7

2.8K 244 1
                                    

'Cklek'

"Aku pulang"

'Sepi? Apa Chim masih di komite'

Tap.. Tap.. Tap...

Suara langkah pelan itu terdengar nyaring di lantai kayu itu. Entah mau dibawa kemana kedua kaki itu.

'Cklek'

"Chim? Uhh..  Bagaimana bisa kau tidur dengan posisi seperti ini? Chim, bangun"

Seseorang membangunkan ku. Uhh.. Punggung ku mau patah rasanya. Aku mencoba mengumpulkan nyawaku sebisa mungkin dan kudapati seseorang berdiri disampingku.

"Eungh..  Oh, sudah pulang Tae? Selamat datang"
Ucapku sembari mengusap air muka agar lebih baik

"Emm, pindah ke ranjangmu kalau tak mau badanmu sakit. Besok D-Day, jangan sampai sakit"

"Emm, jam berapa sekarang?"

" Lima sore"

"Astaga, selama itu aku tidur?!"
Pekikku, saking lelah nya aku sampai tertidur empat jam.

"Aku akan mandi lalu menyiapkan ma-". "Tidak perlu, aku sudah pesan makanan. Aku tak ingin kau kelelahan"
Ucapanku dipotong begitu saja.

"Baiklah". "Kalau begitu aku kembali ke kamar dulu". "Emm"
Dasar, seenaknya sendiri. Padahal makananku kan lebih enak.

..................

'ting tong ting tong

Bel rumah kami berbunyi, mungkin kurir makanan. Aku membukakan pintu dan ku dapati adalah ...

"Kookie? Aku kira kurir makanan"

"Hai, Kak Chim. Hah? Oh, aku membawakanmu ayam goreng "
Ucap kelinci bongsor itu sembari mengangkat dua kantong penuh ayam.

" Aku masuk ya, Kak. Permisi! " ucapnya main masuk ke rumah orang.

'Bocah itu menganggap Kookie sebagai kurir makanan? Dasar Tae'
Aku pun menutup pintu dan kembali ke dalam.

Bisa dilihat kelinci bongsor itu tengah menata rapi semua makanan dimeja ruang tamu kami. Benar-benar dia anggap seperti rumah sendiri.

"Sudah datang? " ucap seseorang yang keluar dari kamar. Aku hanya melihatnya datar seolah 'kau membohongi, sialan kau Tae'.

" Emm, Kak Tae. Sini, ayam gorengnya enak sekali ". Benar-benar kelinci rakus.

Aku menghampiri mereka berdua dan duduk disamping Tae lalu mengambil sepotong ayam.
" Kau kira Kookie itu kurir makanan, Tae? " tanyaku lalu memakan ayamku.

" Kebetulan dia akan kemari dan ya sudah aku titip makanan sekalian. Iya kan Kook". Yang dipanggil pun mengangguk mengiyakan.

"Emm, aku akan menginap disini hari ini. Makanya aku bawa baju ganti" jelasnya setelah menelan makanannya.

Hah?  Menginap?  Kelinci ini benar-benar seenaknya sendiri.  Ya meskipun sudah aku anggap sebagai adik sendiri, tapi tetap saja menjengkelkan. Apa mungkin karena besok pertandingan makanya dia berencana menginap.

" Besok pertandingan nya, Kookie tak ingin terlambat katanya"
What the...  Kau membaca pikiranku Tae?  Aku mulai takut denganmu.

Kami banyak makan dan mengobrol tanpa sadar sudah pukul sepuluh malam. Aku pun beranjak pergi kekamar untuk tidur dan meninggalkan mereka berdua. Untung saja kami punya kamar tamu, tapi biasanya dia akan tidur dengan Tae. Malam pun kembali lelap, rasa lelahku entah mengapa sirna setelah berkumpul dengan mereka.
.

.

.

.

.

So? (The END)Where stories live. Discover now