"Kami pulang.." ucap ku sembari berjalan menuju kamar. Tampak berbeda disana, kamar sebelahku terasa kosong seperti orang disana belum juga kembali. Aku melihat jam tanganku, sudah pukul tujuh malam tapi kenapa Tae belum pulang.
Padahal kata ayah dia hanya latihan basket dengan Kookie dan klubnya. Aku pun turun menuju ruang tamu dimana ayah dan ibu masih duduk disana.
"Tae belum pulang ayah" ucapku mulai cemas.
"Benarkah? Padahal sudah malam begini" ucap ayah sembari melihat jam dinding.
"Paling dia main dengan teman-temannya. Biarkan saja Chim. Nanti dia juga pulang" sahut ibu. Aku kesal mendengarnya.
*Cklek..
"Aku pulang" ucap seseorang dari arah pintu masuk. Kami semua menengok seketika mendengarnya.
"Lihat, pulang kan dia. Ya sudah, ibu ke kamar dulu" ucap ibu sembari berjalan menuju kamar. Sedangkan ayah hanya diam saja. Aku pun berjalan menuju pintu depan.
"Selamat dat- Eh? Kookie juga ikut? " tanyaku heran. Kulihat Kookie tengah menyangga tubuh Tae. Entah penglihatanku atau emang wajah Tae sedikit pucat.
" Sudah pulang Chim? Maaf karena pulang terlambat . Apa kau sudah makan? " jawabnya sembari tersenyum.
'Bagaimana bisa kau mengkhawatirkan orang lain kak?' batin Kookie. Dia benar-benar heran dengan kakaknya yang satu itu. Jelas-jelas dia belum sepenuhnya pulih dari kemonya. Kenapa masih sempat menanyakan hal bodoh seperti itu.
"Sudah, Tae. Aku juga baru pulang. Kau pasti berlatih keras sampai kelelahan hingga Kookie harus memapahmu" ucapku. Tae hanya tersenyum sedang Kookie terus saja diam sembari membawa Tae menuju kamarnya. Aku pun mengikuti mereka dari belakang.
...
"Beristirahat lah agar segera pulih kak, aku akan kesini lagi besok. Aku pulang dulu ya, kak " ucap Kookie yang dapat kudengar dari ujung pintu kamar. Dia pun berjalan keluar dan tak lupa berpamitan denganku. Setelahnya aku pun menghampiri Tae yang masih duduk di ranjangnya.
" Emm.. Tae.. Maaf soal sikapku semalam. Tidak seharusnya aku marah padamu" ucapku menyesal. Tae yang mendengarnya hanya tersenyum dan menggeleng pelan.
"Tidak Chim. Aku paham kok. Jadi bagaimana pikniknya apa menyenangkan? ". Dia mengalihkan pembicaraan kami, seolah paham jika dia tidak ingin berlarut-larut membahasnya.
" Seru Tae, kami bercerita banyak hal disana. Aku juga mencoba memberi makan burung merpati. Oh.. Ada anak anjing juga. Mereka sangat lucu Tae. Lain kali aku akan mengajakmu ke sana, ya. Hanya kita berdua" ucapku panjang lebar. Tae terkekeh mendengar tuturan sembari mengangguk setuju.
"Tentu Chim. Emm.. Chim.. Aku ingin istirahat sebentar. Latihan basket tadi benar-benar menguras tenagaku. Tak apa kan? " ucap nya.
Aku paham, dia berlatih dengan keras untuk pertandingannya minggu depan. Oleh karena itu, aku pun berpamitan keluar kamar dan menyuruh beristirahat.
" Selamat malam Tae"
"Selamat malam Chim "
Aku pun menutup pintunya pelan dan kembali ke kamarku tapi tiba-tiba Ayah berdiri di depanku.
" Tae sedang apa Chim?" tanya ayah
"Dia sedang istirahat, Yah. Katanya dia kelelahan setelah berlatih tadi" jelasku dibalas anggukan Ayah.
"Ya sudah, kalau begitu kau juga istirahat sana Chim. Jangan lupa bersihkan badanmu sebelum tidur. Selamat malam sayang" ucap ayah sebelum pergi menuju ke kamarnya. "Selamat malam, Yah".
.
.
.
.
.
.
.
YOU ARE READING
So? (The END)
Short StoryDimana kita bersaudara dan akan selamanya seperti itu . . . . . . Main character : Bts V a.ka Tae Bts Jimin a.ka Jim /Chim Bts Suga a.ka Suga Bts Jungkook a.ka Kookie