Hari ini jadwal Tae untuk kemo. Dia sempat menolak karena dua hari yang lalu dia baru saja melakukannya. Tapi bukan Chim namanya jika tidak bisa membujuk Tae.
Aku menjanjikan nya untuk bermain bersama Kookie setelah kemo selesai atau lebih tepatnya hanya sekedar mengobrol.
Karena setelah pulang dari rumah sakit, Ibu membatasi Tae untuk bermain ataupun hanya sekedar bertemu dengan Kookie. Katanya jika tak ada hal penting perlu dilakukan tetaplah dirumah.
Aku sebenarnya merasa tidak enak dengannya tapi mau tidak mau aku harus menuruti perkataan Ibu. Dan herannya lagi Tae sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, justru dia senang karena dia merasa sang Ibu hanya sedikit khawatir padanya.
Benar-benar orang yang selalu berpikir positif.
...
"Jadi bagaimana perkembangannya paman? Apa ada kemungkinan Tae sembuh? " tanya Chim pada sang paman.
" Aku sedang mengusahakan Chim. Kemo ini hanya bisa membantu agar setidaknya kakinya tidak mati rasa secara berkepanjangan" jelasnya sang paman
"Apa tak ada cara lain selain kemo ini? Operasi? "
Sang dokter seketika menggeleng cepat.
" Tidak Chim. Operasi sangat beresiko. Kemungkinan pulih hanya beberapa persen saja, sisanya kelumpuhan"
"Apa bedanya dengan kemo ini yang pada akhirnya Tae juga akan lumpuh?! "
Chim mulai geram. Bagaimana bisa pamannya berkata seperti itu. Lalu apa beda? Jika pada akhirnya saudaranya akan tetap lumpuh. Selamanya.
Dia benar-benar sudah diujung tanduk untuk semua kemungkinan baik dan buruk yang baru dia dengar.
Saudaranya masih tertidur di ruang rawatnya. Tertidur lelap karena kelelahan menahan rasa sakit disaat proses kemonya yang baru selelah beberapa puluh menit yang lalu.
Apa yang harus dia katakan pada Tar nanti? Berbohong? Tidak itu terlalu sakit untuk memberi harapan yang bahkan belum tentu benar itu. Jujur? Apa dia sudah siap menerima semua hal ini?
Chim bingung. Dia bingung harus bagaimana. Ingin sekali berkata jujur tapi dia tak ingin melukai hati Tae untuk kesekian kalinya.
...
"Eunghh..... "
" Kau sudah bangun Tae? " tanyaku. Dia mengangguk kecil.
"Bagaimana keadaanmu? Sudah membaik?" tanyaku mencoba membiasakan air mukaku yang sedih itu.
"Ada apa Chim? " skakmat.
Tae terlalu paham soal aku. Percuma aku menyembunyikan ini semua. Pada akhirnya dia tetap harus tau keadaannya sekarang.
" A-ah.. Tidak Tae.. Hanya sedikit lelah saja aku"
"Jangan berbohong Chim. Aku tau. Jadi apa yang dikatakan paman? " tanyanya sembari memposisikan duduk bersandarnya.
Aku menggeleng pelan. Berniat untuk menutup mulut ku rapat-rapat.
" Jika kau tak memberitahukan nya. Aku akan tanya pada paman sendiri."
Aku seketika mendongak padanya.
"Tidak Tae. Akan kujelaskan. "
Aku pun mengambil napas dan mulai menceritakan apa yang paman kami bicarakan tadi. Air muka Tae kembali sendu. Tersenyum kecut seolah meremehkan hidupnya yang sudah tak berarti baginya itu. Terkekeh kecil melihat keadaan nya sekarang.
" Hhh.. Sudah kubilang kan Chim? Kemo ini percuma. Aku sudah tau dari awal jika ini pasti akan terjadi. Tak perlu cemas Chim. Aku sudah menyiapkan diriku sebelum untuk menerima kenyataan ini."
"Tae.."
"Ternyata semesta bisa sekejam ini ya Chim? Ibu sudah diambilnya. Impian ku juga sudah lenyap begitu saja. Sekarang kedua hal untuk menyangga tubuhku tak lagi sama. Hhhh.. "
*grep...
Aku memeluknya erat. Mencoba menyalurkan kehangatan sebisaku. Dia tak membalas pelukanku dan justru meletakkan kepalanya pada bahu kecilku. Mencium pelan aroma tubuhku yang katanya berbau lavender.
Dia masih terdiam, aku pun masih setia memeluknya dalam dekapanku. Tak ada air mata yang keluar dari kedua mata indahnya itu.
'Apakah terlalu sakit Tae? Bahkan untuk menangis sekalipun? ' batinku
"Ayo pulang. Kau tak ingin bertemu dengan Kookie? " ajakku lirih
Dia menggeleng pelan. Kurasa moodnya sedang buruk sekarang.
" Baiklah, mungkin lain kali untuk Kookie. Kalau begitu ayo pulang dan beristirahat saja. Sini aku gendong.. "
.
.
.
.
YOU ARE READING
So? (The END)
Short StoryDimana kita bersaudara dan akan selamanya seperti itu . . . . . . Main character : Bts V a.ka Tae Bts Jimin a.ka Jim /Chim Bts Suga a.ka Suga Bts Jungkook a.ka Kookie