengar suara nan merdu ini. gumam Anisa.
######
Mon maaf Lama up nya 😊Semangat bacanya yah😉
Komen dan Votenya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Halal
Lãng mạnAssalamualaikum wr wb. Salam ukhwah untuk para pembaca. Sebelumnya Cerita ini di karang oleh penulis sendiri mohon maaf jika ada kesamaan, dan penulisan gelar yang sama. Mohon kritik dan saran yang baik untuk penulis supaya penulis mampu menyelesaik...